Satoru Mochizuki Sempat Kaget dengan Ibadah Pemain Indonesia

2 September 2024 18:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coach Satoru Mochizuki pimpin langsung seleksi gelombang pertama Timnas Wanita U-17, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Antika Fahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coach Satoru Mochizuki pimpin langsung seleksi gelombang pertama Timnas Wanita U-17, di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Antika Fahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Satoru Mochizuki merasa tak ada kendala yang berarti saat melatih Timnas Wanita Indonesia sejak 20 Februari 2024. Di enam bulan pertamanya di Indonesia, ia merasa lancar saat menangani Garuda Pertiwi.
ADVERTISEMENT
Namun, pelatih asal Jepang itu bilang sempat mengalami culture shock dengan salah satu kebiasaan orang-orang di Indonesia. Yang dimaksudnya adalah kebanyakan orang di Indonesia bisa beribadah sebanyak lima kali dalam satu hari.
Kepada kumparanBOLANITA, pelatih 60 tahun itu mengaku tak pernah menjumpai hal tersebut di negara asalnya, Jepang. Jadi, ibadah sehari lima kali itu baru ditemuinya saat melatih di Indonesia.
"Mungkin pertama kali datang ke sini saya kaget terkait masalah di sini agama gitu. Di negara saya itu nggak ada sehari sampai lima kali untuk beribadah," tutur Satoru Mochizuki saat dalam sesi wawancara dengan kumparanBOLANITA.
Timnas Wanita Indonesia saat melawan Hong Kong di Hong Kong FC Stadium, Kamis (11/7). Foto: Dok. Timnas Indonesia
Selain itu, kebiasaan pemain untuk berdoa sebelum berlatih atau bertanding juga cukup mengherankan bagi pelatih Garuda Pertiwi itu. "Terus juga ketika latihan itu sering ada 'doa, mulai' itu awalnya saya agak bingung," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Meski agak kaget dengan kebiasaan-kebiasaan itu, Satoru Mochizuki mengaku perlahan sudah terbiasa dengan hal tersebut. Baginya, ia harus menghormati kebiasaan beragama yang dianut orang-orang dan pemainnya.
Lebih lanjut, ia menganggap kebiasaan pemainnya untuk berdoa itu adalah sesuatu yang penting. Jadi, ia tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Tapi ya itu pasti hal yang sangat penting bagi teman-teman di sini, dan saya harus menghormati itu," tutur Mochizuki.
"Mungkin kebiasaan itu berbeda dengan saya, tapi ya di sini seperti itu jadi saya harus menghormati dan mengikutinya," tutupnya.