Tim Lain Ingin Promosi, Klub di Inggris Ini Malah Minta Turun Tiga Divisi

29 Juni 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reading Women. Foto: Instagram/@readingwomenfc
zoom-in-whitePerbesar
Reading Women. Foto: Instagram/@readingwomenfc
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nasib tak sedap kini tengah dihadapi oleh klub sepak bola wanita Inggris, Reading Women. Karena masalah finansial, mereka meminta untuk turun ke Divisi 5 Liga Inggris Wanita musim depan.
ADVERTISEMENT
Masalah finansial ini bermula dari gagalnya proses akuisisi Reading Women oleh konsorsium investor dari Inggris dan Amerika Serikat. Konsorsium itu berupaya mengambil alih Reading Women agar finansialnya pulih kembali.
Namun, menurut laporan The Guardian, proses akuisisi klub itu gagal tercapai. Alhasil, Reading Women terlilit masalah finansial karena minimnya pendanaan yang ada.
Masalah finansial yang menerpa Reading Women ini menimbulkan efek domino. Pertama, Reading Women yang kini mentas di Championship Division (Divisi 2) meminta mundur dari kompetisi tersebut. Mereka dikabarkan mengincar tempat agar tetap bisa berlaga di Divisi 5 Liga Wanita Inggris.
Lalu, kedua, menimpa tim akademi putri mereka. Laporan The Guardian itu menyatakan bahwa seluruh program untuk perempuan dan anak perempuan di Reading akan segera ditutup.
ADVERTISEMENT
Masalah ini membuat puluhan staf tim wanita dan akademi harap-harap cemas. Mereka disebut cemas atas masa depan mereka atas goyahnya finansial Reading Women.
Staf dan sejumlah pemain juga merasa kesal karena komunikasi dari pihak klub tergolong lamban. Sehingga informasi-informasi penting seperti ini tidak langsung didapat oleh staf atau pemain.
Reading Women. Foto: Instagram/@readingwomenfc
Hal itu juga disesalkan oleh gelandang Reading Women, Charlie Estcourt. Seharusnya pihak klub memberi informasi terbaru dengan segera karena persoalan ini menyangkut hidup banyak orang di Reading.
"Kami belum mendengar banyak hal langsung dari klub. Sayangnya, komunikasi dari semua tingkatan sangat buruk," kata wakil kapten Reading, Charlie Estcourt, kepada BBC Radio.
"Bagi saya pribadi, salah satu hal yang paling mengecewakan dari keseluruhan situasi ini adalah kami sama sekali tidak diberi tahu. Ini tentang mata pencaharian orang-orang, ini tentang pekerjaan mereka, bukan hanya kami di tim utama, ini tentang semua staf. Seluruh tim wanita sama sekali tidak diberi tahu," sambungnya.
Reading Women. Foto: Instagram/@readingwomenfc
Kritikan tajam juga dilancarkan oleh kelompok penggemar Reading yang segera menginginkan pergantian kepemilikan, Sell Before We Dai. Menurut mereka, penarikan diri Reading Women dari Championship adalah aib yang memalukan.
ADVERTISEMENT
“Penarikan diri Reading FC dari Championship dan penutupan akademinya benar-benar memalukan… hanya dua tahun lalu tim wanita merupakan tim WSL yang stabil. Bagi Dai Yongge dan Dai Xiu Li, terlalu banyak orang yang telah menderita karena ketidakmampuan Anda untuk mengamankan penjualan. Sudah cukup. Jual saja klub itu," bunyi pernyataan Sell Before We Dai dikutip dari The Guardian.
Reading Women sebenarnya klub yang mampu bersaing di WSL dalam kurun waktu lima musim terakhir sebelum terdegradasi. Mereka sukses mengamankan posisi lima selama dua kali pada musim 2018/19 dan 2019/20.
Reading Women juga sempat menggapai semifinal Piala FA Wanita pada edisi 2019. Sayangnya, pada musim 2022/23 mereka terdegradasi ke Divisi 2 Liga Inggris Wanita.
ADVERTISEMENT