Jadi Pengadil + Beri Edukasi: Cerita Wasit di MilkLife Soccer Challenge 3

16 Desember 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan di MilkLife Soccer Challenge 3 Hari Kedua. Foto: Dok. MilkLife Soccer Challenge
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan di MilkLife Soccer Challenge 3 Hari Kedua. Foto: Dok. MilkLife Soccer Challenge
ADVERTISEMENT
MilkLife Soccer Challenge Batch 3 hadir dengan warna berbeda. Dalam turnamen sepak bola wanita yang digelar di Supersoccer Arena, Kudus, tak hanya pemain putri yang turut serta, namun juga pemain putra.
ADVERTISEMENT
Format baru ini tentu membuat jalannya pertandingan sedikit berbeda. Dari segi pengadil lapangan misalnya, mereka harus bisa memastikan jalannya laga berlangsung dengan baik dan benar.
Nah, kumparanBOLANITA berbincang dengan sederet wasit di MilkLife Soccer Challenge 3 soal pengalaman mereka memimpin laga di turnamen putri tersebut. Ternyata, banyak hal menarik loh, simak cerita mereka berikut ini.
Wasit yang memimpin pertandingan di MilkLife Soccer Challenge 3. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Wasit asal Kudus, Trida Maghfuron, bercerita soal perbedaan memimpin laga kelompok umur U-10 dan U-12 dengan tim senior.
Jika pertandingan biasa, wasit hanya bertugas untuk mengawal dan memimpin jalannya laga. Namun, beda memimpin pertandingan di kelompok umur seperti di MilkLife Soccer Challenge ternyata memberinya tugas tambahan.
Selain bertugas jadi pengadil, wasit juga layaknya instruktur yang harus membimbing anak-anak mengenai peraturan pertandingan sepak bola.
ADVERTISEMENT
"Kalau di MilkLife Soccer Challenge anak-anak ditekankan ke peraturan juga, dia masih umum belum tahu semuanya," ucap Trida kepada kumparanBOLANITA, Sabtu (16/12).
"Jadi kita harus memberi arahan juga ketika ada pelanggaran, ketika terjadi foul. Jadi insiden di situ kita harus mengarahkan dengan tepat dan benar. Nantinya anak-anak juga tahu dasar dari peraturan," imbuhnya.
MilkLife Soccer Challenge 3 Hari Kedua Foto: Antika Fahira/kumparanBOLANITA
Pengalaman dan cerita yang sama juga dituturkan oleh Suhari. Menurutnya, memimpin pertandingan kelompok umur harus telaten dan sabar utamanya dalam memberikan edukasi peraturan permainan yang benar.
"Kebanyakan melakukan kesalahan dia (belum) menjalankan fair play atau peraturan FIFA gitu. Jadi kita lebih sabarlah, untuk adek-adek sering membuat kesalahan kita tetep sabar. Mengarahkan membenarkan seperti lemparan ke dalam banyak yang salah, tendangan langsung dan tidak langsung tidak tahu," kata Suhari.
ADVERTISEMENT
Selain harus lebih sabar dalam memimpin laga, wasit di turnamen sepak bola putri juga punya tugas lain: menjaga pemain putri.
Terlebih, kini ada pemain putra dalam setiap pertandingannya. Jadi, wasit juga harus melindungi pemain putri saat situasi memanas atau meminimalisasi terjadinya pelanggaran keras yang bisa memicu cedera.
"Memang ini fokusnya putri, kita lebih dominan untuk melindungi yang putri. Untuk yang cowok kalau memang kasar ya kita memberikan teguran secara langsung tidak dengan langsung dengan kartu kuning. Kita tegur," cerita Suhari saat memimpin laga MSC 3.
"Karena event-nya untuk putri jadi kita 100 persen melindungi anak cewek," pungkasnya.