Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Real Madrid Dilibas Barca Lagi: Mengapa Madrid Women Tak Seganas Tim Prianya
13 Maret 2025 11:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Real Madrid Femenino dilibas Barcelona Femeni lagi. Yang terbaru, Real Madrid menelan kekalahan di leg kedua semifinal Copa de la Reina 2024/25 kala bertamu ke markas Barcelona di Estadi Johan Cruyff, Barcelona. Papan skor berakhir 3-1 bagi Blaugrana pada Rabu (12/3) malam.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Barcelona itu diraih berkat gol-gol yang dilesakkan oleh Patri Guijarro (24') dan Ewa Pajor (48', 68'). Sedangkan Real Madrid hanya mampu membalas via Signe Bruun (90+1'). Agregat dari kedua leg tersebut berakhir 8-1 untuk Barcelona.
Kemenangan ini membuat Barcelona melaju mulus ke babak final Copa de la Reina 2024/25. Di partai puncak mereka akan menghadapi pemenang semifinal kedua antara Granada vs Atletico Madrid yang baru akan memulai leg keduanya malam ini.
Sementara itu, kekalahan semalam memperpanjang catatan buruk Real Madrid kala bersua Barcelona. Total, El Real menelan 20 kekalahan dari 20 pertemuan di berbagai ajang sejak 2020 lalu.
Catatan tim wanita Real Madrid itu tentu sangat kontras dengan tim prianya kala berhadapan dengan Barcelona. Di El Clasico pria yang punya sejarah panjang sejak 1902, Transfermarkt mencatat kedua tim sudah bertemu sebanyak 259 kali. Real Madrid memenangi statistik dengan catatan 106 kemenangan, unggul tipis dibanding Barcelona yang mengemas 102 kemenangan.
ADVERTISEMENT
Belum lagi soal catatan di kompetisi domestik dan Eropa, Real Madrid pria merupakan raja di Benua Biru dengan koleksi 15 trofi Liga Champions. Berbanding terbalik dengan Real Madrid Femenino yang bahkan belum mengoleksi satu piala sejak berdiri di 2020 lalu.
Pertanyaan pun menyeruak, mengapa Real Madrid Femenino tak seganas tim prianya?
1. Baru Seumur Jagung
Tim pria Real Madrid sudah lahir sejak 1902 dengan nama Madrid C.F kala itu. Dengan sejarah panjangnya, mereka berhasil menjadi salah satu tim terkuat di Eropa bahkan dunia hingga saat ini. 36 gelar liga domestik, 15 trofi Liga Champions, dan lima titel Piala Dunia Antarklub jadi penegas kekuatan mereka di kancah global.
Meski punya sejarah panjang, Real Madrid baru punya tim wanita di 2020 lalu. Itu pun hasil dari akuisisi tim wanita di Spanyol.
ADVERTISEMENT
Jadi, mulanya Presiden Real Madrid, Florentino Perez, tertarik dengan peluang serta perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh Liga F (Liga Spanyol Wanita). Tapi, Perez tak membentuk tim wanitanya sendiri, melainkan mengakuisisi klub lokal asal Madrid, CD Tacon. Nilai akuisisinya sekitar 300 ribu euro atau Rp4,8 miliar.
CD Tacon sendiri berdiri sejak 2014. Lalu, mereka berhasil promosi ke divisi teratas sepak bola wanita Spanyol pada 2019.
Meski sudah diakuisisi sejak 2019, mereka baru bisa menyematkan nama Real Madrid Femenino pada musim 2020/21. Di tahun tersebut Real Madrid akhirnya bisa berkompetisi di Liga F. Dengan demikian, artinya Real Madrid pria dan wanita terpaut jarak sejauh 108 tahun.
2. Tak Punya Akademi Berjenjang
Faktor lain yang membuat Real Madrid Femenino tak sekuat tim prianya karena mereka belum memiliki jenjang akademi atau pembinaan seserius tim prianya. Wajar sebenarnya mengingat Real Madrid Femenino baru ada lima tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Di tim pria, Real Madrid jadi salah satu klub yang punya pembinaan berjenjang terbaik di Eropa. Mereka punya akademi bernama La Fabrica yang membina pemain dari Benjamin, Alevin, Infantil, Juvenil, hingga Castilla.
Sementara itu, Real Madrid Femenino hanya punya tim satelit atau tim Castilla-nya di awal 2021.
Ketiadaan pembinaan berjenjang tersebut membuat Real Madrid Femenino harus menarik pemain-pemain bagus dari luar lewat skema transfer.
Strategi satu ini sebenarnya tak jauh beda dengan yang tim pria lakukan. Itulah mengapa mereka punya julukan Los Galacticos, klub yang punya banyak pemain bintang kelas dunia.
Di awal berdirinya, Real Madrid Femenino membeli nama-nama besar seperti Kosovare Asllani dan Sofia Jakobsson dari Swedia. Di musim-musim berikutnya, El Real juga mendaratkan beberapa bintang seperti Linda Caicedo hingga Hayley Raso.
3. Investasi Tak Sebesar Tim Pria
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika ada faktor lain yang buat Real Madrid Femenino tak segarang tim prianya, minimnya investasi klub mungkin jawabannya. Di musim panas 2023 kemarin, Real Madrid jor-joraan mendaratkan sejumlah bintang seperti Jude Bellingham hingga Arda Guller.
Jor-joran Madrid berlanjut di musim panas 2024 kala mendapatkan Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain. Madrid memang mendapatkan Mbappe secara gratis, tapi gajinya termasuk fantastis dengan kisaran 31,2 juta Euro atau sekitar Rp550 miliar per tahun.
Tim Madrid Femenino lagi-lagi kontras soal hal ini, dalam dua musim terakhir mereka minim sekali mengeluarkan dana untuk belanja pemain.
Sejak 2023, terpantau hanya beberapa bintang yang didatangkan seperti Hayley Raso dan Alba Redondo. Kedua pemain itu bahkan didapatkan Madrid tanpa harus merogoh kocek sepeser pun. Jadi, wajar apabila kiprah Real Madrid Femenino di sepak bola wanita Eropa tak sementereng tim pria mereka.
ADVERTISEMENT