Ngemong & Ngayem-Ngayem: Cara Wasit Pimpin Laga di MSC Solo Series 2

19 Oktober 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Bahtiar Rifa'i, Wasit yang bertugas di MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Bahtiar Rifa'i, Wasit yang bertugas di MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
ADVERTISEMENT
MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 hadir dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Turnamen sepak bola wanita besutan MilkLife dan Bakti Olahraga Djarum Foundation ini alami lonjakan peserta sebanyak dua kali lipat, dari 389 jadi 830 siswi.
ADVERTISEMENT
Membludaknya jumlah peserta ini tentu membuat jalannya turnamen sedikit berbeda. Dari segi pengadil lapangan misalnya, mereka harus bisa memastikan jika setiap pertandingan dipimpin dengan baik dan benar saat jumlah tim dan peserta naik dua kali lipat.
Nah, kumparanBOLANITA berbincang dengan wasit yang bertuugas di MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2, Muhammad Bahtiar Rifa'i. Kami bertanya soal pengalaman pribadinya memimpin laga di turnamen sepak bola wanita kelompok umur U-10 dan U-12 tersebut.
Wasit yang kerap disapa Bahtiar ini bercerita soal perbedaan memimpin laga pertandingan sepak bola wanita dan pria. Menurutnya, hal yang paling mendasar adalah soal mengelola emosi di lapangan.
Muhammad Bahtiar Rifa'i, Wasit yang bertugas di MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
Saat memimpin pertandingan putri, khususnya anak-anak, ia harus lebih sabar saat di tengah lapangan. Pantang baginya memberikan arahan atau instruksi dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kita itu harus ngasih tahu pelan-pelan apalagi anak cewek. Kita ngasih tahu pelan nggak boleh bentak-bentak, kalau anak cewek kan kalah aja nangis apalagi kita keras suaranya. Jadi kita harus pelan, kita harus deketi," kata Bahtiar saat berbincang dengan kumparanBOLANITA di Lapangan Kota Barat, Solo, Sabtu (19/10).
"Seumpama kebobolan kita harus ngemong, harus kita ngayem-ayemlah bahasa Jawanya. Kita harus lebih sabar, tahan emosi, harus lebih mendidik aja," imbuh pria yang juga berprofesi sebagai TNI AU tersebut.
Bahtiar juga menuturkan bahwa tugasnya di MilkLife Soccer Challenge tak hanya memimpin jalannya pertandingan saja. Tapi, ia juga harus memberi edukasi kepada pemain soal aturan-aturan yang ada di lapangan.
Aturan-aturan mendasar seperti lemparan ke dalam, tendangan bebas, dan tendangan kick-off harus terus diucapkan oleh wasit dalam turnamen grassroot seperti MSC ini.
ADVERTISEMENT
"Ya, kami kan sudah mengikuti MilkLife Soccer Challenge ini dua seri, pengalaman saya itu kita harus lebih ngemong, lebih mendidik lagi, gimana caranya menendang bola, melempar bola, terus melangsungkan nendang gimana. Kita harus lebih ngemong lagi," tutur Bahtiar yang bertugas di Askot Surakarta itu.
MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024. Foto: Dok. MilkLife Soccer Challenge

Peserta Series 2 Lebih Memahami Aturan

Selain mengalami lonjakan dalam jumlah peserta, peserta MilkLife Soccer Challenge Solo Series 2 2024 juga disebut lebih memahami aturan sepak bola. Bahtiar bilang, ada peningkatan dari peserta soal aturan-aturan dasar yang ada di lapangan.
Menurutnya, hal itu lahir karena pemain sudah banyak bertanding di luar turnamen. Sehingga tak hanya kemampuan sepak bolanya saja yang meningkat, tapi pemahaman soal peraturan di lapangan juga ikut bertambah.
"Seri 2 ini sudah lebih berpengalaman anak-anaknya karena baru bulan Juli kemarin. Mereka sudah tahu, sudah berpengalaman dari Seri 1 kemarin. Lalu, karena banyak tim-tim baru makanya lebih atraktif lagi," pungkas Bahtiar.
ADVERTISEMENT