Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Shafira Ika Akui Tolak Tawaran Berkarier di Asia dan Eropa, Kenapa?
17 Maret 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketiadaan liga sepak bola wanita di Indonesia membuat jalur berkembang bagi para pemain semakin sulit saja. Salah satu jalan yang tersisa adalah mencari karier di luar negeri, tempat kompetisi sepak bola wanita secara konsisten dilangsungkan.
ADVERTISEMENT
Dari Indonesia, ada beberapa nama yang berkarier di luar, misalnya Helsya Maeisyaroh dan Zahra Muzdalifah yang tergabung dengan tim Jepang, juga Claudia Scheunemann yang menimba ilmu di Hamburg U-17. Meski begitu, tawaran bermain di luar tentu tak semudah yang dibayangkan. Maklum, level sepak bola wanita Indonesia masih berada jauh di bawah negara-negara lain.
Meski begitu, penggawa Timnas Wanita Indonesia, Shafira Ika Putri, mengaku ia sebenarnya beberapa kali mendapatkan tawaran bermain di luar negeri. Ia bilang, ada klub-klub dari Asia dan Eropa yang sempat menawari kesempatan bergabung.
Meski begitu, bek tengah Timnas Wanita Indonesia itu justru enggan buru-buru memutuskan kariernya akan berlanjut.
"Sudah ada beberapa. Ada dari Asia, sama Eropa juga," kata Shafira kepada wartawan di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, seperti diwartakan Antara pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Shafira bilang, ia masih ingin fokus mengikuti agenda tim nasional. Pada 2025 ini, Garuda Pertiwi memang sibuk mempersiapkan diri jelang ASEAN Women's Championship dan kualifikasi Piala Asia 2026.
"Pertama karena kita masih banyak schedule tim nasional juga sih, itu dulu yang aku mau fokusin," kata dia.
Tak cuma dari luar, Shafira juga mengungkapkan mendapatkan tawaran bermain bersama klub dalam negeri. Tawaran ini sempat datang tahun lalu, namun mandek karena ketidakjelasan liga.
"Sudah ada sebenarnya dari tahun lalu, cuma kan tahu diundur liganya," ungkap dia.
Menanggapi mundurnya Liga 1 Putri dari 2026 ke 2027, Shafira menjawab, "Sebenarnya kita juga sebagai pemain butuh liga, tetapi pak Erick Thohir sendiri juga memfasilitasi kita dengan TC jangka panjang (di timnas), yang menurut saya juga sudah cukup bagus juga buat perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.”
ADVERTISEMENT
Yang jadi perkara, dari ratusan pesepak bola wanita di Indonesia, training camp timnas cuma bisa mengikutsertakan 30-40 pemain. Itu artinya, lebih banyak pemain yang mungkin telah berusia matang (20-30 tahun), tidak punya pemasukan dari stipen timnas, juga tidak punya pemasukan dari kontrak klub karena tidak adanya liga.