Orang Tua Pemain Sebut MilkLife Soccer Buat Fisik & Mental Pemain Lebih Kuat

22 Desember 2024 13:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manda Merysa dan anaknya Cellica Adzkia Putri di MilkLife Soccer Challenge Semarang Series 2 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Manda Merysa dan anaknya Cellica Adzkia Putri di MilkLife Soccer Challenge Semarang Series 2 2024. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Gelaran MilkLife Soccer Challenge Semarang Series 2 2024 mendapat respons positif dari orang tua peserta. Turnamen sepak bola putri untuk U-10 dan U-12 ini dinilai bisa membuat pemain lebih kuat dari segi fisik dan mental.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang diungkapkan oleh Manda Merysa, ibu dari Cellica Adzkia Putri dari SD Nasima yang bertanding di U-10. Menurut Manda, kompetisi besutan MilkLife dan Bakti Olahraga Djarum Foundation ini berdampak positif kepada pemain.
Kepada kumparanBOLANITA, Manda bercerita jika anaknya kini semakin terpacu untuk aktif berolahraga. Padahal sepak bola terhitung olahraga luar ruangan yang cukup berat.
"Dia jadi punya semangat. Biasanya kan anak-anak sekarang kan males nih ya apalagi kayak olahraga-olahraga yang cukup berat," kata Manda kepada kumparanBOLANITA, Sabtu (21/12).
"Kategori sepak bola menurut saya kan lumayan cukup berat ya, tapi membuat dia jadi lebih semangat. Kayak latihan pagi aja dia masih mau bangun pagi. Jadi positifnya dia lebih disiplin, terus jadwal latihan dia juga mengikuti dengan baik," sambung Manda.
ADVERTISEMENT
MilkLife Soccer Challenge Semarang Series 2 2024. Foto: Dok. MilkLife Soccer
Disamping membuat anak semakin rajin berolahraga dan membuat fisik semakin sehat, Manda juga menilai jika MilkLife Soccer Challenge punya dampak positif lainnya untuk melatih mental. Dengan terbiasa berkompetisi bersama sesama pemain di lapangan, anaknya kini jadi memiliki mental baja.
Manda menuturkan kompetisi seperti MilkLife Soccer Challenge ini sangat penting dalam pertumbuhan mental dan karakter anak. Ia tak mau anaknya tumbuh dewasa dengan karakter "Generasi Stroberi".
"Bagi saya kalau mental tidak dididik dari kecil nanti dewasanya dia akan lembek. Jadi, kita memang tidak menghadirkan anak ini nanti dewasanya dia manja," tutur Manda.
"Karena kita melihat generasi sekarang, apalagi kan Generasi Alpha di bawahnya Generasi Z. Di mana Generasi Z aja sudah bermasalah dengan mental."
ADVERTISEMENT
"Nah saya sebagai orang tua tidak mau menjadi orang tua yang memiliki generasi-generasi yang seperti 'Generasi Stroberi', seperti itu. Jadi memang saya men-support banget untuk kegiatan fisik. Supaya nggak main gadget," pungkas ibu Cellica itu.