Pemain Spanyol Migrasi ke Luar: Kami Juara Piala Dunia tapi Tak Ada yang Berubah

18 September 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Spanyol merayakan kemenangan di Final Piala Dunia Wanita FIFA di Stadion Australia, Sydney, Australia. Foto: Hannah Mckay/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Spanyol merayakan kemenangan di Final Piala Dunia Wanita FIFA di Stadion Australia, Sydney, Australia. Foto: Hannah Mckay/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mariona Caldentey, pemain Timnas Wanita Spanyol, mengungkapkan bahwa kemenangan timnya di Piala Dunia Wanita 2023 tidak membawa dampak signifikan seperti kemenangan Inggris di Euro Wanita 2022. Justru, banyak pemain Spanyol yang memilih untuk melanjutkan karier mereka di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Caldentey, yang merupakan bagian dari skuad Spanyol ketika memenangkan Piala Dunia Wanita 2023, kini menjadi satu dari sembilan pemain La Roja yang bermain di Liga Inggris Wanita (WSL). Pada musim panas ini, ia bermigrasi dari Barcelona ke Arsenal.
“Liga Spanyol (Liga F) tidak berjalan seperti yang kami inginkan,” ucap Caldentey kepada Women’s Football Weekly, mengutip BBC Sports pada Rabu (18/9).
“Ketika Inggris memenangkan Euro, semua orang bisa melihat perubahan yang sangat besar di liga. Itulah yang kami lewatkan di Spanyol,” sambungnya.
“Kami memenangkan Piala Dunia, tapi itu tidak mengubah apa pun. Saat ini, Inggris adalah liga terbaik untuk bermain dan itu menyenangkan bagi para pemain,” pungkas striker berusia 28 tahun tersebut.
Bek Spanyol Silvia Lloris (tak terlihat) merayakan gol bersama rekan satu timnya selama pertandingan babak 16 besar Piala Dunia Wanita U-20 FIFA 2024 antara Spanyol dan Kanada di stadion Pascual Guerrero di Cali, Kolombia pada 11 September 2024. Foto: Nelson Rios / AFP
Sementara itu, rekan setim Caldentey di La Roja dan Arsenal, Laia Codina, mengatakan bahwa semakin banyak pemain Spanyol yang ingin pindah ke Inggris karena pertumbuhan yang terjadi di liga tersebut.
ADVERTISEMENT
“Inggris memenangkan Euro pada tahun 2022, dan kami memenangkan Piala Dunia tahun lalu (2023). Saya benar-benar merasa tidak ada yang berubah di Spanyol,” kata Codina.
"Tentu saja, di sini kamu bisa melihat bahwa semuanya berubah dan berkembang. Klub-klub mengeluarkan lebih banyak uang untuk berusaha naik ke level yang lebih tinggi. Mungkin itulah sebabnya lebih banyak pemain Spanyol yang datang ke sini. Ini adalah tantangan dan tempat yang menarik,” sambungnya.
“Di tim nasional, mereka bertanya-tanya; mereka ingin tahu bagaimana keadaan di sini. Saya berharap kami bisa mendatangkan lebih banyak (pemain Spanyol ke WSL),” lanjut Codina.
Timnas Wanita Inggris (Lionesses) ketika menjuarai UEFA Women's Euro 2022. Foto: Lindsey Parnaby / AFP
Ya, berbanding terbalik dengan Spanyol, kemenangan Lionesses di Euro 2022 justru membawa dampak besar terhadap perkembangan sepak bola wanita di Inggris. Ada dua hal yang berubah.
ADVERTISEMENT
Pertama, jumlah penonton meningkat. Setelah kemenangan Inggris di turnamen sepak bola elite antar tim-tim Eropa itu, lebih banyak orang yang menonton pertandingan sepak bola wanita secara langsung di stadion.
Kedua, pertumbuhan partisipasi. Semakin banyak orang—terutama perempuan—menjadi tertarik untuk bermain sepak bola. Hal ini terlihat dari hampir 1.500 tim baru yang terbentuk dan terdaftar setelah kemenangan Lionesses di Euro 2022.
Aitana Bonmati saat Spanyol mengalahkan Jepang di Olimpiade Paris 2024. Foto: Alain Jocard/AFP
Hal seperti ini juga pernah disinggung oleh bintang Timnas Wanita Spanyol sekaligus Barcelona, Aitana Bonmati. Beberapa waktu lalu, ia mengungkapkan rasa irinya dengan kemajuan sepak bola wanita di Inggris. Karena usai menjuarai Euro Wanita 2022, mereka langsung jor-joran, baik dari segi fasilitas maupun investasi ke kompetisinya.
Bonmati kemudian membandingkan hal tersebut dengan minimnya pembangunan serta perbaikan infrastruktur untuk sepak bola wanita di negaranya pasca-memenangkan Piala Dunia Wanita.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan banyak hal yang berubah (setelah Spanyol juara dunia)," tutur Bonmati kepada L'Equipe dikutip dari ESPN pada 28 Februari lalu.
"Kita punya contoh dari Inggris, ketika mereka menjuarai Euro (2022), kita melihat perubahan besar. Ada efek yang tidak langsung. Investasi di liga domestik, stadion yang penuh saat Inggris bermain,” lanjutnya.
"Itu yang membuat saya iri karena saya tidak bisa mengatakan hal yang sama terjadi di sini (Spanyol). Masih banyak PR yang harus dituntaskan. Dan saya merasa Piala Dunia tidak ada gunanya," sambung peraih gelar Pemain Terbaik di Piala Dunia Wanita 2023 itu.