Luis Rubiales Dinyatakan Bersalah atas Pelecehan ke Jenni Hermoso

22 Februari 2025 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural Luis Rubiales mencium Jenni Hermoso di Barcelona.  Foto: Bruna Casas/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Mural Luis Rubiales mencium Jenni Hermoso di Barcelona. Foto: Bruna Casas/Reuters
ADVERTISEMENT
Mantan Ketum Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, dinyatakan bersalah telah melakukan pelecehan seksual terhadap pemain Timnas Spanyol, Jennifer Hermoso. Keputusan Pengadilan Tinggi Spanyol itu sekaligus menutup proses hukum panjang antara keduanya yang sudah dimulai sejak 2023.
ADVERTISEMENT
Jumat (21/2) kemarin, Pengadilan Tinggi Spanyol memutuskan bahwa Rubiales bersalah telah mencium Hermoso tanpa izin, plus memaksanya untuk bersaksi bahwa ciuman tersebut konsensual. Kejadian tersebut terjadi pada momen pengalungan medali juara Piala Dunia Wanita 2023 usai Spanyol mengalahkan Inggris 1-0.
Rubiales sendiri menolak mengakui bahwa dirinya bersalah. Ia merasa telah mendapat izin dari Hermoso untuk menciumnya. Sementara Hermoso bilang sebaliknya, dan menambahkan bahwa aksi bejat Rubiales itu telah “menodai salah satu hari paling indah dalam hidupnya”.
Usai kasus tersebut, Rubiales dan RFEF mendapatkan tekanan yang besar dari publik dalam dan luar negeri. Kejadian tersebut juga menjadi momentum bagi Timnas Spanyol untuk melakukan perbaikan menyeluruh di tubuh federasi. Hasilnya, tak cuma Rubiales yang mundur dari jabatan, namun juga beberapa petinggi federasi dan juga pelatih Timnas Spanyol saat itu, yakni Jorge Vilda.
ADVERTISEMENT
Rubiales juga mendapatkan skorsing dari FIFA berupa larangan terlibat dalam kegiatan sepak bola selama tiga tahun. Kasus tersebut juga memicu penyelidikan lebih jauh terhadap Rubiales, berupa tuduhan kasus korupsi dalam kesepakatan kerja sama dengan badan sepak bola Arab Saudi.
Meski begitu, hukuman akhir dari Rubiales tetap dipermasalahkan oleh publik. Pasalnya, pria berusia 47 tahun itu cuma diberi denda USD11.284 (senilai Rp184 juta) dan dilarang berada dalam jarak 200 meter dari Hermoso selama satu tahun. Hukuman tersebut dianggap terlalu ringan untuk kasus pelecehan seksual yang mencoreng martabat sepak bola Spanyol dalam salah satu capaian paling besarnya sepanjang sejarah.
Salah satu pengritik adalah Irene Montero, anggota dari Dewan Eropa dan seorang tokoh feminis asal Spanyol, yang mengatakan bahwa “denda dan hukuman minimal” itu tidak cukup. Meski begitu, ia memuji pada akhirnya kasus tersebut digolongkan sebagai pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
“Tak berapa lama lalu, tidak terpikirkan bagaimana pengadilan mau memutuskan bahwa ciuman tanpa izin adalah pelecehan seksual. Feminisme mengubah segalanya: hanya ‘iya’ yang berarti ‘iya’,” kata Irene, seperti dikutip dari DW.