Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Cedera anterior cruciate ligament (ACL) jadi momok yang sangat menakutkan bagi pesepak bola wanita. Di 2024 kemarin, lebih dari 70 pemain wanita di enam liga top dunia mengalami cedera ini.
ADVERTISEMENT
Kini, fenomena cedera tersebut juga menghampiri pesepak bola wanita Indonesia. Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) melaporkan bahwa setidaknya ada delapan kasus cedera ACL sepanjang 2024 di Indonesia.
Bagi pesepak bola, cedera ini sangat krusial karena akan membatasi mobilitas mereka dalam beraktivitas. Bahkan, cedera ACL bisa jadi menghentikan karier seorang atlet jika tidak diberikan penanganan yang tepat.
Perawatan cedera ACL hingga sembuh memang tergolong cukup lama, sektiar 6-12 bulan tergantung tingkat keparahan yang diderita. Selain lama, cedera ini harus melewati prosedur panjang agar seseorang pulih kembali.
Lantas, bagaimana saja tahapan dalam penanganan hingga rehabilitasi cedera ACL? Simak ulasannya berikut ini.
1. Diagnosa
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah diagnosa oleh dokter. Di awal, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di bagian lutut atau area nyeri yang tengah dialami oleh seseorang. Lalu, dokter juga akan menggerakkan lutut untuk menilai sejauh mana keparahan yang dialami.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, selain melakukan pemeriksaan fisik, tim medis juga biasanya melakukan pemeriksaan secara mendetail dengan menggunakan sejumlah alat bantu. Ada tiga tes yang umum dilakukan untuk memeriksa cedera ACL, antara lain yakni X-Ray, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Ultrasound.
Tiga metode itu digunakan dalam kondisi yang berbeda-beda, namun ketiga hal itu dilakukan untuk mengetahui dan mengklasifikasikan cedera ACL yang terjadi.
2. Operasi
Setelah mengetahui tingkat keparahan ACL, maka tahapan selanjutnya ialah operasi. Akan tetapi, tak semua kasus cedera ACL harus dilakukan operasi. Tindakan di meja operasi baru akan dilakukan jika penderita cederanya ialah seorang atlet yang harus melanjutkan karier.
Dokter akan menyarankan operasi jika:
ADVERTISEMENT
Dalam operasi ACL, dokter bedah akan mengangkat ligamen yang rusak dan menggantinya dengan segmen tendon–jaringan yang mirip dengan ligamen yang menghubungkan otot ke tulang. Dokter akan menggunakan sebagian tendon dari bagian lutut kaki pasien yang lainnya.
3. Rehabilitasi Medis & Perawatan
Setelah merampungkan proses operasi, pasien cedera ACL akan menjalani rehabilitasi medis. Fase ini terbilang cukup panjang, berlangsung sekitar 3-9 bulan tergantung dari tingkat keparahan penderita cedera ACL.
Fisioterapi dalam rehabilitasi medis pasca-operasi memiliki tiga tujuan utama, yakni memulihkan kekuatan, memulihkan fleksibilitas, dan memperbaiki stabilitas lutut.
Selain fisioterapi, ada tahapan yang paling penting juga dalam rehabilitasi. Hal tersebut adalah reconditioning yang dilakukan bersama dokter spesialis olahraga.
dr. Maria Lestari, B.Med.Sc, P.G.Dip.SEM, Sp.K.O, medical team APPI, menuturkan reconditioning sangat penting dilakukan oleh atlet untuk meningkatkan kebugaran area tubuh selain lutut. Tujuannya untuk membuat atlet kembali ke performa terbaiknya.
ADVERTISEMENT
“Jadi tidak hanya rehabilitasi bagian cedera saja, tapi juga reconditioning. Kita tidak meninggalkan area tubuh lain hingga kebugarannya turun. Kita pengin atlet tetap perform. Memang sesuai kapasitasnya, lama-lama nanti naik kekuatannya, dan akhirnya makin pulih,” tutur dr. Maria Lestari kepada kumparanBOLANITA.