Singapura atau Bahrain, Mana Lawan yang Lebih Berat buat Marsela Awi?

18 Juni 2024 15:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Wanita Indonesia melawan Singapura di Stadion Madya, GBK, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Wanita Indonesia melawan Singapura di Stadion Madya, GBK, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Wanita Indonesia baru selesai melewati tiga partai uji coba internasional. Akhir Mei kemarin, timnas wanita menggulung Singapura 5-1. Marsela Awi dkk kemudian terbang ke Bahrain dan dua kali mempermalukan tuan rumah, yakni lewat skor 2-3 dan 0-3.
ADVERTISEMENT
Meski hanya laga uji coba, hasil tiga kali menang tersebut patut diapresiasi. Apalagi mengingat Bahrain yang ranking FIFA-nya jauh di atas Indonesia; Bahrain peringkat 86, sementara Indonesia peringkat 109 saat keduanya bertemu.
Plus, keadaan bahwa Timnas Wanita Indonesia sudah vakum lebih dari setahun dan kompetisi dalam negeri untuk pemain sepak bola wanita profesional juga tidak berjalan.
Awi, striker Timnas Wanita Indonesia, menceritakan pengalamannya melawan dua negara Asia tersebut. Menurutnya, laga melawan Bahrain lebih menantang secara fisik.
“Bahrain. Mungkin karena cuaca, faktor cuaca, jadi kita juga pemain kesulitan dalam lapangan. Apalagi secara peringkat emang Bahrain lebih (tinggi) di atas kita,” ujar Awi kepada kumparanBOLANITA, Kamis (13/6) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pemain Timnas Wanita Indonesia, Marsela Awi, ketika diwawancarai tim kumparanBOLANITA di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024). Foto: Antika Fahira/kumparan
“Tapi kemarin mungkin semua main karena punya motivasi, punya mental yang bagus, pemain juga semua sudah siap. Cuma kita terhalang sama cuaca,” tambahnya.
Menurutnya, penampilan baik Timnas Wanita Indonesia ini tak lepas dari strategi yang diterapkan oleh pelatih baru mereka, Satoru Mochizuki. Awi mengatakan, kebijakan Coach Mochi melakukan rotasi berdampak pada terlecutnya semangat pemain untuk memberikan yang terbaik.
“Faktornya tuh mungkin karena pelatihnya. Pelatihnya, dia mengubah semua. Dia tidak kasih pemain yang kayak inti tuh semua main, tidak. Jadi kayak di babak pertama nanti ada pemain yang lain, terus di babak kedua paling diganti lagi,” ujarnya.
Awi juga mengatakan bahwa ia merasakan kebanggaan yang luar biasa usai kemenangan bersama timnas senior ini.
ADVERTISEMENT
“Momen yang paling menarik baru pertama kali menang 5-1 lawan Singapura. Itu momen yang luar biasa. Kemarin pas selesai pertandingan saya sempat merinding juga. Wah gila, bener-bener kayak kita borong gol, banyak banget. Jadi pastinya bangga juga sama pelatih, staf, official semua yang ambil bagian dalam tim,” ujar Awi.