Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Keluarga Sebut Manajer Sheffield United "Berperan" dalam Kematian Maddy Cusack
9 Januari 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Maddy Cusack saat ini memang sudah dalam peristirahatan terakhirnya. Tapi, kasus mengenai kematiannya justru memasuki babak baru.
ADVERTISEMENT
September 2023 lalu, gelandang klub sepak bola wanita Sheffield United, Maddy Cusack ditemukan tak bernyawa di kediamannya di Horsley, Inggris. Saat itu, belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian sang pemain.
Kejanggalan soal penyebab kematian Cusack pun menjadi tanda tanya besar. Pihak keluarga lalu meminta Sheffield United untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Klub menyetujui permintaan tersebut.
Penyelidikan pun dilakukan pada Desember 2023 kemarin dengan melibatkan pihak ketiga. Hasilnya, Sheffield menyatakan bahwa tak ada kejanggalan atas kematian Maddy Cusack.
“Setelah dilakukan peninjauan menyeluruh terhadap masukan berharga yang diberikan oleh masing-masing saksi kunci yang diajukan keluarga Maddy dan klub, penyelidikan tidak menemukan bukti adanya kesalahan,” bunyi pernyataan Sheffield United, dikutip dari The Guardian pada Rabu (20/12/2023).
ADVERTISEMENT
Namun, tampaknya pihak keluarga tak puas dengan hasil penyelidikan tersebut. Terbaru, mereka mengajukan surat pengaduan ke Sheffield United. Salah satu yang menjadi poin penting adalah adanya andil manajer Sheffield Wanita, Jonathan Morgan, dalam kematian Cusack.
Mengutip laporan Mirror, isi aduan yang dilayangkan keluarga Cusack menyebut jika Morgan memperburuk kesehatan mental sang pemain sebelum Cusack menghembuskan napas terakhirnya. Ibu Cusack, Deborah, menuduh Morgan antipati terhadap putrinya yang berdampak pada penurunan kesehatan secara signifikan.
"Ada sejumlah faktor yang pada akhirnya mengganggunya, tetapi semuanya muncul dari hubungannya dengan JM (Jonathan Morgan)," tulis keluarga Cusack dalam surat tuduhan atas kematian anaknya.
"Saat dia bercerita kepada kami (keluarganya), setiap permasalahan bermula dari penunjukan JM. Kami tahu dia akan tetap bersama kami seandainya JM tidak ditunjuk (jadi pelatih Sheffield)," lanjut keluarga Cusack.
Sementara itu, menurut laporan The Athletic, Morgan dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut. Sedangkan, pihak Sheffield menolak berkomentar ketika ditanya soal update kematian Maddy Cusack oleh Mirror.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang kian membesar ini lalu menarik perhatian Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Tapi, mereka tak mau gegabah, FA ingin meninjau terlebih dahulu kasus tersebut sebelum memutuskan apakah mereka harus mengambil tindakan lebih lanjut dalam kasus ini.
"Menyusul kesimpulan dari penyelidikan independen klub mengenai masalah ini, kami merasa pantas untuk menilai informasi yang relevan dari kasus tersebut," ucap juru bicara FA.
"Hal ini dilakukan untuk memahami apakah tindakan lebih lanjut diperlukan atau tidak berdasarkan yurisdiksi kami dalam sepak bola, serta untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat, jika ada. Kami sedang berdialog dengan keluarga Maddy dan klub selama proses berlangsung," sambung FA.
Tuduhan pihak keluarga kepada Morgan bukan tanpa landasan. Deborah mengungkapkan bahwa anaknya tengah dalam kondisi tertekan sejak Februari lalu. Padahal, menurut Deborah, anaknya memiliki sifat periang.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Deborah juga membeberkan fakta lain. Anaknya hanya dibayar 6 ribu paun atau Rp117 juta per tahunnya oleh klub. Jumlah yang sangat-sangat kecil itu memprihatinkan, mengingat Cusack melakoni peran ganda di Sheffield United, yaitu pemain sekaligus staf pemasaran.
Lalu, saat Sheffield melakukan penyelidikan pun Jonathan Morgan tiba-tiba mundur dari jabatannya sebagai manajer. Tapi, setelah pihak klub mengeluarkan hasil penyelidikan dan tidak menemukan bukti adanya kesalahan, Morgan kembali melatih Sheffield awal Januari 2024.