Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pernah di Persebaya, Arema, & Persis; Mana Paling Berkesan buat Citra Ramadhani?
7 November 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Langkah Citra Ramadhani merantau dari kota kelahirannya mungkin jadi salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya. Demi karier sepak bola , ia rela meninggalkan Kota Samarinda agar bisa bersaing dengan lebih kompetitif di tanah Jawa yang jauh.
ADVERTISEMENT
Keputusan besar itu dibuat Citra pada 2019 lalu. Keputusannya berbuah manis, Citra diikat Persebaya Putri di 2019 untuk mengarungi Liga 1 Putri 2019. Ia bermain sebagai gelandang dengan Bajul Ijo.
Hal yang selalu membekas dalam ingatan Citra soal Persebaya Putri ialah slogannya: wani! Artinya berani. Citra bercerita persiapan Persebaya Putri untuk Liga 1 Putri 2019 sangatlah minim. Namun, dengan jargon “wani”-nya, Persebaya akhirnya bisa ikut serta dalam kompetisi sepak bola wanita Indonesia edisi pertama—dan hingga kini, satu-satunya—itu.
“Kalau Persebaya itu identik sama ‘wani’. ‘Wani’ tuh kayak berani. Jadi waktu itu kan dengan persiapan yang mepet, waktu Liga 1 Putri, tapi kita mengandalkan ngototnya kita, ‘wani’-nya kita, jiwa Boneknya kita waktu itu. Jadi mereka main yang ngotot, ngoyo, gitu,” tutur Citra sebelum membela Timnas Wanita Indonesia dalam laga vs Hong Kong, Juli, kepada kumparanBOLANITA.
ADVERTISEMENT
Kemudian pandemi melanda. Baru pada 2021, sepak bola wanita yang mati suri itu sedikit bergeliat lagi. Saat itu Liga 1 Putri sudah tak ada lagi, dan Citra yang memang dikontrak Persebaya selama satu tahun harus pindah ke klub baru.
Namun Jawa Timur seperti sudah jadi rumah kedua. Usai berseragam Persebaya Putri, Citra geser sedikit ke klub rival, Arema FC Women.
Citra menerima tawaran dari Arema FC Women pada 2021 lalu. Bersama Arema FC Women, Citra sempat mengikuti beberapa turnamen, seperti Piala Pertiwi hingga Atalya Cup di Turkiye.
Menurut pemain 26 tahun itu, kultur di Arema FC Women tak jauh beda dengan Persebaya Putri. Kultur ngotot khas Jawa Timuran ia rasakan kembali di Singo Edan.
ADVERTISEMENT
“Terus kalau Arema itu, dia mengedepankan sisi kekeluargaan, sisi kebersamaan. Ngotot juga, dan itu aku suka,” tutur Citra.
Setelah hampir tiga tahun bermain di Jawa Timur untuk Persebaya dan Arema, Citra akhirnya memutuskan hijrah ke barat. Pada 2022, Citra mendapat tawaran dari Persis Solo yang sedang membangun dream team dengan mengumpulkan sederet bintang sepak bola wanita Indonesia.
Tawaran itu tak mau dilewatkan dengan sia-sia oleh Citra, pemain yang punya kemampuan intersep dan passing progresif jempolan itu memutuskan untuk bergabung dengan Persis Solo yang kala itu berisi skuad mewah, seperti Shafira Ika, Helsya Maeisyaroh, hingga Baiq Amiatun.
Sayangnya, kebersamaan Citra dengan Persis Solo Women tak berlangsung lama. Klub yang dinahkodai oleh Alief Syahrizal itu memutuskan untuk bubar pada Oktober 2023 karena ketidakjelasan kompetisi profesional sepak bola wanita di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
“Kalau di Persis juga sisi semuanya lebih lengkap. Jadi kebersamaan, kekeluargaan juga, terus cara komunikasi kita gimana untuk bisa memenangkan setiap match, dan taktikal semua dari Persis. Lengkap,” imbuh Citra menceritakan pengalamannya selama di Persis Women.
Arema FC Women Paling Berkesan
Usai Citra bercerita tentang tiga klub profesionalnya, kami pun tertarik untuk bertanya mana klub yang paling membekas di benak Citra? Gelandang asal Kalimantan itu dengan mantap menjawab Arema FC Women!
Citra lantas menjelaskan alasan dari jawabannya itu. Citra menilai performa terbaiknya hadir saat membela Arema FC Women sehingga ia dilirik oleh Rudy Eka Priyambada untuk Timnas Wanita Indonesia.
Di lain sisi, ia juga berkesempatan mencicip turnamen di luar negeri bersama Arema FC. Hal-hal itu tampaknya sangat membekas di benak Citra.
ADVERTISEMENT
“Dari tiga klub itu, sebenarnya yang paling membekas itu Arema. Karena saya bisa naik pun itu karena saya bisa bermain bagus di Arema. Jadi waktu itu Arema sampai bisa main di Turki, Antalya Cup. Terus tiba-tiba sorry ada kasus Kanjuruhan dan akhirnya mereka drop. Jadi ya Arema tetap membekas,” tutup Citra.
Kecintaan Citra terhadap Arema FC Women sepertinya masih terjaga sampai sekarang. Di awal November 2024 ini Citra “balikan” dengan Arema FC untuk bermain dalam turnamen Kajati Kalteng Cup 2024. Di Singo Edan, Citra juga bereuni dengan rekan-rekannya seperti Sabrina Mutiara dan Anisya Widya.