Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
4 Makanan yang Dikira Khamar karena Terkandung Alkohol, Durian Halal atau Haram?
18 Maret 2022 15:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Cukup banyak makanan yang kerap dikira haram karena terkandung alkohol di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah makanan tradisional Indonesia. Entah karena mengandung alkohol atau nama sebutannya terdapat unsur bak “alkohol” sehingga makanan dan minuman ini dianggap haram. Adapula yang diisukan haram lantaran proses pembuatannya.
ADVERTISEMENT
Sejatinya umat muslim memang diwajibkan mengonsumsi makanan dan minuman halal. Seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 172 yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik (yang halal), yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah (beribadah).”
Maka itu, penting untuk umat muslim selalu mengetahui apakah makanan atau minuman tersebut halal untuk dikonsumsi. Tentu hal ini akan mudah bila terdapat logo halal MUI yang tercantum pada kemasan makanan tersebut. Tapi, apa jadinya kalau makanan dan minuman tradisional rumahan?
Sebut saja tape, bir pletok, atau raja buah, yakni durian. Makanan dan minuman tersebut kerap dikira khamar karena terkandung alkohol. Sehingga banyak yang menghindari makanan tersebut. Nah, supaya kamu enggak bingung lagi, yuk simak penjelasan lebih lanjut mengenai lima makanan yang kerap dikira khamar dan dianggap haram, sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Durian
Sesuai penjelasan para ulama di Komisi Fatwa MUI, alkohol ada yang diharamkan dan tidak haram. Alkohol haram disebut khamar, yang dibuat dan diproses dari anggur, secara asholah; maupun dari yang selain anggur, seperti tuak, minuman tradisional di Sumatera.
Kemudian, mengutip Halal MUI dalam Al-Quran maupun hadits, khamar yang diharamkan secara tegas itu adalah minuman. Sedangkan buah durian bukan minuman. Dan, mengonsumsi atau makan apa pun, kalau bukan minuman, meskipun mengandung alkohol, apalagi itu buah masih alami tidak diharamkan. Terlebih durian juga tidak melalui proses pengolahan apa pun, maka pada dasar MUI memutuskan raja buah ini halal untuk dikonsumsi selagi tidak membuat mabuk.
2. Tape
Imam Abu Hanifah berpendapat, bahwa khamar itu pasti mengandung alkohol dan haram. Namun, alkohol belum tentu khamar. Selain itu, para ulama pun tidak ada yang mengharamkan durian atau jus buah.
ADVERTISEMENT
Nah, dalam kasus ini adalah tapai atau tape yang mengandung alkohol, tetapi bukan khamar. Pada faktanya pula, tidak ada orang yang mabuk atau sengaja mabuk dengan memakan tape. Imam Abu Hanifah menyebut makanan atau minuman yang mengandung alkohol seperti ini sebagai Nabidz, bukan khamar. Sehingga halal dimakan selagi tidak memabukkan.
3. Acar
Dalam menghasilkan acar membutuhkan proses fermentasi, di mana terjadi perubahan atau konversi zat-zat yang ada dalam medium menjadi produk-produk metabolit serta pertumbuhan sel. Dalam melakukan fermentasi sayur dan buah, maka diperlukan zat etanol. Namun, etanol yang terkandung di dalam makanan secara alami tidak termasuk kategori khamar yang diharamkan dalam Islam.
Tetapi, jika fermentasi membuat kadar alkohol pada buah dan sayuran meningkat. Hal ini bisa jadi justru membahayakan bagi yang mengonsumsinya. Apabila ini terjadi, maka buah dan sayuran tersebut menjadi haram lantaran akan membuat mabuk.
ADVERTISEMENT
4. Bir pletok
Asal kamu tahu, meskipun namanya ‘bir’, minuman ini sejatinya terbuat dari jahe, gula, sari bunga selasih dan akar-akaran. Namun, sangat memungkinkan dalam proses produksinya, produsen bir pletok menambahkan bahan tambahan lain yang haram atau diragukan kehalalannya.
Tetapi, bir pletok juga sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Di mana, orang Belanda memang banyak yang suka minum bir, sedangkan masyarakat Betawi yang mayoritas beragama Islam menyadari kalau bir itu memabukkan, dan hukumnya haram.
Sejak itulah masyarakat Betawi berinisiatif untuk membuat bir sendiri yang tidak memabukkan. Pembuatannya pun lama karena diproses secara alami dan sederhana. Minuman ini pun dinamakan dengan “bir pletok” lantaran sensasi hangatnya sama bak minuman alkohol .
5. Kopi wine
Meski namanya kopi wine, minuman satu ini tetap terbuat dari biji kopi asli umumnya menggunakan biji arabika. Kemudian biji kopi akan difermentasi secara alami dan biasanya pada jenis kopi ini waktunya akan lebih lama; yakni 2-4 bulan.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan @halalcorner di Instagram, bahwa kopi ini sejatinya halal karena biji kopi adalah minuman halal . Namun lantaran proses fermentasi yang lama dengan tingkat keasaman tinggi, menghasilkan bau minuman seperti wine. Tapi minuman ini tidak memabukkan, sehingga bukan tergolong khamar.
Penulis: Ade Naura Intania