Perusahaan Data Irlandia Siapkan Cara Lawan ACL di Sepak Bola Wanita

20 April 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pemain Sepak Bola Wanita Cedera. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemain Sepak Bola Wanita Cedera. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Wabah cedera ACL yang terjadi dalam dua tahun terakhir jadi momok menakutkan bagi pesepak bola wanita. Puncaknya, puluhan pemain harus absen di turnamen internasional Piala Dunia Wanita 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Kala itu, 32 pemain dikabarkan harus absen membela negaranya karena cedera. Mayoritas dari mereka menderita hal yang sama: cedera anterior ligament cruciate (ACL).
Fenomena ini pun menarik perhatian semua pihak, mulai dari pemain hingga UEFA. Mereka berbondong-bondong mencari solusi untuk segera meredakan rentetan insiden yang terjadi.
Terbaru, sebuah perusahaan data asal Irlandia, Kitman Labs, juga mengalihkan pandangannya terhadap wabah ACL ini. Mereka bahkan siap membantu untuk menemukan solusi guna meminimalisasi cedera melalui data.
Stephen Smith, CEO Kitman Labs, bilang kalau perusahaannya akan memakai metode pengambilan data di olahraga profesional untuk membendung cedera lutut serius di sepak bola wanita. Teknisnya, ia serta Kitman Labs bakal mengumpulkan informasi kesehatan seperti siklus menstruasi hingga beberapa hal lainnya untuk memahami sebab dan akibat cedera ACL. Nantinya, sejumlah data itu bakal diolah guna menemukan solusi bagi pemain.
ADVERTISEMENT
"Idenya adalah untuk dapat mengambil semua informasi ini, mengolahnya, dan memberi tim kemampuan untuk menciptakan solusi tentang realitas atlet mereka dan membuat keputusan yang lebih baik sesuai apa yang mereka inginkan," tutur Smith kepada Reuters.
"Kemudian kami dapat membantu klub-klub dan liga-liga ini untuk mempelajari cara me-manage atlet wanita dengan lebih baik," lanjutnya.
Pemain OL Reign Megan Rapinoe saat cedera pada menit-menit awal babak pertama pertandingan final Liga Sepak Bola Wanita Nasional antara OL Reign dan Gotham FC di Stadion Snapdragon di San Diego, California. Foto: Robyn Beck / AFP
Smith sendiri sudah lama berkecimpung di bidang kesehatan olahraga. Sebelum mendirikan Kitman Labs, ia adalah pelatih rehabilitasi dan pengkondisian cedera di Leincester Rugby, Irlandia.
Kini, Kitman Labs telah bekerja sama dengan beberapa pihak termasuk klub wanita Amerika Serikat, Gotham FC. Selain itu, pihaknya juga bermitra dengan beberapa tim di NBA serta klub Liga Inggris.
Berbicara kembali soal cedera ACL di sepak bola wanita, Smith beranggapan bahwa ada dua aspek yang membuat pemain wanita lebih rentan cedera: fisik serta hormonal. Dari segi fisik, pinggul wanita lebih lebar dan menciptakan sudut "Q" dan ini merupakan faktor kunci dalam prevalensi cedera lutut di sepak bola wanita.
ADVERTISEMENT
"Lalu, selama masa perubahan hormonal, hormon yang berbeda melepaskan bahan kimia berbeda yang mengubah struktur ketahanan ligamen. Sehingga pada titik yang berbeda dalam siklus menstruasi wanita, mereka akan mengalami perubahan yang membuat ligamen mereka tidak sehat," tutur Smith.
Dalam prosesnya mengumpulkan dan mengolah data, Smith tak berharap bahwa solusi dari hasil penelitiannya bisa menjadi solusi mutlak untuk semua atlet. Menurutnya, pada akhirnya atlet adalah seorang manusia yang perlu pendekatan individual.
“Kita memerlukan banyak data untuk dapat melanjutkan dan mengidentifikasi pola-pola dan tren-tren yang muncul, dan kemudian kita perlu menyempurnakannya untuk setiap orang karena tidak ada dua manusia yang sama,” pungkas CEO Kitman Labs itu.