Mengapresiasi Daya Juang Timnas Wanita Indonesia di Belanda

26 Oktober 2024 18:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Timnas Wanita Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Wanita Belanda di laga persahabatan di Stadion De Vijverberg, Doentinchem, Belanda, Sabtu (26/10) dini hari WIB. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Timnas Wanita Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Wanita Belanda di laga persahabatan di Stadion De Vijverberg, Doentinchem, Belanda, Sabtu (26/10) dini hari WIB. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Tuntas sudah agenda Timnas Wanita Indonesia dalam tur sepekan di Belanda. Semalam, Agnes Hutapea dkk dengan berani melawan Timnas Wanita Belanda yang kini bertengger di peringkat 11 FIFA.
ADVERTISEMENT
Garuda Pertiwi baru tiba di Negeri Kincir Angin pada Selasa (22/10) usai melakoni penerbangan rute jauh dari Jepang lalu sempat transit di Dubai. Alih-alih merebahkan diri di hotel, pasukan Satoru Mochizuki justru langsung bergegas ke lapangan untuk latihan pada sore hari.
24 jam kemudian, mereka langsung dihadapkan dengan laga uji coba kontra salah satu tim Eredivisi Vrouwen, ADO Den Haag. Indonesia kalah kualitas dari lawannya, papan skor berakhir 12-1 bagi kemenangan ADO Den Haag di SV Doorn Heern, Den Haag.
Dua hari setelahnya, Claudia Scheunemann cs sudah ditunggu oleh Timnas Wanita Belanda di Stadion De Vijverberg, pada Jumat (25/10) malam. Di tengah cuaca dingin dengan suhu 13 derajat celcius serta dihadapan 7.882 penonton, Garuda Pertiwi menghadapi Oranje Leeuwinnen.
ADVERTISEMENT
Laga ini jelas menunjukkan perbedaan level kedua tim. Belanda dihuni oleh-oleh bintang Eropa semacam Jill Roord dari Man City hingga Esme Brugts yang moncer di Barcelona. Sedangkan Indonesia, kompetisi saja tidak punya. Belanda menang dan cetak gol dua digit, skor 15-0 jadi kemenangan terbesar sepanjang sejarah bagi Leeuwinnen.
Kekalahan telak berkali-kali enggan diratapi dengan sedih oleh Satoru Mochizuki. Pelatih Timnas Wanita Indonesia itu mencoba memetik hal positif lainnya dari laga uji coba kontra ADO Den Haag hingga Belanda.
Menurut pelatih asal Jepang itu, Garuda Pertiwi sangat beruntung bisa menjajal kemampuan dan belajar langsung dari bintang-bintang Belanda. Namun, ia sedikit menyayangkan gawang Indonesia yang banyak kebobolan.
"Pertama, kita patut bersyukur ya karena bertanding dengan lawan yang sangat kuat seperti Belanda. Ya memang disayangkan juga ya kita banyak kebobolan," kata pria yang akrab disapa Coach Mochi itu dalam keterangannya via PSSI dalam sebuah video.
ADVERTISEMENT
Bagi Coach Mochi, selain beruntung bisa melawan Belanda, ia juga mengaku salut dengan daya juang pasukannya dalam dua laga terakhir. Pemain paham kalau lawannya memang sudah ada jauh di atasnya, tapi mereka terus berlari dan tak berhenti hingga peluit di menit ke-90 berbunyi.
"Tadi kalau kita lihat para pemain berjuang keras hingga akhir pertandingan, kita bisa lihat dan rasakan. Mereka nggak nyerah dan terus bertarung, saya rasa bagus untuk perkembangan ke depannya nanti," lanjut Coach Mochi.
"Ya, nanti saya akan kembali menonton video pertandingan, kita akan lebih baik lagi ke depan," tutur Mochizuki menutup keterangannya.
Aksi Timnas Wanita Indonesia saat berhadapan dengan Timnas Wanita Belanda di laga persahabatan di Stadion De Vijverberg, Doentinchem, Belanda, Sabtu (26/10) dini hari WIB. Foto: Dok. PSSI

Dapat Simpati Warga Belanda

Di laga kontra Belanda, Indonesia memang kalah secara skor. Cukup telak bahkan. Tapi, Garuda Pertiwi sama sekali tidak kalah soal daya juang dan kekompakan.
ADVERTISEMENT
Dua hal patut diapresiasi dari laga kontra Belanda semalam. Pertama, Laita Roati tampil mengesankan di bawah mistar Indonesia. Kedua, Garuda Pertiwi tampil lebih baik dibanding vs ADO Den Haag.
Menurut Vivin Cahyani, Exco PSSI, dua hal itu juga menjadi catatan penting bagi media-media di Belanda. Perjuangan Indonesia selama di Negeri Kincir Angin bahkan disebut masuk dalam headline utama sejumlah media.
"Kiper banyak dapat pujian," tulis Vivin Cahyani satu jam setelah laga vs Belanda rampung kepada kumparanBOLANITA.
"Ternyata di sini banyak media mengulas, masuk berita utama juga. Mereka bilang dalam kondisi jetlag nggak gentar langsung main walaupun beda level," sambung Vivin.
Hal positif lainnya dari Timnas Wanita Indonesia ialah rata-rata usia mereka yang masih di angka 19,7 tahun. Artinya, mereka masih memiliki masa depan panjang dan akan terus diandalkan dalam 5-7 tahun ke depan. Modal berharga dari Belanda.
ADVERTISEMENT