4 Peralatan Membuat Matcha dan Namanya yang Wajib Kamu Tahu

Ilustrasi Inspirasi Takjil: Es Matcha Jelly. Foto: Brent Hofacker/Shutterstock

Akhir-akhir ini, matcha menjadi salah satu tren minuman kekinian yang tengah digemari. Minuman hijau ini bukan hanya memikat dari rasanya yang khas, tetapi juga dari proses pembuatannya yang estetik.

Di balik secangkir matcha yang kamu nikmati, ternyata ada beberapa peralatan khusus yang berperan penting untuk menghasilkan rasa dan tekstur yang autentik. Menariknya, alat-alat ini bukan hanya digunakan dalam upacara minum teh Jepang (chanoyu) saja, tetapi juga kerap hadir di tengah tren matcha modern saat ini.

Dikutip dari buku The Book of Matcha: A Superhero Tea – What It Is, How to Drink It, Recipes and Lots More (2016), berikut beberapa peralatan utama yang kerap digunakan dalam upacara minum teh Jepang, sekaligus untuk membuat matcha.

Chawan (Mangkuk Teh)

Chawan matcha. Foto: JEWnnn_YEEpld/Shutterstock

Dalam upacara minum teh Jepang, pembuat teh atau tea master biasanya menggunakan mangkuk khusus yang disebut chawan untuk mengaduk matcha. Bentuk dari chawan ini bisa beragam, tetapi secara umum mirip mangkuk biasa.

Menariknya, berdasarkan buku The Book of Matcha tersebut, pilihan chawan juga disesuaikan dengan musim. Pada musim panas, mangkuk yang digunakan akan lebih dangkal agar matcha jadi cepat dingin. Sebaliknya, di musim dingin, mangkuk yang dipilih adalah yang lebih dalam dan tinggi untuk menjaga kehangatan matcha lebih lama.

Chasen (Pengaduk Bambu)

Chasen mathca. Foto: New Africa/Shutterstock

Chasen adalah pengaduk bambu khas Jepang yang menjadi alat wajib saat membuat matcha. Alat ini terbuat dari potongan bambu yang dibelah menjadi banyak helai tipis, dengan bentuknya yang dirancang agar bubuk matcha mudah terpencar, cepat larut, dan tercampur sempurna saat diaduk.

Menurut Willy Samudra, pemilik kafe MatchaCii di Jakarta, chasen yang baru pertama kali digunakan sebaiknya direndam air panas selama 30 detik. Cara ini dapat membantu mencegah helai bambu patah. Ia juga menyarankan mengganti chasen setiap tiga bulan sekali untuk menjaga kualitas hasil adukan matcha.

“Tiga bulan berarti harus diganti, karena bulan ke empat dia mulai tumbuh jamur. Ya, kayu jenis apa pun dia bakal nyerap humidity,” jelas Willy, saat ditemui oleh kumparanFOOD, Jumat (1/8).

Chashaku (Sendok Teh)

Chashaku. Foto: Aquarius Studio/Shutterstock

Chashaku merupakan sendok bambu khas Jepang yang digunakan untuk memindahkan bubuk matcha ke dalam chawan saat membuat matcha. Ukurannya lebih kecil dari sendok biasa sehingga membantu menjaga takaran matcha tetap pas.

Mengacu pada buku The Book of Matcha, bentuk chashaku yang ramping juga membuat proses menuang bubuk terasa lebih anggun dan presisi.

Chasen Naoshi (Wadah Chasen)

Chasen Naoshi. Foto: Jermain P/Shutterstock

Chasen ternyata punya wadah khusus bernama chasen naoshi. Menurut laman Masumien, toko spesialis teh Jepang dan perlengkapannya di Prefektur Aichi, Jepang, wadah ini berfungsi menjaga bentuk chasen agar tetap ideal dan awet.

Seiring waktu, ujung bambu chasen bisa melebar atau berubah bentuk, dan membuat busa matcha sulit terbentuk sempurna. Chasen naoshi ini bisa membantu mempertahankan kelenturan dan bentuk ujung bambu, sehingga chasen bisa bertahan lebih lama.

Selain itu, Willy juga menekankan bahwa penggunaan chasen naoshi penting untuk mencegah bentuk chasen agar tidak menciut. Jika menciut, maka chasen bisa jadi lebih kaku dan sulit dipakai.

Nah, dari ke empat peralatan matcha ini, mana yang sering kamu gunakan?

Reporter Salsha Okta Fairuz