Rendahkan Sepak Bola Wanita, Alfonso Perez Dibuang dari Nama Stadion Getafe

6 Oktober 2023 18:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Coliseum Alfonso Perez, Getafe, Spanyol. Foto: Isabel Infantes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Coliseum Alfonso Perez, Getafe, Spanyol. Foto: Isabel Infantes/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Klub asal Spanyol, Getafe, baru saja menghapus nama Alfonso Perez dari stadion mereka. Itu dilakukan pihak klub karena Perez dinilai telah merendahkan sepak bola wanita.
ADVERTISEMENT
Diwartakan ESPN pada Kamis (5/10), stadion Getafe mulanya bernama "Coliseum Alfonso Perez" untuk menghormati legenda Timnas Spanyol yang lahir di Getafe. Namun, kini nama Alfonso Perez dihapus dan stadion tersebut berganti nama jadi "Coliseum" saja.
"Saya pikir sepak bola wanita dan laki-laki tidak bisa dibandingkan sama sekali karena semuanya bergantung pada pendapatan yang dihasilkan dan dampaknya di media," ucap Perez saat diwawancarai El Mundo, dikutip dari ESPN.
"Sama sekali tak bisa dibandingkan. Anda tidak dapat mengeluhkan soal sepak bola wanita saat ini. Mereka tentu telah berevolusi tapi mereka harus tetap membumi dan tahu bahwa mereka tidak ada apa-apanya dari pesepak bola pria," tutur Perez saat membandingkan sepak bola pria dan wanita.
Alfonso Perez, legenda Timnas Spanyol. Foto: Christophe Simon/AFP
Perkataan Perez sontak menyulut emosi berbagai pihak. Dewan Klub Getafe geram dengan pernyataan Perez. Mereka menyebut sudah seharusnya olahraga menyebarkan nilai positif seperti kesetaraan, solidaritas, dan rasa hormat, bukan malah mencaci atau merendahkan seperti yang dilakukan Alfonso Perez.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Getafe, Sara Hernandez, juga kecewa dengan Perez. Ia menyayangkan seorang legenda Timnas Spanyol bisa mengucapkan hal yang tak pantas tentang sepak bola wanita.
"Sungguh menyedihkan bahwa pesepak bola paling terkenal dan peraih emas Olimpiade, Alfonso Perez, berbicara dengan cara yang berlawanan dengan arah yang diharapkan," terang Hernandez.
"Saya sedih karena dia mengatakan tidak ada yang perlu dikeluhkan oleh mereka (pesepak bola wanita). Ini masalah martabat, kesopanan dan kesetaraan, bukan uang," sambung sang Wali Kota Getafe itu.
Ucapan Perez itu berdasar pada tuntutan para pemain Liga Wanita Spanyol yang menginginkan adanya kesepakatan soal upah minimum sebesar 21 ribu euro atau sekitar Rp347 juta per tahun. Para pemain Liga F bahkan sampai mogok bermain agar tuntutannya dipenuhi.
ADVERTISEMENT
"Saya memiliki seorang ibu, seorang istri, dan seorang anak perempuan yang juga bermain sepak bola. Semoga suatu hari nanti bisa bermain di liga teratas dan menjadi pemain internasional," ujar Perez.
"Tetapi, meskipun dia adalah putri saya, dia tidak akan pernah bisa meraih apa yang mereka (pemain pria) bisa hasilkan," tutupnya.
Wajar jika ucapan Perez memicu amarah berbagai pihak. Terlebih, sepak bola wanita di Spanyol baru saja diguncang rentetan isu tak sedap.
Mulai dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan eks-Presiden RFEF kepada Jennifer Hermoso hingga pemanggilan secara paksa pemain Timnas Spanyol untuk mengikuti pemusatan latihan jelang UEFA Women’s Nations League 2023.