Profil Rudy Eka, Pelatih yang Bawa Timnas Wanita Indonesia ke Piala Asia

2 Februari 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Timnas Wanita Indonesia akhirnya kembali mentas di panggung tertinggi Asia usai vakum selama 32 tahun. 'Garuda Pertiwi' dinyatakan lolos ke Piala Asia Wanita 2022 pada 27 September 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam babak kualifikasi, Shafira Ika cs tergabung di Grup C bersama Singapura, Irak, dan Korea Utara. Namun, dua nama terakhir memutuskan untuk mundur, alhasil Indonesia hanya berhadapan dengan Singapura. Dua kali bertemu, 'Garuda Pertiwi' sukses mendulang enam poin dan keluar sebagai juara grup.
Bagi Timnas Wanita, prestasi itu tentu cukup membanggakan di tengah minimnya kompetisi dalam negeri. Namun, di balik semua capaian tersebut, ada andil dari Rudy Eka Priyambada selaku pelatih kepala.
Sejak diberi mandat menangani 'Garuda Pertiwi' di akhir 2020, Rudy Eka membuat banyak terobosan: Lakukan regenerasi, terapkan strategi yang relevan, hingga mengubah gaya pendekatan di Timnas Wanita Indonesia. Hasilnya pun kentara: lolos Piala Asia, semifinalis Piala AFF, dan sederet pemainnya kini berkarier di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Tapi, untuk mencapai semua hal tersebut, Rudy Eka lewati sejumlah jalan berliku dalam karier kepelatihannya. Simak ceritanya di artikel ini.
Pelatih Timnas Wanita Indonesia U-19 Rudy Eka Priyambada memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers jelang pertandingan AFF U-19 Women Championship 2023 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sumatera Selatan, Selasa Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Awali Karier Sebagai Video Analis

Rudy Eka Priyambada lahir di Jakarta 5 Desember 1982. Kini, Rudy Eka memang tengah menekuni profesi sebagai pelatih. Namun, ia berbeda dari mayoritas pelatih yang aktif lebih dulu sebagai pemain lalu menjadi juru taktik. Rudy Eka tak tercatat pernah bermain secara profesional di klub mana pun.
Ilmu kepelatihan Rudy didapat saat mengikuti Futuration Coach Project dari AFC, ia masuk dalam lima besar peringkat terbaik se-Asia. Berkat prestasi tersebut, Rudy Eka mendapat beasiswa di Project Visitation Coach lalu mendapat lisensi C, B, hingga Pro License dari AFC.
Usai menimba banyak ilmu di AFC, Coach Rudy, sapaan akrabnya, diberi tugas untuk masuk ke dalam tim kepelatihan Timnas U-19 2013 di ajang Piala AFF. Pria asal Jakarta itu berperan menjadi video analis.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu saya di belakang layar aja, saja cuma jadi analis jaman dulu. Ya, juara, di situ saya membuat motivasi video, membuat video analisis jaman dulu kan belum ada video analisis. Saya duluan yang buat video analisis," ucap Rudy Eka saat ditemui kumparanBOLANITA di Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
Keberhasilannya di Timnas U-19 membuat nama Rudy Eka harum. Ia pun lalu menjadi pelatih Mitra Kukar hingga berkesempatan jadi juru taktik Al Najma di Liga Bahrain.
Rudy Eka memang mampu membawa Al Najma promosi dari divisi dua ke divisi teratas Liga Bahrain. Tapi, ia tak melanjutkan kontraknya dan lebih memilih kembali ke Indonesia.
Selepas dari Bahrain, Rudy Eka sempat melatih beberapa klub di Tanah Air. Beberapa di antaranya yakni Celebest Palu, Persikabo, PS Tira, dan ke Persebaya Surabaya.
Pelatih Timnas Wanita Indonesia U-19 Rudy Eka Priyambada (kiri) memberikan instruksi kepada pemainnya saat sesi latihan di Lapangan Baseball, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (12/7/2023). Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto

Arsiteki Garuda Pertiwi Periode 2020-2023

ADVERTISEMENT
Sebagai pelatih, Rudy Eka masih tergolong muda kala itu. Di usianya yang belum menginjak kepala empat, ia sudah malang melintang di berbagai klub.
Karier kepelatihan serta lisensi yang dimilikinya menjadi modal yang sangat penting. Dengan bekal tersebut, ia pun akhirnya didaulat untuk melatih Timnas Wanita Indonesia pada Desember 2020.
Sebelum mendapat jabatan tersebut, Rudy Eka merancang sederet program di Timnas Wanita. Mulai dari lolos target Piala Asia hingga road map menuju Piala Dunia Wanita.
Namun, karena pandemi Covid-19, sebagian program pun batal terlaksana. "Tapi, di waktu yang sama kan Covid-19. Waktu itu Covid-19, akhirnya cuma dapat kualifikasi Piala Asia waktu itu. Habis itu ke SEA Games," ucap Coach Rudy.
Selama menangani Timnas Wanita, setidaknya ada tiga capaian besar yang dilakukannya: lolos ke Piala Asia, semifinalis Piala AFF U-19, dan mengorbitkan pemain-pemain muda. Untuk poin yang terakhir, upaya ini patut diapresiasi lantaran regenerasi yang dilakukan Rudy Eka berjalan manis.
ADVERTISEMENT
Buah dari program tersebut bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. Sederet pemain muda seperti Sheva Imut, Helsya Maeisyaro hingga Claudia Scheunemann bersinar karena kepiawaian Rudy Eka. Sejumlah talenta hebat itu rata-rata berusia di bawah 20 tahun, jadi 'Garuda Pertiwi' masih akan diperkuat beberapa pemain hebat tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Sayangnya, masa bakti Rudy Eka tak diperpanjang oleh PSSI usai kontraknya habis di akhir Juli 2023 lalu. Pihak federasi akan menunjuk juru taktik asal Jepang untuk melanjutkan legacy yang ditinggalkan Rudy Eka.
Rudy Eka. Foto: Instagram/@gresikunited

Kembali Latih Tim Pria

Usai kontraknya habis dengan 'Garuda Pertiwi', Rudy Eka pun langsung dipikat oleh Gresik United yang mentas di Liga 2. Namun, umurnya tak panjang, ia tercatat hanya menangani tim asal Jawa Timur itu selama empat bulan. Rudy Eka mundur di akhir November 2023.
ADVERTISEMENT
Tak butuh waktu lama baginya untuk mendapat klub baru. Sepekan setelah mundur dari Gresik United, Rudy Eka lalu dikontrak oleh tim Liga 2 lainnya, Persiba Balikpapan. Dan, hingga saat ini, Coach Rudy masih menajadi nakhoda tim meski Persiba harus terdegradasi ke Liga 3.
Eks Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada Foto: Aji Nugrahanto/kumparan