Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Nabila Divany Cerita soal Bedanya Tim U-17 dan Senior: Senior Lebih Berisik
12 Juni 2024 17:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Bagi Nabila Divany, tahun 2024 mungkin bakal terus menempel di memori otaknya. Sebab, pemain asal Lampung itu merasakan bermain di Timnas Wanita U-17 sekaligus tim senior di tahun yang sama.
ADVERTISEMENT
Mencicipi rasanya bermain di kelompok umur dan senior tentu menjadi pengalaman yang begitu berharga bagi pemain yang kerap disapa Vany itu. Tapi, apa ya perbedaan yang begitu terasa dari dua tim tersebut?
kepada kumparanBOLANITA, Vany mengungkap satu perbedaan yang begitu mencolok antara tim U-17 dan senior, yaitu soal komunikasi. Menurutnya, Timnas Wanita senior lebih aktif saling berkomunikasi di lapangan, sedangkan tim U-17 masih sangat pasif. Vany bahkan menggambarkan tim senior sebagai tim yang “berisik”.
"Kalau di U17 kemarin kan baru kebentuk satu bulanan juga kan. Jadi menurut aku belum terlalu kompaklah gitu. Kalau di senior ini kan aku baru gabung ke mereka, jadi menurut aku senior ini aku lebih nyaman main di senior sih," tutur Vany saat ditemui kumparanBOLANITA, Rabu (5/6).
ADVERTISEMENT
"Jadi perbedaannya tuh kalau di senior yang pasti lebih berisik komunikasinya. Jadi aku yang junior diarahin sama yang senior gitu. Terus kalau di U-17 itu kan umurnya rata, jadi komunikasi juga masih kurang," sambung Nabila Divany.
Berbicara soal komunikasi, Timnas Wanita U-17 memang cenderung lebih pasif dalam hal komunikasi di lapangan. Dari amatan langsung kumparanBOLANITA di Piala Asia Wanita U-17, jarang ada pemain yang berteriak untuk saling memberi arahan di lapangan. Hal itu bahkan beberapa kali menjadi perhatian utama pelatih Timnas Wanita, Satoru Mochizuki, saat menangani timnya di Piala Asia Wanita U-17 di Bali.
Menurut Vany, “berisik”-nya timnas senior justru berdampak baik saat di lapangan. Komunikasi yang aktif membuat tim lebih padu di setiap lininya.
ADVERTISEMENT
Meski pemain yang lebih berpengalaman rajin memberi instruksi, Vany yang merupakan debutan di Timnas Wanita tak merasakan ada senioritas di tubuh Garuda Pertiwi. Vany mengungkap kalau sederet pemain langganan timnas seperti Zahra Muzdalifah, Shafira Ika hingga Shalika Aurelia mampu merangkul pemain muda dengan baik.
Tak hanya merangkul, pemain-pemain seperti Zahra dan Shafira bahkan aktif membangkitkan semangat dan atmosfer tim saat di dalam atau luar lapangan.
"Kalau aku masuk lapangan kan awalnya nervous gitu, belum pede segala macem. Nah, kakak-kakak senior juga selalu kayak 'Udah ayo gapapa. Ayo semangat lagi semangat lagi. Jangan nervous, jangan nervous'," kata Vany.
"Jadi aku kayak di-push sama mereka, ‘Ayo jangan nervous. Semangat lagi.’ Selalu disemangatin. Emang bener kata Kak Zahra, nggak ada senioritas," sambung pemain yang berposisi sebagai bek itu.
ADVERTISEMENT
Di Timnas Wanita senior saat ini, Coach Mochi memadukan pemain muda dan senior dalam tiga laga uji coba. Hasilnya positif, Garuda Pertiwi sukses menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan saat berhadapan dengan Singapura dan Bahrain. Kombinasi pemain muda yang energik dipadu dengan pengalaman pemain senior menjadi kunci keberhasilan Mochizuki di tiga laga uji coba.
Setelah melakoni dua laga uji coba di Bahrain, Indonesia langsung bertolak ke Tanah Air pada Rabu (12/6) pagi. Setelah ini, Timnas Wanita akan menghadapi laga uji coba di bulan Juli menghadapi Hongkong. Pertandingan itu direncanakan digelar di Indonesia.