Sama-Sama Kalah, Pelatih MU & West Ham Kompak Salahkan Wasit

25 Maret 2024 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Manchester United Wanita, Marc Skinner. Foto: Craig Brough/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Manchester United Wanita, Marc Skinner. Foto: Craig Brough/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pelatih Manchester United, Marc Skinner, dan pelatih West Ham, Rehanne Skinner, kompak menyalahkan wasit atas kekalahan yang dialami timnya di matchday ke-17 Liga Inggris Wanita (WSL) 2023/24.
ADVERTISEMENT
Sabtu (23/3) kemarin, MU harus mengakui keunggulan rivalnya, City, setelah kalah dengan skor 3-1 dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Etihad, Inggris. Tiga gol The Citizens masing-masing dicetak oleh Jess Park (37’, 45’) dan Khadija Shaw (46’), sedangkan gol semata wayang The Reds hadir lewat gol bunuh diri bek City, Kerstin Casparij.
Usai laga, Marc Skinner memberikan komentarnya. Ia bilang, gol pertama Jess Park yang dicetak pada menit ke-37 seharusnya tidak disahkan. Sebab, sebelum gol tercipta, salah seorang pemain City, Khadija Shaw, sudah dalam posisi offside.
“Ketika saya melihat kembali gol pertama, itu offside,” kata Skinner, seperti dikutip dari BBC Sport, Senin (25/3).
Pelatih berusia 41 tahun itu mengaku frustrasi dengan terciptanya gol kontroversial Park. “Saya pikir hal ini akan membuat perbedaan besar dalam permainan andai saja kami tak kebobolan,” ungkap Skinner.
ADVERTISEMENT
Mantan juru taktik Orlando Pride itu kemudian menyinggung soal bagaimana Video Assistant Referee (VAR) sangat dibutuhkan dalam sepak bola wanita agar kejadian seperti ini tak terulang kembali.
“Saat teknologi bisa berguna untuk memberikan manfaat dalam permainan, saya pikir itu harus digunakan,” ucap Skinner, merujuk kepada penggunaan VAR.
Pelatih West Ham, Rehanne Skinner. Foto: IG/@rhskinr
Tak cuma Marc Skinner, pelatih West Ham, Rehanne Skinner, juga baru-baru ini mengkritik kinerja wasit usai gol anak asuhnya dianulir. Itu terjadi ketika The Hammers melawan Chelsea di Victoria Road, Dagenham, Inggris, Minggu (24/3) kemarin.
Bermain di kandang sendiri, West Ham gagal mengamankan tiga poin setelah dikandaskan Chelsea lewat dua gol yang disarangkan Aggie Beever-Jones (2’) dan Erin Cuthbert (88’). Akibat kekalahan ini, posisi The Hammers kian terancam. Mereka jadi tim kedua terbawah di klasemen WSL.
ADVERTISEMENT
Di laga pekan ke-17, West Ham nyaris membukukan satu gol lewat Honoka Hayashi. Namun sayang, gol tersebut dinyatakan offside. Padahal, tayangan ulang menunjukkan bahwa pemain asal Jepang itu berada di depan bek terakhir saat mulai berlari sebelum melakukan sundulan.
Namun, tanpa VAR, West Ham tak bisa berbuat apa-apa. Mereka tidak memiliki peluang sama sekali untuk membatalkan keputusan sang pengadil lapangan.
Hal ini tak ayal membuat Rehanne Skinner geram.
“Pekan lalu (melawan Liverpool), ada dua gol yang tercipta ke gawang kami, yang mana tidak satu pun dari gol tersebut seharusnya sah,” ucap Skinner, seperti dikutip dari BBC Sport pada Senin (25/3).
“Di pertandingan vs Tottenham, kami dapat permintaan maaf lagi atas gol yang seharusnya tidak dianggap offside. Sejujurnya, saya muak dengan hal itu,” imbuhnya kemudian.
ADVERTISEMENT
Mantan asisten pelatih Lionesses tahun 2020 itu kemudian berkata bahwa hal-hal seperti gol kontroversial ini sudah pernah dialaminya sejak beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan dirinya dipecat dari kursi pelatih.
“Pada akhirnya, para wasit masih belum profesional dalam permainan ini sehingga mereka tidak benar-benar berada dalam situasi di mana mereka hanya fokus pada permainan. Itu harus diubah,” kata Skinner.
“Saya kehilangan pekerjaan saya di Tottenham setelah kalah 2-1 dari Liverpool. Lalu, kami mendapat permintaan maaf keesokan harinya dan mengatakan bahwa gol tersebut seharusnya tidak disahkan,” pungkasnya.
Senada dengan pelatih MU, Rehanne Skinner juga berharap agar suatu saat nanti VAR diterapkan di sepak bola wanita. Menurutnya, itu adalah sesuatu yang sudah cukup mendesak.
ADVERTISEMENT