Hindari “Bocor” saat Menstruasi, Timnas Wanita Denmark Setop Pakai Celana Putih

8 November 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Wanita Denmark saat melawan Finlandia pada pertandingan Grup B UEFA Women's Euro 2022 di Stadium MK di Milton Keynes, utara London pada 12 Juli, 2022. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Wanita Denmark saat melawan Finlandia pada pertandingan Grup B UEFA Women's Euro 2022 di Stadium MK di Milton Keynes, utara London pada 12 Juli, 2022. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
ADVERTISEMENT
Bagi kaum hawa yang sedang menstruasi, celana putih adalah salah satu “musuh” mereka. Terlebih untuk para pesepak bola wanita yang hari-harinya maksimal menggerakkan tubuh, baik saat berlatih ataupun bertanding. Hal itulah yang saat ini menjadi fokus utama Timnas Wanita Denmark.
ADVERTISEMENT
De Rød-Hvide, julukan Timnas Wanita Denmark, memiliki seragam tandang yang berwarna serba putih, mulai dari baju, celana, hingga kaos kaki. Dan mulai saat ini, seragam itu mungkin saja akan jarang dipakai oleh Timnas Wanita Denmark mengingat bakal sangat “mencolok” jika ada pemain yang mengalami menstruasi.
Selain itu, rasa khawatir akan pendarahan, juga rasa tidak nyaman saat bermain, membuat Timnas Denmark akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan celana putih. Salah satu pemainnya, Karen Holmgaard, bahkan mendukung 100% jika timnya ingin mengganti warna celana mereka.
“Saya rasa, ke depannya kami tidak akan bermain dengan celana putih. DBU (Federasi Sepak Bola Denmark) juga memahaminya,” ujar Karen Holmgaard yang dikutip dari DR Sporten pada Rabu (8/11).
ADVERTISEMENT
“Ini (soal celana putih) adalah dialog yang terjadi di antara para pemain. Kami pun membawa (diskusi) ini ke staf. Saya pikir semua orang mengerti masalah yang kita–atau sebagian dari kita–rasakan,” imbuhnya kemudian.
Beruntung, keluhan yang Holmgaard dkk alami didengarkan dengan baik oleh federasi mereka, Dansk Boldspil-Union (DBU). Kepada DR Sporten, DBU mengatakan bahwa pihaknya sudah mengambil tindakan terkait masalah yang dialami oleh para pemain Timnas Wanita Denmark saat ini.
“Di awal tahun ini, ada dialog yang baik antara DBU dan para pemain (Denmark) mengenai tantangan yang dihadapi saat menggunakan celana pendek putih. Kami pun sepakat bahwa para pemain timnas wanita harus bermain dengan celana pendek merah sesering mungkin,” kata DBU.
ADVERTISEMENT
Ini berarti, Timnas Wanita Denmark akan lebih sering menggunakan celana berwarna merah, baik untuk kaus berwarna merah atau putih. Hal ini juga berlaku untuk timnas putri usia muda mereka.
Dengan demikian, Timnas Wanita Denmark akhirnya mengikuti tren seperti beberapa tim lain yang kini sudah benar-benar membuang celana pendek putih mereka. Timnas Inggris, misalnya. Tim berjuluk Lionesses itu telah mengucapkan selamat tinggal kepada celana putih sejak awal tahun ini.
Aturan serupa juga diterapkan oleh klub tempat Holmgaard bermain, Everton, yang selama ini selalu menggunakan kaus biru dan celana putih. Namun kini, The Toffees lebih mengutamakan untuk bertanding dengan celana biru.
“Klub (Everton) sepenuhnya memahami bahwa kami harus bisa beradaptasi dengan apa yang kami mainkan. Jadi, tentu saja hal itu harus berubah,” tukas Holmgaard.
Timnas Wanita Denmark. Foto: Instagram/@kvindelandsholdet

Belum Tentu Bisa Lepas dari Celana Putih

Meski keluhan sudah diajukan kepada federasi, namun Timnas Wanita Denmark belum bisa meninggalkan celana putih mereka seutuhnya. Karena jika mereka bertandang ke markas lawan, dan tim lawannya itu memakai seragam berwarna merah–warna yang sama seperti seragam kandang Denmark, maka mau tidak mau Holmgaard dkk harus tetap bercelana putih.
ADVERTISEMENT
Contohnya ketika Denmark bertemu Wales di Women’s Nations League pada 26 September kemarin. Wales, yang bertindak sebagai tim tuan rumah, memakai kaos dan celana merah. Alhasil, Denmark, yang berstatus sebagai tim tamu, harus menggunakan seragam tandang mereka, yakni putih. Sebab, hingga kini, DBU masih belum menemukan opsi seragam ketiga untuk De Rød-Hvide.
Belum lagi, UEFA memiliki sejumlah aturan yang dapat mencegah Denmark mengenakan celana pendek merah di pertandingan tertentu. Semakin sulit saja bagi tim asuhan Andrée Jeglertz untuk bisa lepas dari celana “berbahaya” itu.
“Kami diberitahu bahwa ada beberapa pertandingan yang tidak memungkinkan (untuk menggunakan celana merah). Tapi jika ada kesempatan untuk tidak bermain dengan celana pendek putih, maka akan kami prioritaskan,” kata Holmgaard.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, pemain berusia 24 tahun itu berharap timnya bisa sepenuhnya lepas dari celana putih. Meski itu berarti ia, timnya, dan juga federasi, harus memutar otak demi mencari jalan keluarnya.
“Saya pikir akan lebih mudah mengatakan bahwa kami tidak lagi bermain dengan celana pendek putih. Kemudian, kami harus mencari solusi lain,” ucap Holmgaard.
“Namun, jika solusinya adalah perlu mengenakan celana pendek putih dalam beberapa pertandingan, maka itu juga memungkinkan. Tapi, saya lebih memilih untuk membuat keputusan bersama (dengan tim) terkait hal itu,” tutupnya.
Timnas Wanita Denmark akan menghadapi Jerman dalam matchday kelima Grup A3 UEFA Women’s Nations League 2023/24. Pertandingan tersebut akan digelar di Ostseestadion, Rostock, Jerman, pada 2 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT