Victor Hartono: Tugas Media Membentuk Bintang di Sepak Bola Wanita Indonesia

8 Mei 2024 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 melawan Timnas Filipina Putri U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pertandingan Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 melawan Timnas Filipina Putri U-17 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Cuma ada 2.500an penonton yang mengisi bangku-bangku kosong di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (6/5) malam lalu.
ADVERTISEMENT
Sempat ramai di awal-awal laga, dukungan buat timnas berangsur hening seiring kekalahan 1-6 Indonesia dari Filipina. Meski sudah digratiskan, rupanya Piala Asia Wanita U-17 tak terlalu menarik buat publik Bali.
Satu dari para penonton itu adalah Victor Hartono, Presiden Direktur Djarum Foundation. Ia penggemar sepak bola dan punya perhatian khusus terhadap sepak bola wanita di Indonesia. Ia sadar posisi sepak bola wanita Indonesia memang masih jauh apabila dibandingkan dengan kondisi di tujuh negara lain yang mengikuti Piala Asia.
Tapi ia percaya potensi itu ada. Karenanya, Victor, melalui Bakti Olahraga Djarum Foundation, mendukung MilkLife dalam menggelar MilkLife Soccer Challenge, kompetisi sepak bola putri U-10 dan U-12 di delapan kota di Pulau Jawa. Misi mereka adalah memassalkan sepak bola putri—yang tak cuma tak diberi liga, tapi juga menghadapi tantangan lain dari yang sosial maupun kultural.
ADVERTISEMENT
“Indonesia memang belum siap saat ini, tapi di masa depan bisa lain,” kata Victor.
Presdir Djarum Foundation dan COO Djarum, Victor Hartono di Bali United Training Center. Foto: Aji Nugrahanto/kumparan
kumparanBOLANITA mengobrol banyak dengan Victor sehari setelahnya. Ia dan rombongan Djarum diundang stadion tour ke Bali United Training Center (BUTC). Ia berkeliling melihat stadion dan bilang takjub dengan fasilitas BUTC.
Di kesempatan tersebut, Victor juga bertemu Yabes Tanuri. Mereka mengobrol soal olahraga dan sepak bola wanita, termasuk rencana Djarum Foundation melebarkan aktivitas MilkLife Soccer Challenge ke Bali.
Saat membicarakan soal kekalahan timnas vs. Filipina, Victor menawarkan beberapa alasan pemakluman. Ia bilang, skuad Timnas Wanita Indonesia U-17 saat ini memang belum siap menandingi tim Filipina.
“Yang saya lihat, banyak (pemain) Filipina yang udah dilatih di Amerika. Dan Amerika termasuk negara terbaiknya sepak bola wanita. Sudah berpuluh-puluh tahun, sistem mereka bagus, pelatih juga bagus,” katanya kepada kumparanBOLANITA, Selasa (7/5).
ADVERTISEMENT
Agaknya, Victor melihat pemassalan sepak bola wanita dan pembibitan dari usia muda adalah solusi jangka panjang yang harus ia mulai. Karenanya, tak cuma membuat turnamen, Djarum Foundation dan MilkLife juga memberikan pelatihan berjenjang pada guru-guru olahraga SD dan MI untuk membentuk fondasi sepak bola yang kokoh bagi siswi-siswi yang tergabung.
Pesepak bola Timnas Indonesia Putri U-17 Claudia Scheunemann (kanan) berusaha melewati hadangan Timnas Filipina Putri U-17 Ariana Markey (kiri) saat pertandingan Piala Asia Putri U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali (6/5/2024). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
kumparanBOLANITA juga hadir membersamai misi besar Djarum Foundation dan MilkLife itu. Sampai terbentuknya kami pada pertengahan 2023, tak ada media berskala nasional yang secara konsisten mewartakan perkembangan sepak bola baik nasional dan internasional. kumparanBOLANITA mengisi kekosongan itu.
“Saya fansnya kumparanBOLANITA, sejak pertama kali diluncurkan sampai hari ini, saya follow dan mendapatkan informasi banyak mengenai seluruh sepak bola berita sepak bola dunia. Eropa, Amerika, pertandingan ini itu, menurut saya paling komplet di Indonesia,” ujar pria kelahiran 11 Februari 1972 itu.
ADVERTISEMENT
Victor ternyata mengamati kehadiran kumparanBOLANITA dan merasa kehadiran media di isu sepak bola wanita ini penting untuk pertumbuhan cabang olahraga ini. Ia bilang, sebuah olahraga tak akan bisa berkembang tanpa adanya media yang terus mempromosikan talenta-talenta super dari cabang olahraga tersebut.
“Peran media adalah membantu membangun stars. Jadi olahraga itu nggak bisa berkembang tanpa adanya perhatian terhadap bintang-bintang,” ujarnya.
Bintang yang diterbangkan oleh media-media inilah yang menurutnya akan melahirkan atlet-atlet moncer selanjutnya.
“Jadi bintang-bintang itu yang menginspirasi generasi berikut-berikutnya atau adik-adiknya, untuk bermain sepak bola lebih baik dari generasi sebelumnya,” pungkasnya.