Kalah Telak dari Thailand, Rudy Eka: Nggak Ada Liga, Persiapan Cuma 7 Hari

14 Juli 2023 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Wanita Indonesia U-19 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pertandingan Semi Final AFF U-19 Women Championship 2023 melawan Thailand di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Wanita Indonesia U-19 menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pertandingan Semi Final AFF U-19 Women Championship 2023 melawan Thailand di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia tak mampu berbuat banyak saat kalah dari Thailand dengan skor telak 7-1 pada laga semifinal AFF U19 Wanita, Kamis (13/7).
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Indonesia, Rudy Eka Priyambada, mengatakan bahwa selain kartu merah di menit ke-4, ada dua faktor lain yang menyebabkan level Garuda Muda Pertiwi berada di bawah tim-tim kuat seperti Thailand dan Vietnam.
Yang pertama adalah karena minimnya persiapan. Sementara faktor kedua adalah tidak adanya liga untuk sepak bola wanita Indonesia.
“Kita tahu bagaimana Thailand. Ini tiga negara; Myanmar, Vietnam, Thailand, semuanya punya liga. Persiapan mereka matang, sedangkan kita persiapan cuma tujuh hari. Liga nggak ada,” ungkap Rudy dalam sesi konferensi pers, Kamis (13/7).
Tidak adanya liga berarti kurangnya jam terbang para penggawa Timnas Wanita Indonesia. Berbeda dengan ketiga semifinalis lain yang terus aktif menggelar kompetisi liga sepak bola wanita, Indonesia hanya memiliki kompetisi-kompetisi daerah yang sifatnya sporadis.
ADVERTISEMENT
Kendati timnya gagal melaju ke partai final AFF U19, namun Rudy tak ingin terlalu membebani pemain-pemainnya. Ia hanya bisa meminta maaf kepada publik Tanah Air karena tidak dapat memenuhi ekspektasi masyarakat untuk lanjut ke babak berikutnya.
“Tapi ya saya juga nggak menyalahkan anak-anak. Saya berterima kasih kepada para pemain dan suporter dan masyarakat Indonesia. Kita minta maaf nggak bisa melanjutkan lagi ke babak selanjutnya, ke final,” ujar Rudy.
“Tadi Pak Erick (Thohir) sudah bilang tidak akan membedakan sepak bola wanita dan pria. Semoga ke depannya lebih care lagi, lebih peduli lagi ke sepak bola wanita,” imbuhnya kemudian.
Kekalahan skuad Garuda Pertiwi Muda pada partai semifinal membuat impian mereka untuk bisa merebut tiket ke final pun runtuh seketika. Namun, mereka masih harus menatap satu laga sisa, yakni perebutan juara ketiga melawan Myanmar.
ADVERTISEMENT
“Myanmar sama bagusnya kayak Vietnam. Jadi kita juga perlu waspada ya. Kita bermain normal aja,” tukas Rudy.
Meski hanya perebutan juara ketiga, namun Rudy mengaku bahwa timnya masih semangat untuk menjalani laga sisa. Setidaknya, mereka tetap berusaha untuk mengakhiri perjalanan di Piala AFF U19 Wanita 2023 dengan kemenangan.
“Ya semangat ya pasti, kita juga pengen main lagi lawan Myanmar. Sekiranya kita masih berusaha untuk bisa jadi juara tiga. Tapi dengan hasil seperti ini, ya bersyukur kita udah masuk semifinalis karena rata-rata setengah dari tim ini adalah U17,” ungkap Rudy.
Meski hanya perebutan juara ketiga, laga kontra Myanmar belum tentu akan mudah bagi Indonesia. Myanmar hanya kalah tipis dari Thailand 1-0 di fase grup, dan kalah 2-1 saja melawan Vietnam di semifinal. Sheva Imut dkk harus bisa menunjukkan yang terbaik dalam laga yang akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, pada Sabtu (15/7) pukul 15.30 WIB.
ADVERTISEMENT