Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Rudy Eka Priyambada Tolak Latih Timnas Wanita Singapura, Kenapa?
4 Februari 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kiprah Rudy Eka Priyambada dengan Timnas Wanita Indonesia resmi berakhir pada 31 Juli 2023. Ia telah menangani 'Garuda Pertiwi' selama 2,5 tahun sejak akhir Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Setelah berpisah dengan Shafira Ika cs, tak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan pekerjaan baru. Hanya berselang sehari, tepatnya 1 Agustus 2023, ia langsung diresmikan oleh klub Liga 2 Gresik United.
Namun, ternyata, sebelum memutuskan ke Gresik United, Rudy Eka sempat mendapat tawaran untuk melatih timnas negara lain. Coach Rudy, sapaan akrabnya, mengaku mendapat tawaran dari negara tetangga, Singapura.
Bahkan, Coach Rudy bilang kalau ia sudah sampai tahap interview dengan Singapura. Saat itu, pelatih 41 tahun tersebut rencananya diplot untuk menjadi juru taktik Timnas Wanita Singapura.
"Jujur, kemarin saya sempat di-interview sama Timnas (Wanita) Singapura, saya hampir ke Singapura," ucap Rudy Eka kepada kumparanBOLANITA saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).
Coach Rudy mengaku kagum dengan Singapura yang aware terhadap sepak bola putrinya. Meski kini ranking FIFA-nya terpaut cukup jauh dari Indonesia (108), Singapura (137) konsisten membangun dan mengembangkan sepak bola wanita di negaranya.
ADVERTISEMENT
Pelatih asal Jakarta itu pun lantas membandingkan dengan kondisi sepak bola wanita Indonesia yang minim perhatian. Ia mengaku khawatir dalam waktu dekat 'Garuda Pertiwi' akan disalip oleh Singapura di kancah sepak bola wanita.
"Saya hampir ke Timnas Wanita Singapura, jujur seperti itu. Di Singapura, mereka liga jalan. Liga jalan, semua program kerjanya FIFA Matchday dijalanin. Meskipun kalah tetap dijalanin," kata Coach Rudy.
"Makanya saya khawatir ke depan kalah sama Singapura. Saya khawatir 2-3 tahun lagi pemain Singapura U-17 itu bagus-bagus. Itu saya khawatir," sambungnya.
Dengan sumber daya yang besar serta keseriusan federasi Singapura terhadap sepak bola wanita, tentu ini tawaran yang cukup menggiurkan bagi Rudy Eka. Ia pasti akan diberi sederet fasilitas yang mumpuni saat melatih Timnas Wanita Singapura.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, anehnya Rudy Eka justru tak melanjutkan proses tersebut. Padahal, ia sudah melakukan wawancara. Lantas, apa alasan utamanya?
Rudy Eka tak mengambil tawaran tersebut untuk melepas anggapan bahwa ia adalah spesialis pelatih tim wanita. Oleh karena itu, selepas dari Timnas Wanita Indonesia, ia langsung menangani tim pria di Liga 2.
"Karena saya pengin mengubah image orang berpikir saya ngelatih wanita saja. Padahal ngelatih wanita, ngelatih pria padahal sama saja. Tapi penanganannya yang berbeda," tutur Rudy Eka.