Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profil Citra Ramadhani: Cerita Pakai Sepatu Jebol, sampai Jebol Gawang Bahrain
6 November 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Awal Juni lalu, Timnas Wanita Indonesia berhasil mengalahkan Bahrain di tanah mereka sendiri dengan skor 0-3. Citra Ramadhani, gelandang asal Samarinda, menjadi pencetak gol penutup yang mengukuhkan kemenangan telak Garuda Pertiwi.
ADVERTISEMENT
Bagi Citra, itu adalah momen bersejarah dalam karier sepak bolanya. Pemain kelahiran 1998 itu bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Namun, capaian itu tak diraih Citra hanya dengan modal ongkang kaki saja. Kerja keras sejak masih di kampung halamannya bertahun-tahun silam hingga meninggalkan rumah untuk merasakan persaingan yang lebih tajam harus ia lewati agar namanya perlahan-lahan naik dan semakin akrab dengan seragam Garuda Pertiwi.
Beberapa waktu lalu, ketika ia tengah menjalani pemusatan latihan jelang friendly match kontra Hong Kong, kumparanBOLANITA menemui Citra di The Sultan Hotel, Jakarta. Di sana, Citra bercerita banyak mengenai perjalanannya di sepak bola, tantangan yang mesti ia taklukkan, hingga perasaannya mencetak gol kemenangan dalam pertandingan vs Bahrain.
Dari Samarinda, Pulau Jawa, ke Timnas Wanita Indonesia
Citra yang lahir di Samarinda pada 21 Januari 1998 mengawali kariernya sebagai pesepak bola dengan bergabung ke SSB Mekar Jaya Akademi yang terletak di kota kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, ia memberanikan diri merantau ke Pulau Jawa demi mengejar karier sepak bolanya. Klub pertama yang dijajaki Citra adalah Persebaya Surabaya.
Tapi perjuangan mana yang dilalui dengan mudah? Ia keluar pulau hanya dengan bekal pas-pasan; tinggal di tempat kumuh dan makan pun harus “minta” ke orang.
“Jadi, saya nginep di rusun yang kumuh. Saya harus ngikut orang untuk sekadar makan doang. Terus, sepatu pun saya jebol, jadi akhirnya dikasih. Tapi jebol lagi, jadi tetap saya pakai,” kata Citra sambil mengenang masa lalu.
Pengalaman berat itu menjadikan Citra sebagai sosok yang lebih tangguh dan memacu semangatnya untuk terus berjuang tanpa kenal lelah.
“Saya pernah ada di titik itu. Jadi, saya untuk makan, tempat tinggal, dan apa pun susah. Saya suffering waktu itu. Jadi untuk berada di titik ini, saya harus bisa memaksimalkan semuanya,” ujar Citra.
ADVERTISEMENT
Citra punya alasan tersendiri mengapa ia memutuskan berkarier di luar pulau. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu ingin menantang dirinya sendiri untuk bisa mencapai level tertinggi.
“Saya ingin mencoba peruntungan untuk bisa masuk ke timnas itu bagaimana, dan tidak mungkin saya harus selalu di kota saya sendiri,” ucap Citra.
“Lalu saya akhirnya memutuskan untuk pergi ke luar Kalimantan karena saya lihat di Jawa itu banyak banget saingan-saingan klub dan sepak bola wanitanya lebih banyak. Jadi, saya move ke Jawa dan akhirnya banyak dilirik klub-klub,” sambungnya.
Surabaya, Malang, Solo
Dari Persebaya, Citra kemudian bergabung dengan Arema. Bersama klub berjuluk Singo Edan tersebut, Citra dan kawan-kawan sempat terbang ke Turkiye untuk bertanding di Antalya Cup Women 2022.
ADVERTISEMENT
Di tahun yang sama, Citra beralih ke Persis Solo. Sayangnya, ia tak lama di sana. Pada awal Oktober, klub tersebut dibubarkan karena tak ada liga sepak bola wanita di Indonesia.
Saat di Persis, Citra pertama kali mendapatkan panggilan ke tim nasional. Ia dipercaya untuk membela Garuda Pertiwi di pertandingan persahabatan kontra Singapura pada 2022.
Selang dua tahun kemudian, yakni pada 2024, pemain berusia 26 tahun tersebut dipanggil lagi ke timnas. Ia bermain untuk dua pertandingan; FIFA matchday vs Singapura dan pertandingan persahabatan vs Bahrain.
Di laga pertama kontra The Reds—julukan Timnas Wanita Bahrain—Citra sukses mencetak satu gol dan membawa Timnas Wanita Indonesia menang 0-3. Perasaan bangga langsung menyelimutinya, apalagi Bahrain saat itu berada di peringkat 86 dunia, sedangkan Indonesia di posisi 109.
ADVERTISEMENT
“Itu luar biasa sekali, akhirnya saya bisa berkontribusi untuk tim dan untuk Indonesia. Terus, saya juga yakin sama diri saya sendiri, saya akan berkontribusi untuk tim ini dan selalu bisa memenangkan pertandingan selanjutnya,” harap Citra.
Mengenai golnya di laga vs Bahrain, Citra menjelaskan, “Lima menit itu saya intercept ya. Dari belakang, terus pemain belakang nggak menduga saya datang, terus Baiq kasih ke saya, terus tanpa pikir panjang, saya langsung shooting saja,” tutur Citra.
“Terus saya lihat di sisi… karena kiper ke kiri, jadi saya lihat sisi kanan kiper kosong jadi saya arahkan ke kanan,” imbuhnya.
Incar Thailand yang Rutin Berkompetisi
Citra punya satu mimpi yang ingin diwujudkannya suatu hari nanti: bermain di Thailand, salah satu negara Asia Tenggara dengan kompetisi sepak bola wanita yang rutin berjalan setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
“Mungkin kalau yang terdekat dan possible, mungkin masih daerah ASEAN, ya, Thailand. Karena kita ngeliat waktu kemarin-kemarin, Thailand selalu ada di atas kita. Saya pengin tahu aja liga di sana tuh gimana,” ujar Citra saat ditanya negara yang ingin ia coba untuk mengembangkan kemampuan sepak bolanya.
“Kalau spesifik klub, aku nggak tahu banyak soal klub sepak bola Thailand. Aku kurang ngikutin, soalnya. Tapi, Thailand is good, atau JDT (Johor Darul Ta’dzim) juga ada sepak bola wanitanya,” ucap Citra.
Saat ini, Citra kembali aktif bermain untuk Arema. Ia juga membela tim Kalimantan Timur saat berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024.