Zaira Kusuma Ungkap Bedanya Main di 3 Level Timnas: Senior Lebih Punya Tujuan!

29 Desember 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zaira Kusuma saat menjadi kapten Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024. Foto: Dok. Zaira Kusuma
zoom-in-whitePerbesar
Zaira Kusuma saat menjadi kapten Timnas Wanita Indonesia di Piala Asia Wanita U-17 2024. Foto: Dok. Zaira Kusuma
ADVERTISEMENT
Berkarier di level tim nasional adalah mimpi banyak pemain sepak bola. Zaira Kusuma, atau yang akrab disapa Zoe, telah merasakannya di tiga level berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi kapten Timnas Wanita Indonesia U-17 di Piala Asia Wanita U-17 yang digelar di Bali pada Mei lalu, Zoe sudah pernah bermain untuk Timnas Wanita Indonesia U-20 di Kualifikasi Piala Asia pada 2023.
Setelah itu, ia mendapat panggilan untuk bergabung dengan Timnas Wanita Senior dalam pemusatan latihan (TC) di Jepang dan Belanda pada September hingga Oktober.
Saat ditemui kumparanBOLANITA di The Forum Sportshub, Bintaro, pada 6 November lalu, Zoe berbagi pendapatnya tentang perbedaan bermain di tiga level timnas tersebut.
"Intensitas," ujar Zoe ketika ditanya perbedaan paling mencolok antara tim U-17 dan senior. "Intensitasnya jauh lebih tinggi di senior karena pemain-pemainnya lebih berpengalaman. Mereka itu kayak sudah di atas kita, rata-rata," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Zoe juga menjelaskan bahwa suasana di lapangan menjadi faktor pembeda lainnya. "Karena mereka sudah tahu, kalau attack mau gimana, kalau defense mau gimana. Jadi lebih teratur di lapangan," ungkapnya.
Di sisi lain, Zoe merasa bahwa di level U-17, ia dan rekan-rekannya masih sering terlihat kebingungan. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya jam terbang.
"Kadang nggak ada turnamen-turnamen yang bisa kita ikuti, jadi anak-anak juga jarang main game. Tapi kalau di senior, permainan itu lebih ada tujuannya," tambahnya.
Zaira Kusuma, pemain Timnas Wanita Indonesia, saat melakoni TC di Belanda. Foto: PSSI

Bermain di TC Jepang dan Belanda

Selama pemusatan latihan di Jepang dan Belanda, Zoe mendapat kesempatan bermain di beberapa pertandingan uji coba. Di Jepang, ia tampil di semua laga uji coba.
“Sistemnya Coach Mochi, babak pertama itu senior yang main, babak kedua itu U-20. Jadi kita semua main,” jelas Zoe.
ADVERTISEMENT
Namun, situasi sedikit berbeda saat di Belanda. Zoe bermain penuh dalam laga melawan Feyenoord, tetapi tidak diturunkan dalam pertandingan melawan ADO Den Haag dan Timnas Wanita Belanda.
Zaira Kusuma, pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Antika Fahira/kumparan
Ketika ditanya tentang lawan terberat selama TC, Zoe menyebut Urawa Red Diamonds dari Jepang. “Itu tim pertama yang kita lawan di Jepang. Baru landing, latihan, besoknya langsung sparring,” katanya sambil mengenang.
Ia menggambarkan betapa cepatnya permainan Urawa, yang membuat timnas cukup kewalahan. “Kita baru geser ke kiri, bola sudah di kanan. Baru geser ke kanan, bola sudah di kiri. Pergerakan mereka cepat banget."
"Kayak center back jadi gelandang, gelandang jadi striker, wing back jadi winger. Jadi semuanya muter, dan kita jadi bingung banget sama pergerakan mereka,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT