5 Jenis Makanan yang Cocok untuk Atlet Sesuai Cabang Olahraganya

22 Agustus 2018 15:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berlari untuk menjaga kesehatan. (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berlari untuk menjaga kesehatan. (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Memperhatikan asupan gizi pada makanan yang disantap sangatlah penting agar kondisi kesehatan tetap prima meski disibukkan dengan banyaknya aktivitas. Terlebih untuk atlet yang setiap harinya disibukkan dengan berbagai latihan dan pertandingan yang membutuhkan banyak tenaga.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari kebanyakan orang, asupan gizi yang diperlukan oleh atlet, baik kadar atau komposisinya tentu akan lebih banyak. Menurut Mury Kuswari, sport nutritionist sekaligus ketua umum Asosiasi Nutrsionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI), setiap atlet pun memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda tergantung jenis olahraga dan intensitas latihannya.
"Gizi atlet kan personal, tapi secara general adalah kebutuhan mereka itu berdasarkan jenis cabang olahraganya. Misalnya olahraga endurance, butuh 5-10 gram per kilogram berat badan untuk karbohidrat. Saat dia latihannya tinggi atau intensitasnya banyak, berbeda dong latihannya dengan yang dia punya kebutuhan," ujar Mury Kuswari kepada kumparanFOOD melalui sambungan telepon.
Jadi tak hanya latihan yang teratur, pemilihan makanan yang tepat juga menjadi salah satu car agar performa atlet tetap bugar dan prima selama pertandingan berlangsung. Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih banyak mengenai makanan para atlet, berikut makanan yang cocok dikonsumsi oleh para atlet sesuai dengan cabang olahraganya.
ADVERTISEMENT
1. Angkat Beban
Salmon baik untuk jantung (Foto: Dok. Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Salmon baik untuk jantung (Foto: Dok. Pexels)
Angkat beban merupakan cabang olahraga yang membutuhkan kekuatan otot yang besar. Tak heran, seorang atlet angkat beban memerlukan asupan protein lebih banyak, yakni sekira 1,5 sampai 2,2 gram per kilogram berat badan. Makanan yang mengandung protein seperti ikan salmon, dada ayam, telur rebus, dan beragam produk olahan susu sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan otot pasca cedera sehingga tak akan memengaruhi performa saat bertanding.
"Kalau protein ukuran secara sederhana, untuk orang biasa 0,8 sampai 1,2 gram per kilogram berat badan. Tapi untuk atlet bisa sampai 1,5 sampai 2,2 gram per kg," jelas Mury Kuswari.
Selain protein, seorang atlet angkat beban juga memerlukan asupan gula yang cukup sebagai sumber energi. Asupan gula alami bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah potong segar, jus buah, atau satu hingga dua lapis roti di sela-sela waktu makan.
ADVERTISEMENT
2. Atletik
Roti gandum hitam (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Roti gandum hitam (Foto: thinkstock)
Seperti halnya atlet angkat beban, cabang olahraga atletik seperti lari, maraton, lempar lembing, dan tolak peluru juga mengandalkan kekuatan otot yang kuat. Hal ini tentu saja membuat atlet olahraga atletik rentan terkena cedera otot sehingga memerlukan asupan protein yang lebih banyak.
Selain asupan protein yang harus diperhatikan, atlet yang menggeluti bidang olahraga atletik juga diharuskan mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti roti gandum, beras merah, quinoa, atau buah pisang. Dikombinasikan dengan makanan yang mengandung gula alami seperti jus atau madu, karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi agar kondisi tubuh selalu prima saat bertanding.
"Tetap yang namanya konsumsi karbohidrat 50-60 persen (dalam satu porsi makanan), itu penting bagi atlet karena biar bagaimanapun atlet memerlukan energi," tambah Kaprodi Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Bela diri
Manfaat chia seed untuk kecantikan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat chia seed untuk kecantikan (Foto: Thinkstock)
Dalam cabang olahraga bela diri, dikenal beberapa kelas yang disesuaikan dengan berat badan sang atlet. Tak heran, atlet bela diri seperti karate, taekwondo, tinju, hingga pencak silat harus menjaga berat badannya agar tetap stabil.
Untuk itu, atlet bela diri memerlukan asupan makanan yang tinggi serat seperti biji chia, gandum, dan aneka jenis buah dan sayuran. Makanan tinggi serat ini berfungsi agar pencernaan tetap lancar sehingga berat badan dan kondisi tubuh pun tetap stabil saat bertanding.
Meski harus menjaga berat badannya, bukan berarti atlet harus menghindari asupan lemak, lho. Menurut Mury, asupan lemak tak jenuh yang terkandung di dalam minyak zaitun, alpukat, salmon, dan kacang-kacangan tetap diperlukan untuk membantu penyerapan vitamin dan mineral serta membantu melindungi organ penting di dalam tubuh sehingga tetap prima di arena pertandingan.
ADVERTISEMENT
4. Menembak dan Panahan
Ilustrasi minyak ikan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak ikan (Foto: Pixabay)
Atlet olahraga menembak dan panahan memerlukan konsentrasi yang tinggi serta penglihatan tajam agar bidikannya tepat pada sasaran. Untuk itu, atlet olahraga tembak dan panahan diwajibkan untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi asam lemak Omega-3 seperti minyak ikan, kacang-kacangan, biji chia, hingga labu yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi sel-sel otak sehingga dapat lebih fokus dan tidak mudah terpecah konsentrasinya.
Selain itu, atlet tembak dan panahan juga harus menjaga gula darahnya tetap stabil dengan menyantap dengan konsumsi jus, buah-buahan, madu, atau roti gandum. Tak cuma sebagai cadangan energi, makanan tersebut akan menjaga keseimbangan gula darah sehingga dapat lebih fokus saat bertanding.
5. Badminton
Smoothie Sayur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Smoothie Sayur (Foto: Thinkstock)
Sejalan dengan angkat beban dan atletik, badminton merupakan olahraga yang memerlukan kekuatan otot serta energi yang besar. Karenanya, atlet badminton biasanya disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan karbohidrat yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sajian seperti jus buah, smoothie, hingga dark chocolate yang mengandung vitamin serta gula alami juga sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil. Saat gula darah stabil, maka konsentrasi pun akan terjaga sehingga atlet tidak mudah kehilangan fokus saat berada di arena pertandingan.