Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Lapangan Real Madrid Dikritik, Dianggap Tak Pantas buat 8 Besar UWCL
19 Maret 2025 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lapangan Stadion Alfredo Di Stefano yang menggelar leg pertama perempat final Liga Champions Wanita 2024/25 antara Real Madrid kontra Arsenal mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak. Kritikan muncul karena lapangan tersebut dinilai sangat tidak layak untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
Stadion Alfredo Di Stefano memang jadi saksi sejarah bagi El Real saat menang untuk pertama kalinya di quarter final UWCL. Real Madrid kalahkan Arsenal dengan skor 2-0, Rabu (19/3) dini hari WIB.
Sayangnya, euforia Madrid itu sedikit tercoreng karena kandang mereka dinilai tak layak menggelar laga penting UWCL.
Jika melihat tayangan pertandingan tersebut, lapangan Stadion Alfredo Di Stefano memang cukup buruk. Sekilas terlihat banyak area yang rumputnya sudah menipis terutama di bagian tengah lapangan serta di depan kedua kotak penalti. Titik-titik tersebut memang menjadi area yang dominan untuk diinjak pemain ketika berlaga.
Situasi tersebut diperparah dengan turunnya hujan di Kota Madrid. Lapangan yang tadinya gundul menjadi becek karena campuran air dengan permukaan tanah.
ADVERTISEMENT
Beceknya lapangan jelas membuat pemain kesulitan dalam bertanding. Dari beberapa cuplikan, pemain gagal melakukan dribel atau umpan-umpan pendek. Apalagi di area tengah lapangan yang rumputnya sudah rusak.
Pasca pertandingan, Renee Slegers, pelatih Arsenal, ditanya tanggapannya mengenai kondisi lapangan tersebut. Ia pun menyarankan agar laga-laga penting di sepak bola wanita juga harus mendapat perhatian lebih terutama dari sisi venue.
"Tentu saja, cuaca tidak selalu ada dalam kendali kami. Namun, kami telah menyaksikan beberapa pertandingan akhir-akhir ini di mana kondisi lapangan tidak begitu bagus dan saya pikir itulah langkah selanjutnya yang harus dibenahi di sepak bola wanita," kata Slegers dikutip dari The Guardian.
"Kami tahu kondisi lapangannya, jadi kami punya rencana untuk itu. Tapi menjadi sulit karena banyak yang harus dikerjakan dalam satu musim," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari kondisi lapangan yang buruk serta hasil yang kurang memuaskan, Slegers tetap memuji perjuangan pemainnya di lapangan. Dirinya pun lebih ingin fokus menatap leg kedua di London.
"Semua pujian untuk pemain atas usaha dan kerja keras mereka. Kami yakin bisa melakukan sesuatu saat melawan mereka di Emirates karena ini baru leg pertama," kata Sleegers.
Kembali lagi soal lapangan Stadion Alfredo Di Stefano, kritikan tajam juga muncul dari legenda Arsenal dan Timnas Inggris, Ian Wright. Dia bilang lapangan itu memalukan.
"Menonton perempat final Liga Champions Wanita.. lapangan Real Madrid ini lebih buruk dari pada Derby di final Piala Liga (Inggris)," kata Wright dalam Instagram story-nya.
"Ini benar-benar memalukan, lapangan yang harus digunakan bertanding para pemain," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sepekan terakhir, kondisi rumput yang buruk saat menggelar laga penting sepak bola wanita memang tengah jadi perbincangan hangat. Sebelumnya, Stadion Pride Park yang jadi venue final Piala Liga Inggris antara Chelsea vs Man City juga dikritik karena banyak sisi lapangan yang tandus.