Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kenalan Lebih Dekat sama Jazlyn & Jezlyn, Si Kembar di Timnas Wanita Indonesia
10 Mei 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kalau di Timnas Indonesia cowok pernah ada si kembar Bagas-Bagus dan Yakob-Yance, Timnas Wanita Indonesia punya duo kembar yang tak kalah keren: Jazlyn dan Jezlyn.
ADVERTISEMENT
Nama mereka mungkin masih baru di telinga, tapi kiprah mereka di sepak bola putri layak banget untuk dilirik!
Akhir Februari lalu, keduanya menjalani debut Timnas Wanita Indonesia U-20 di ajang internasional 25th University Women’s Soccer Regional Competition 2025 di Jepang. Di sana, Jezlyn sempat mencetak dua gol dari total enam pertandingan.
“Rasanya nggak nyangka, sih. Apalagi ini pengalaman pertama aku main buat timnas. Terus bisa nyetak gol dan bantu tim, itu bener-bener nggak nyangka,” cerita Jez kepada kumparanBOLANITA saat ditemui di Lapangan Atletik Jayasakti, Jakarta Timur, Kamis (20/3).
Tapi, cerita mereka tidak berhenti sampai di situ. Dalam obrolan santai bareng kumparanBOLANITA, Jazlyn dan Jezlyn banyak berbagi soal awal perjalanan karier mereka di sepak bola, perasaannya mengenakan jersi Garuda Pertiwi untuk kali pertama, hingga mimpi mereka untuk sepak bola wanita Indonesia ke depannya.
Berawal dari SSB Dekat Rumah
Jazlyn Kayla Firyal dan Jezlyn Kayla Azkha lahir di Jakarta pada 26 Oktober 2010. Meski kembar, Jazlyn lahir beberapa menit lebih dulu. Jadi dia “kakak” dalam duo ini.
ADVERTISEMENT
Perjalanan mereka di dunia "si kulit bundar" dimulai sejak duduk di bangku kelas 4 SD. Awalnya, cuma Jezlyn yang bermain sepak bola. Tapi begitu melihat adiknya cukup enjoy di lapangan, Jazlyn pun ikut tertarik dan akhirnya jatuh cinta juga dengan sepak bola.
Setelah itu, keduanya mulai mencari-cari sekolah sepak bola (SSB) yang dekat dari rumah mereka.
“Akhirnya nemu SSB Village Football School. Kita mulai dari situ. Terus sempat juga main di SSB Jaguar,” ujar Jezlyn.
Dari satu SSB ke SSB lain, mereka mulai aktif mengikuti turnamen. Sampai akhirnya, keduanya lolos seleksi dan masuk tim Kota Bekasi untuk Porprov.
“Setelah Porprov, kita mulai latihan bareng tim cewek. Karena kan udah nggak bisa main sama cowok lagi. Umur juga makin nambah, jadi pengin lebih serius ke jalur timnas,” sambung Jezlyn.
ADVERTISEMENT
“Waktu di Porprov kita juga sempat ketemu talent scouting. Kita sempat main di JSI dan di situ kita dilihat sama pelatih. Dari situ mulai banyak peluang datang,” kata Jazlyn.
Dari Jagakarsa ke Jepang
Latihan demi latihan akhirnya membuahkan hasil. Februari lalu, keduanya dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Wanita Indonesia di Surabaya dan lanjut ke Jepang.
“Senang banget bisa dipanggil berdua. Ibu juga responsnya alhamdulillah banget. Soalnya kan jarang-jarang bisa bareng-bareng kayak gitu ke Jepang,” ujar Jezlyn.
Sekarang, selain membela timnas, Jazlyn dan Jezlyn juga aktif berlatih di SSB Roket Putri FC, Jagakarsa, Jakarta Selatan, di bawah asuhan Coach Iswadi.
Jago Atletik
Tak cuma sepak bola, si kembar ini juga ternyata jago di cabang olahraga (cabor) lain: atletik! Mereka rutin berlatih sprint untuk meningkatkan kecepatan dan daya tahan tubuh—dua hal yang sangat penting buat pesepakbola.
ADVERTISEMENT
“Latihan atletik bantu banget buat stamina, agility, dan speed. Semua itu kepake juga pas main bola,” kata Jezlyn.
Di cabor atletik, Jazlyn dan Jezlyn berlatih di bawah arahan Farrel Octaviandi, peraih medali emas SEA Games 2011. Sang ibu, Lissa Poppy, juga aktif mendampingi mereka dalam setiap sesi latihan.
Berbeda dengan sepak bola yang hanya dijalani dua kali seminggu di SSB, di atletik, Jazlyn dan Jezlyn berlatih selama satu pekan penuh.
Latihan yang rutin itu membuahkan hasil positif. Pada 2023, Jezlyn berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Atletik Pelajar Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023.
Namun jika disuruh memilih, baik Jazlyn maupun Jezlyn sepakat menjawab sepak bola yang tetap menjadi prioritas utama mereka.
ADVERTISEMENT
“Dari kecil kita memang udah punya mimpi jadi pemain bola profesional,” tutup mereka kompak.