Ingin Jadi Pemain Sepak Bola Wanita? Ini Pesan Noa Leatomu

22 Juni 2023 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Noa Leatomu. Foto: Dok. Pribadi Noa Leatomu untuk kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Noa Leatomu. Foto: Dok. Pribadi Noa Leatomu untuk kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi sebagian orang, sepak bola bukanlah permainan untuk kaum hawa. Tabu, bahkan. Tidak sesuai adat ketimuranlah, tidak sopanlah, cuma pamer pahalah. Atau sesederhana meragu: memangnya perempuan bisa bermain sepak bola? Udahlah, itu urusan cowok aja!
ADVERTISEMENT
Mungkin tantangan dan halangan serupa, atau malah yang lebih berat dari itu, pernah dialami juga oleh Noa Leatomu. Noa adalah pesepak bola wanita asal Belanda yang masih cukup muda. Umurnya baru 20 tahun. Kini ia aktif bersama Jong Fortuna Sittard, tim kategori muda dari klub di Sittard, Belanda selatan.
Dalam usia kariernya yang masih muda, Noa telah berpindah-pindah akademi dan menggeluti sepak bola dari umur 10 tahun. Selama empat tahun, ia bermain di klub level amatir, lalu pindah ke Alemannia Aachen di Jerman selama dua musim, kemudian ke FC Eindhoven setahun, baru ke Fortuna Sittard sampai kini.
Noa Leatomu (kiri). Foto: Dok. Pribadi Noa Leatomu untuk kumparan
Noa punya darah Maluku, dari ayahnya yang masih orang Indonesia meski lahir di Belanda. Karena itu pula, ia punya ketertarikan lebih pada sepak bola Indonesia. Ia tahu bahwa kini liga buat sepak bola wanita masih mandek di negeri ini. Tapi, menghadapi segala kondisi yang tidak mendukung itu, ia percaya kalau perempuan-perempuan di Indonesia masih bisa menyeriusi sepak bola.
ADVERTISEMENT
“Ikuti mimpimu, jangan menyerah. Bahkan jika situasi tampak sulit dan seperti tidak bergerak maju, cobalah untuk tetap termotivasi,” ungkap Noa saat diwawancara kumparan, Rabu (31/5).
“Jika Anda bekerja keras untuk diri sendiri, maka semua impian Anda akan menjadi kenyataan,” imbuhnya kemudian.
Sebelum menyelam dunia lapangan hijau, ia sempat mendapatkan keraguan dari ayahnya mengenai rencana Noa berkarier di dunia sepak bola. Untungnya, ibu Noa berhasil meyakinkan sang ayah untuk terus mendukung buah hati menekuni sepak bola.
“Ibu saya memang mendukung saya. Kalau ayah saya pada awalnya ragu karena dia memang selalu bermain sepak bola dan tidak benar-benar tahu apakah itu (cocok) untuk saya,”
“Tetapi akhirnya karena saya ingin bermain sepak bola, jadi ibu saya berbicara dengan ayah saya, ‘Oke, kamu mungkin harus membiarkan dia bermain sepak bola.’ Dan akhirnya dia mengizinkanku bermain sepak bola sekarang. Dia sangat mendukung,” imbuhnya kemudian.
ADVERTISEMENT