Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Profil Carla Bio: Cucu Ronny Pattinasarany yang All-in Jadi Pesepak Bola Wanita
4 Agustus 2023 13:14 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 25 Oktober 2023 17:08 WIB
ADVERTISEMENT
Kuah Lontong, begitu teman-teman dekatnya memanggilnya. Gayanya yang nyentrik, dengan rambut pendek berwarna pirang, tubuh yang atletis, dan penampilan yang sporty, Carla Bio Pattinasarany selalu stands out di mana pun ia berada.
ADVERTISEMENT
Posisinya sebagai striker langganan timnas jelas tak begitu saja dicapainya. Carla telah melalui berbagai tantangan, baik di dalam maupun di luar lapangan hijau. kumparanBOLANITA berkesempatan ngobrol panjang tentang perjalanan Carla menjadi pesepak bola wanita, di periode serba sulit bagi sepak bola wanita di Indonesia.
Terlahir dari Darah Sepak Bola
Bagi para pencinta sepak bola Tanah Air, nama “Pattinasarany” sudah tak asing lagi. Ya, Carla Bio Pattinasarany merupakan cucu dari legenda sepak bola Indonesia era 70-an, Ronny Pattinasarany.
Carla mengaku bahwa dirinya termotivasi oleh sang kakek yang disebut memiliki jiwa petarung tinggi. Ronny, yang pernah menjadi kapten Timnas Indonesia, adalah sosok yang disegani oleh banyak orang berkat karisma dan kemampuannya di lapangan hijau.
ADVERTISEMENT
“Pastinya opa sama abang-abang aku. Karena aku kan juga terlahir dari darah sepak bola. Karena opa aku juga legend, abang-abang aku juga pemain bola, jadi mereka yang menginspirasi aku,” ungkap Carla tentang siapa sosok yang menginspirasinya.
Langganan Timnas Indonesia
Carla Bio Pattinasarany debut di Timnas Wanita Indonesia pada 2018 lalu, tepat setelah sanksi pembekuan FIFA berakhir. Performanya yang ciamik membuat perempuan berusia 20 tahun itu kerap dipanggil ke skuad Garuda Pertiwi untuk melakoni sejumlah laga, terkecuali SEA Games.
“Di setiap event aku selalu ikut. Cuma terlewat satu, di SEA Games kemarin nggak ikut. (Kalau) debutnya itu nggak ingat, waktu itu kalau nggak salah AFF atau AFC juga kayaknya. Tahunnya lupa,” ujar Carla kepada kumparanBOLANITA di Lapangan Kingkong, Jakarta Timur, Selasa (11/7).
ADVERTISEMENT
Sebelum namanya melambung tinggi seperti sekarang, Carla terlebih dahulu bermain di tim asal Buaran, Pemeo FC. Setelah itu, ia dipanggil ke klub lain untuk bermain di Jepara, dan akhirnya berlabuh di Tim Pelatda PON DKI Jakarta.
“Setelah di timnas aku dipanggil main ke Banten segala macam. Banyak SSB-SSB yang manggil,” tukas Carla.
Jadi Tulang Punggung Keluarga
Memiliki darah pesepak bola tak melulu membuat kehidupan Carla lurus bagaikan jalan tol. Lika-liku dan pahit manisnya kehidupan tetap dirasakannya. Berbagai tantangan juga tak luput ia lalui.
Carla adalah seorang tulang punggung di keluarganya. Ia hanya hidup bersama sang ibu dan keempat saudara kandungnya, tanpa sosok ayah di sisinya.
“Tantangannya sih lebih ke keluarga karena mungkin dari mamaku kan single kan, maksudnya udah cerai sama keluarga ama papah,” ungkap Carla.
ADVERTISEMENT
“Jadi aku tantangannya banyak banget untuk mau kayak bangun keluarga lebih baik lagi. Mau kasih tunjuk ke papah, ‘Ini loh, anak kamu jadi (sukses) nih. Papa udah ninggalin anaknya.’ Tantangannya lebih ke (menghadapi situasi) broken home aja,” lanjutnya.
Selain itu, Carla mengaku bahwa pada awalnya ia tak mendapat restu untuk menekuni dunia sepak bola. Tak meyakinkan, kata sang ibu soal profesi pemain sepak bola wanita.
“Sekarang berkembang banget setelah masuk timnas baru mamaku, ‘Oh, meyakinkan nih.’ Jadi aku main bola saja,” ungkap Carla.
Demi sepak bola, Carla rela “menjual” waktu yang seharusnya ia habiskan untuk menuntut ilmu. Pendidikannya hanya bertahan sampai sekolah menengah saja, itu pun sebagian homeschooling.
“Aku ninggalin sekolah. Aku sekolah sampai SMP aja, SMA-nya homeschooling aja, habis itu enggak. Kuliah di mana pun aku ditawarin, beasiswa, segala macem. Tapi aku nggak mau. Karena aku fokus cari uang aja buat mamah, buat keluarga, kakak-kakak,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Rentetan prestasi membanggakan yang ditorehkan Carla Bio pantas untuk dijadikan sebuah inspirasi, terlebih kepada para perempuan di Indonesia yang ingin menjalani karier serupa.
“Jangan pernah takut. Kita harus coba terus. Walaupun ini olahraga (yang dominan) laki-laki, kita juga bisa bersaing. Pokoknya latihan, latihan, latihan. Tidak ada juara tanpa latihan,” pesan Carla.