Profil Alenne T. Laloan: Wasit Wanita di Belantara Sepak Bola Indonesia

8 Desember 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alenne T. Laloan, wasit perempuan Indonesia. Foto: Karina Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Alenne T. Laloan, wasit perempuan Indonesia. Foto: Karina Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah berapa lama Anda menyaksikan sepak bola Indonesia di layar kaca? Lima tahun? 10 tahun? Lebih?
ADVERTISEMENT
Lalu, sudah berapa kali Anda melihat kehadiran wasit wanita di gelaran sepak bola top—karenanya disiarkan di televisi—memimpin sebuah pertandingan? Yang kita lihat selalu wasit pria.
Namun, siapa sangka ada sederet wasit wanita profesional di Indonesia? Jumlahnya memang tak banyak, tapi mereka tetap eksis; mengejar kesempatan untuk tampil di level teratas sambil terus mengasah kemampuan.
Salah satu yang paling dikenal, setidaknya di dunia maya, adalah Alenne T. Laloan. Meski baru berusia 24 tahun, Alenne total mendedikasikan hidupnya sebagai pengadil lapangan bola.
Beberapa waktu lalu, kumparanBOLANITA berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol dengan Alenne T. Laloan. Ia bercerita banyak soal alasannya memilih jadi wasit wanita hingga pengalamannya menjadi pengadil di kompetisi elite Tanah Air.

Jadi Wasit karena Minimnya Wasit Wanita

Wanita kelahiran Magelang, 10 Agustus 1998 ini dulunya adalah seorang pemain sepak bola wanita. Alenne membela tim Pra-PON DKI Jakarta pada periode 2018-2019. Kala itu, ia bersama sederet pemain lainnya seperti Shalika Aurelia, Danielle Daphne, hingga Viny Silfianus tengah bersiap untuk berlaga di PON 2020 Papua.
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta saat itu lolos ke PON 2020. Tapi, Alenne belum sempat mencicipi berlaga di Papua. Ia justru mengundurkan diri. Alasannya berani: ia ingin beralih menjadi wasit.
Keputusannya menjadi wasit berawal dari perasaan gusar. Ia selalu bertanya mengapa di laga sepak bola wanita wasit yang memimpin adalah pria, bukan wanita.
"Awalnya aku coba-coba. Jadi aku tadinya memang main, dari pemain kok kayaknya liat nggak ada wasit cewek," tutur Alenne soal alasannya banting setir jadi wasit.
"Akhirnya aku inisiatif cobalah ikut kursus wasit, di situ cowok semua dan aku emang kayak cewek sendiri gitu. Mulai aku tekunin dan juga didukung sih sama Askot sama Asprov, akhirnya bisa ke jenjang profesional," imbuh Alenne.
ADVERTISEMENT
Alenne sadar betul bahwa wasit adalah profesi yang begitu riskan. Sang pengadil lapangan terus-terusan mendapat tekanan dari pemain, ofisial, hingga suporter. Tapi, ia tak patah arang.
Baginya, tekanan-tekanan yang dialami wasit merupakan tantangan serupa seperti jenis pekerjaan lainnya. "Setiap kerjaan pasti punya tantangannya ya, termasuk di wasit ini. Aku merasa kayak, oh iya ini nggak gampang, tapi juga bukan nggak bisa. Dan aku seneng ngejalaninnya, jadi maju terus," tutur Alenne.
Alenne T. Laloan, wasit perempuan Indonesia, saat memimpin pertandingan Liga 1 Putri 2019. Foto: Dok. Alenne T. Laloan for kumparanBOLANITA

Jadi Wasit Liga 1 Putri hingga Piala Pertiwi

Tibalah Alenne pada babak baru kehidupannya. Wanita yang kini mengantongi lisensi C1 Nasional itu memimpin laga profesional untuk kali pertama. Saat itu, ia terpilih untuk memimpin pertandingan di Liga 1 Putri 2019.
ADVERTISEMENT
Alenne ditugaskan untuk memimpin pertandingan yang dihelat di Malang dan Bali. Ia bertugas dua pekan. Soal jumlah pertandingan, Alenne tak ingat secara pasti. “Mungkin di kisaran empat hingga lima laga,” tuturnya.
Bagi Alenne, pengalamannya memimpin laga di Bali adalah salah satu yang paling berkesan. Alenne ingat betul detail ceritanya sampai saat ini.
"Waktu itu cuacanya tuh bener-bener panas banget, bener-bener panas banget. Kita main jam 7 WITA, Persipura lawan Persebaya. Itu bener-bener, wah, cuacanya tuh panas banget, kayak banyak pemain yang udah jatuh gitu loh. Kayak nggak kuat gitu," cerita Alenne.
"Di cuaca yang, wah, pokoknya tuh, kalau inget ya bener-bener yang parah banget, tapi kayak tim mau menghargai kita, terus temen-temen juga sama-sama, mereka ada dari official tim tuh, kayak waktu itu tim medisnya yang dateng, yang masuk ke lapangan karena ada pemain mereka yang jatuh, mereka tuh ada tawarin kita minum juga, kayak, wasit minum dulu aja ini soalnya panas banget,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Itu hal kecil tapi aku merasa bener-bener dihargai, dan itu nggak akan lupa," kata Alenne mengingat kenangan menyenangkan dari Dewata itu.

Sempat Alih Karier jadi Pegawai Bank

Namun, kebangkitan sepak bola putri pada 2019 ternyata hanyalah hujan sehari. Kemarau datang lagi.
Ketiadaan kompetisi bagi sepak bola wanita membuat Alenne berhenti jadi wasit. Sejak kali terakhir digelar pada 2019, tak ada laga kompetisi resmi bagi sepak bola wanita.
Hal itu juga yang membuat Alenne sempat alih profesi. Ia mengungkap bahwa sempat bekerja di bank salah satu daerah selama dua tahun. Alenne menjadi pegawai kantoran pada periode 2021-2023.
"Aku dari 2021, aku udah kerja di bidang lain, karena ya itu, belum ada kejelasan lagi dari kompetisi putri ya, bukan cuma Liga 1 Putri, tapi semua kompetisi putri," kata Alenne.
ADVERTISEMENT
"Jadi kayak kemarin ya, sama kayak Pra-PON segala macam, itu kan masih wasitnya sih yang pakai putra padahal kompetisinya putri. Jadi karena belum ada kejelasan, aku pindah haluan," sambungnya.
Alenne T. Laloan, wasit perempuan Indonesia. Foto: Dok. Alenne T. Laloan for kumparanBOLANITA

Kembali Jadi Wasit

Setelah vakum selama dua tahun, Alenne bercerita jika ia kini akan kembali berkarier menjadi wasit. Alenne bahkan sudah tak lagi bekerja di bank. "Aku udah resign, Kak," ucapnya kepada kumparanBOLANITA.
Selepas resign dari bank tempatnya bekerja, Alenne menjadi volunteer di Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium. Ia menyebut jadi ofisial bagi wasit yang memimpin laga.
Beberapa pekan berselang, tepatnya Rabu (6/12) kemarin, Alenne mengabari bahwa ia sedang ikut pelatihan VAR (Video Assistant Referee) yang akan diterapkan di Indonesia pada 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Aku sedang pelatihan VAR, lagi kelas," tulis Alenne dalam pesan WhatsApp-nya kepada kumparanBOLANITA.
Apakah ini berarti kita segera bisa melihat Alenne tampil sebagai pengadil di kompetisi elite lagi?
Kita tunggu saja. Sukses selalu, Kak Alenne!