Mengenal Women’s Super League, Premier League-nya Sepak Bola Wanita Inggris

7 Juni 2023 10:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Chelsea Women Sam Kerr saat melawan Reading di Stadion Madejski, Reading, Inggris, 27 Mei 2023. Foto: John Sibley/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Chelsea Women Sam Kerr saat melawan Reading di Stadion Madejski, Reading, Inggris, 27 Mei 2023. Foto: John Sibley/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kalau pesepak bola laki-laki di Inggris punya Premier League, atlet sepak bola wanitanya punya Women’s Super League (WSL). WSL merupakan salah satu liga sepak bola wanita terbaik di Eropa (koefisien UEFA-nya tertinggi keempat) meskipun baru dimulai pada 2010.
ADVERTISEMENT
Di WSL ini, satu tim tampil dengan sangat menonjol. Mereka adalah The Blues, Chelsea, yang mendominasi liga lewat enam gelar juara. Dominasinya pun makin kokoh dalam beberapa tahun terakhir. Sejak musim 2019/2020, Chelsea Wanita tak putus-putus menjadi juara liga—empat kali berturut-turut!
Lantas, bagaimana sih kompetisi ini dijalankan? Berapa pesertanya? Apakah ketika tim di Premier League kuat, lantas tim wanitanya otomatis sama kuatnya di WSL? Simak penjelasannya di sini.

Riwayat WSL dan Dominasi Chelsea

WSL atau Liga Super Wanita Inggris merupakan sebuah kompetisi yang diikuti oleh 12 tim teratas Inggris. Women’s Super League dibentuk pada 2010 silam dan pertama kali digelar pada 2011.
WSL menggantikan Divisi Nasional Liga Utama Wanita FA yang sebelumnya menjadi divisi teratas sepak bola wanita. Adapun pada awalnya (2011-2016), WSL hanya dimainkan selama bulan-bulan musim panas, Maret hingga Oktober.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari On Her Side, musim perdana WSL diikuti oleh delapan tim, yaitu Arsenal, Birmingham City, Bristol Academy, Chelsea, Doncaster Rovers Belles, Everton, Lincoln Ladies, dan Liverpool. Baru dua tahun kemudian, WSL kemudian memperkenalkan 10 tim.
Pada musim 2018/2019, WSL Divisi 1 kemudian berganti nama menjadi FA Women’s Super League. Tim pun harus mendaftar ulang untuk berpartisipasi. Sementara untuk WSL Divisi 2, namanya diubah menjadi FA Women’s Championship.
Namun sejak 2022 hingga kini, nama kompetisi tersebut diganti lagi. Kata “FA” dihilangkan, sehingga nama kompetisi tersebut menjadi Women’s Super League (WSL 1) dan Women’s Championship (WSL 2).
Pada musim ini, sebanyak 12 tim saling bertarung satu sama lain demi memperebutkan trofi WSL sekaligus untuk mendapatkan slot di Liga Champions UEFA wanita. WSL menyumbang tiga tim teratas untuk bermain di Liga Champions.
Pemain Chelsea Women merayakan gelar juara Women's Super League di Stadion Madejski, Reading, Inggris, 27 Mei 2023. Foto: Paul Childs/REUTERS
Klub asuhan Emma Hayes, Chelsea, berhasil keluar sebagai juara untuk yang ke-6 kalinya musim ini. Dominasi Chelsea ini diikuti Arsenal yang pernah juara WSL sebanyak tiga kali (2011, 2012, 2018/19). Sementara Liverpool dan Manchester City mengekor di belakangnya dengan masing-masing dua kali dan sekali juara.
ADVERTISEMENT
Tak hanya gelar juara, Chelsea juga jauh lebih unggul dalam memproduksi pencetak gol terbanyak di sejarah WSL dengan jumlah empat kali. Sam Kerr, striker asal Australia, berhasil menyandang gelar top scorer dua kali, yakni pada musim 2020/2021 dan 2021/2022. Sementara dua lainnya diraih lewat Fran Kirby dan Eniola Aluko.
Sementara itu, dilansir dari BBC, total hadiah yang dapat dibawa pulang oleh pemenang WSL adalah mencapai 500 ribu poundsterling atau setara Rp9,2 miliar usai WSL mendapatkan sponsor dari Barclay pada 2019. Meski terlihat besar, angka ini sangat kecil mengingat juara Premier League mendapatkan hampir 44 juta pounds (sekitar Rp812 miliar).