Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
SenengSoccer, Program Baru di MilkLife Soccer Challenge untuk Siswi U-8
8 Februari 2025 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit![SenengSoccer di MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025. Foto: Dok. MilkLife Soccer Challenge](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkjghepwfhthwbmwbfwr6hn1.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada yang baru di MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025 ini! Tak cuma skill challenge dan turnamen sepak bola U-10 serta U-12, kali ini MilkLife dan Djarum Foundation juga bikin SenengSoccer buat anak-anak cewek yang masih berusia 6 sampai 8 tahun.
ADVERTISEMENT
Tapi, beda dengan kakak-kakaknya di U-10 dan U-12, SenengSoccer ini tidak berbentuk kompetisi saling tanding dengan tujuan mencetak gol dan meraih kemenangan. SenengSoccer lebih berbentuk trial individual saat anak-anak dituntut menyelesaikan sederet permainan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Pertama, anak-anak mesti berlari zig-zag mengitari rintangan. Kemudian, para peserta yang kebanyakan masih TK ini melemparkan bola ke kotak.
Setelah itu, anak-anak mesti menggiring bola mengikuti sebuah jalur. Bola yang dibawa kemudian ditendang ke sebuah gawang kecil. Baru, setelah itu mereka melompat lima kali sederet rintangan pendek. Kemudian, anak-anak yang menggemaskan itu berlari ke tombol merah, memencetnya, sekaligus menghentikan stopwatch hitungan panitia.
Menurut Asep Sunarya, asisten pelatih utama sekaligus tim talent scouting di gelaran MilkLife Soccer Challenge, program ini coba pihaknya gelar untuk lebih dini lagi mengenalkan sepak bola ke perempuan.
ADVERTISEMENT
“Intinya sih fun aja. Sehingga pas nanti mereka mau, bersiap untuk turnamen U-10, mereka sudah tidak kaget lagi. ‘Oh, sepak bola itu menyenangkan ya.’ Intinya buat happy anak-anak aja,” kata Coach Asep kepada kumparanBOLANITA, Jumat (7/2).
Asep mengatakan, SenengSoccer ini sengaja dibentuk sebagai individual challenge dan bukan kompetisi. Meskipun terlihat sangat sederhana, masing-masing tantangan sebetulnya punya keterkaitan dengan teknik dasar bermain sepak bola.
Melempar bola ke kotak, misalnya, menunjukkan kemampuan lemparan ke dalam; berlari zig-zag melewati rintangan menunjukkan potensi kelincahan dan kelentukan tubuh; menendang bola ke gawang bisa memperlihatkan kemampuan mengoper siswi; sampai berlari memencet tombol yang memperlihatkan kemampuan sprint pemain.
Sementara itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menceritakan bahwa SenengSoccer ini juga bertujuan untuk menambah pasokan pesepak bola wanita usia muda.
ADVERTISEMENT
“Ini bagian dari ekosistem itu. Kita penginnya dulu itu U-10 sebagai yang paling dasar, tapi ternyata enggak cukup. Karena pada saat pertama kali digelar, U-10 itu oke. Tapi lewat 2024, pada saat yang U-10 naik ke U-12, yang U-10 rontok. Berarti ada kekurangan suplai,” kata Yoppy.
“Makanya kita siapin U-6, 7, 8 untuk menyuplai, mempersiapkan U-10. Caranya apa? Dikenalkan dulu sepak bolanya kayak gini. Biar happy-happy, nantinya akan menjadi penopang U-10,” tambah Yoppy.
Di SenengSoccer ini, waktu setiap peserta menyelesaikan rintangan akan dihitung. Catatan waktunya terpampang secara live di layar superbesar Supersoccer Arena, Kudus. Mereka yang tercepat akan menerima hadiah, trofi, serta tabungan pendidikan.