Octavianti Dwi Nurmalita: Dari Juara Pencak Silat se-Jawa ke Bek Sayap Timnas

20 September 2024 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Octavianti Dwi Nurmalita, pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Andi Fajar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Octavianti Dwi Nurmalita, pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Andi Fajar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak jalan yang dilalui seorang atlet sebelum akhirnya mencapai puncak prestasi. Begitu pula dengan Octavianti Dwi Nurmalita, penggawa Timnas Wanita Indonesia. Ia mengawali kariernya bukan sebagai pesepak bola, melainkan seorang ahli bela diri.
ADVERTISEMENT
Ya, mungkin belum banyak yang tahu bahwa Octa adalah mantan atlet pencak silat. Ia menggeluti seni bela diri khas Indonesia ini sepanjang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Selama enam tahun, dari kelas 1 hingga 6 SD, Octa aktif berlatih pencak silat. Ia mengikuti berbagai turnamen, termasuk di Cepedi, Perguruan Pencak Silat (PPS) Yogyakarta, dan selalu meraih juara pertama di kompetisi se-Jawa.
Akan tetapi, setelah lulus dari SD dan memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP), Octa memutuskan berhenti dari pencak silat.
“Iya, pas masuk SMP berhenti. Soalnya udah beda jurus, jadi Perisai Diri,” kata Octa kepada kumparanBOLANITA di The Sultan Hotel & Residence, 5 Juli lalu.
Lantas, bagaimana bisa ia beralih dari bela diri ke bola kaki?
ADVERTISEMENT
Jadi, setelah meninggalkan pencak silat, Octa mencoba dua cabang olahraga (cabor) baru: basket dan voli. Pada saat itu, pemain kelahiran Yogyakarta, 25 Oktober 1998 tersebut berencana bergabung dengan tim voli yang lebih besar. Di sinilah semuanya dimulai.
“Dari silat, nggak langsung ke bola, tapi ke voli dulu, kan. Habis itu ke basket. Terus, nggak sengaja waktu itu aku mau masuk ke tim yang lebih gede gitu di voli, dan nggak sengaja ketemu pelatih bola yang dulu,” cerita Octa.
“Akhirnya, sama dia disuruh ikut Porda (Pekan Olahraga Daerah) waktu itu. Cuma dia ngejanjiinnya, pas Porda selesai itu gapapa keluar. Dan akhirnya malah nggak boleh keluar. Sampai sekarang di bola malah,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Sempat ke Futsal

Selain pencak silat, basket, dan voli, Octa juga aktif di futsal. Pada 2019, ia bergabung dengan klub Kebumen Angel.
“Di Kebumen Angel sekitar 2019-an. Terus sempat ke Pansa juga. Habis dari Kebumen, ke Pansa (2020/21), terus ke baru ke Persiba Female bareng Sheva Imut,” ucap Octa.
Di Persiba, Octa berpartisipasi dalam Women Pro Futsal League yang diadakan pada Juli 2022. Namun kini, ia sudah tak lagi berlaga di turnamen itu dan fokus sepenuhnya pada sepak bola.
“Sekarang udah enggak futsal, sih, ke bola aja. Udah mau ke bola aja. Paling kalau futsal yang fun-fun aja,” ungkap Octa.
Ketika ditanya lebih memilih sepak bola atau futsal, Octa menjawab dengan tegas: “Sepak bola, pasti. Karena emang basic-nya dari situ,” pungkas mantan pemain Persis Solo itu.
ADVERTISEMENT
Setelah bergelut dengan empat cabang olahraga, hati Octa akhirnya memilih sepak bola. Dari sinilah namanya mulai merangkak naik, terutama setelah dipercaya menjadi penggawa Timnas Wanita Indonesia sejak 2019 hingga sekarang.