Kata Pemain Timnas Wanita Indonesia soal Pengalaman Dilatih Satoru Mochizuki

24 Mei 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas wanita Indonesia berlatih saat pemusatan latihan (TC) di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas wanita Indonesia berlatih saat pemusatan latihan (TC) di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Wanita Indonesia dapat berkah dengan kedatangan Satoru Mochizuki. Bagaimana tidak, pelatih berusia 60 tahun dari Jepang itu punya pengalaman yang luar biasa di dunia kepelatihan sepak bola wanita.
ADVERTISEMENT
Sebagai asisten pelatih, ia pernah membawa Timnas Jepang meraih perak di Olimpiade 2012 dan menjadi juara di Piala Dunia Wanita 2011. Tak tanggung-tanggung, Jepang mengalahkan Amerika Serikat, tim sepak bola wanita terbaik dan terkuat di dekade tersebut.
Kini, orang yang sama melatih Timnas Wanita Indonesia. Ia dikontrak tiga tahun untuk dua tahun untuk membenahi dan memberi platform dasar bagi perkembangan sepak bola wanita, terutama penampilan Timnas Wanita Indonesia.
Pemain Timnas wanita Indonesia Safira Ika Putri berlatih saat pemusatan latihan (TC) di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Yang beruntung tentu saja para pemain. Mereka bisa mencicipi bagaimana metode berlatih level top dan cara mengembangkan diri lebih jauh lagi. Hal itu diutarakan para pemain saat kumparanBOLANITA menemui mereka pada Rabu (22/5) kemarin.
“Bangga karena dilatih sama pelatih Jepang, yang kalau soal sepak bola namanya Jepang udah di level paling atas,” ujar Marsela Awi, pemain yang tengah trial di FC Ryukyu Sakura, Jepang. Ia bilang, Mochi memberikan pelatihan yang memperdalam pemahaman pemain soal sepak bola.
ADVERTISEMENT
“Memang bener-bener bagus juga, biar pemain lebih percaya diri lagi di lapangan,” tambahnya.
Selain Awi, Shalika Aurelia, bek yang pernah membela Roma CF selama satu musim, mengatakan bahwa karakter Mochi yang perfeksionis membuat pemain selalu tertantang setiap kali latihan.
“Aku suka sih, dia tipikal orang perfeksionis dan aku sendiri orangnya perfeksionis. Dia setiap malam ada meeting sekitar satu jam, ngebahas tentang taktik sepak bola dan latihan kita hari ini,” ujar Shalika kepada kumparanBOLANITA.
“Dan dia itu pengin kita latihan apa pun selalu dengan bola sendiri. Pagi latihan passing, check in check out, selalu dengan bola. Kita anak-anak masih sangat muda, ini tim sangat muda. Dan saya percaya ke depannya tim ini bisa ngebangkitin sepak bola wanita Indonesia,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Reva Octaviani, pemain PON Jawa Barat, mengatakan bahwa intensitas tinggi yang diterapkan Coach Mochi saat latihan mendorong para pemain ke limit mereka masing-masing.
“Kita sebagai pemain diharapkan untuk lebih kreatif setiap latihan. Jadi kita sendiri nggak terpacu dengan apa yang dia omongkan, tapi kita harus punya kreativitas sendiri. Menyenangkan, banyak komunikasi juga dengan teman yang lain,” kata Reva.
Pelatih Timnas Wanita Indonesia Satoru Mochizuki usai memimpin sesi latihan di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2024). Foto: Antika Fahira/kumparan
Mochi sendiri mengaku membiasakan pemain berlatih dengan intensitas tinggi.
“Jadi permainan semangat seperti itu dengan berusaha semangat itu hal yang sangat wajar sebagai pemain. Jadi saya katakan kepada pemain baik menyerang atau bertahan keluarkan semua kemampuan kalian. Jadi harus terus bergerak baik sedang pegang bola atau tanpa bola, terus aktif. Untuk mewujudkan semua itu komunikasi penting diterapkan selama pertandingan,” ujar Mochi.
ADVERTISEMENT