Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gea Yumanda Berkali-kali Dipanggil Timnas, Kenapa AFF U-19 yang Paling Membekas?
15 Maret 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Salah satu highlight dari sepak bola wanita Indonesia di sepanjang 2023 tentu saja adalah Piala AFF Wanita U-19 yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan. Saat itu, Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia usia muda berhasil mencapai semifinal, meski kalah di perebutan posisi empat.
ADVERTISEMENT
Timnas muda tampil cukup apik dalam turnamen itu. Mereka menang besar di tiga laga pertama. Namun, Thailand memang masih beda kelas. Ditambah lagi Indonesia bermain hanya dengan 10 pemain nyaris di sepanjang laga, usai kiper Fani dikartu merah di awal-awal menit bermain.
Namun di luar kekalahan menyesakkan itu, Indonesia sebenarnya tampil lumayan. Lumayan buat standar tim yang baru berkumpul dan berlatih bersama selama 2 pekan; yang tak punya pengalaman bermain karena federasi tak bikin liga; yang berlatih serba dengan keterbatasan.
Tapi harapan tetaplah harapan, seberapa kecil pun ia. Di antara percik-percik api yang terlihat lunglai di tengah badai itu, ada nama Gea Yumanda .
Gea, bersama Sheva Imut, Helsya Maeisyaroh, Claudia Scheunemann, dan Marsela Awi, disebut oleh Timo Scheunemann, eks-pelatih Timnas Wanita Indonesia, sebagai tulang punggung tim ini, pemain yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Tak mengherankan, karenanya, apabila Piala AFF Wanita U-19 di Palembang itu jadi pengalaman yang paling mengesankan buat Gea Yumanda sepanjang ia bermain di Timnas Wanita Indonesia. Sebelum di Palembang, Gea pernah bermain untuk Timnas U-19 di AFC U-20 di Vietnam dan kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Perempuan asli Batam berusia 17 tahun mendapatkan pengalaman berbeda saat ia berlaga di Palembang, ketimbang di beberapa kesempatan lain.
“Bersyukur banget kepanggil Timnas lagi. Di Palembang itu menurut Gea beda dari yang Vietnam atau Lebanon,” ujarnya kepada kumparanBOLANITA, Selasa (27/2).
Menurutnya, perbedaan itu datang dari rekan-rekan setimnya dan status Indonesia sebagai tuan rumah. “Yang U19 ini lebih kerasa karena lebih satu kelompok umur kali ya, terus juga tuan rumah. Dapatlah dukungannya dari warga-warga Palembang, itu yang paling apa gak kelupain.”
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kekalahan dari Thailand tak benar-benar bisa Gea lupakan. “Menurut Gea sih kurang beruntung. Tapi ya jadikan pelajaranlah, sebenarnya bisa kalau menurut Gea,” katanya.
“Nyesek ada pasti, tapi lebih mikir kayaknya bukan rezeki kita. Nyesek sih. Tapi Gea percaya dengan kualitas teman-teman Gea pada saat itu,” katanya.