Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kecintaan akan produk-produk kopi terus berkembang tidak hanya di Indonesia, tetapi hampir di seluruh dunia. Rasa dan aroma yang khas, serta nikmatnya seduhan secangkir kopi membuat minuman ini menjadi gaya hidup banyak orang. Keberagaman rasa itu muncul dari jenis biji kopi yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Tempat tumbuh pohon kopi, proses fermentasi, teknik penyeduhan hingga penyajian mampu memengaruhi cita rasa kopi. Tidak heran, jika ada orang yang hobi mencicipi berbagai minuman kopi dari ragam biji berbeda. Salah satu proses pembuatan biji kopi yang menarik adalah hasil fermentasi hewan.
Dengan bantuan hewan, biji-biji kopi tersebut memiliki rasa yang lebih unik dan bahkan dijual dengan harga fantastis. Apa saja kopi tersebut? Berikut 5 jenis kopi hasil fermentasi hewan yang harganya mencapai jutaan rupiah.
1. Kopi luwak
Tidak hanya rasanya yang lembut menyerupai teh dan aroma yang earthy, kopi luwak memiliki kandungan yang dinilai lebih aman bagi lambung. Berkat rasa yang nikmat dan manfaatnya yang baik, kopi ini pernah dinobatkan sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. Biasanya kopi ini dijual dengan harga mencapai Rp 4,4 jutaan untuk satu pound atau 500 gram.
ADVERTISEMENT
2. Kopi gajah
Menggunakan proses pembuatan yang sama dengan kopi luwak, minuman ini terbuat dari biji kopi yang berasal dari kotoran gajah Thailand. Biji kopi akan diberikan sebagai pakan gajah — dicampur dengan makan lain, seperti pisang atau nasi. Lalu ketika gajah mulai buang air besar, para petani kopi juga bersiap untuk memanen sisa kopi yang terbuang bersama kotoran yang dikeluarkan.
Proses fermentasi biji kopi ini dapat menghasilkan rasa menyerupai buah dan rempah-rempah. Karena proses pembuatannya yang sulit dan memakan waktu lama, kopi ini dijual dengan harga yang sangat mahal. Salah satu perusahaan kopi gajah yang paling terkenal di Thailand, Black Ivory, menggunakan gajah asli Thailand dan menjual produk kopi ini dengan harga sekitar Rp 12 juta per pound atau per 500 gram.
ADVERTISEMENT
3. Kopi burung jacu
Kopi lain yang menggunakan proses fermentasi hewan adalah kopi burung. Sama dengan kopi luwak, kopi ini juga dihasilkan dari sisa kotoran burung. Sebelumnya burung tersebut telah memakan biji kopi dan mencernanya dalam perut, hingga akhirnya dikeluarkan bersama kotoran.
Uniknya, kopi bernama camocim ini hanya didapatkan dari satu jenis burung langka yaitu jacu asal Brasil. Hal ini karena produsen kopi tersebut berasal dari The Fazenda Camocim, yang terkenal sebagai salah satu produsen kopi di dunia. Produsen kopi ini mematok harga cukup fantastis, yaitu berkisar antara Rp 2,8-44,5 juta tergantung beratnya.
4. Kopi kelelawar
Kopi kelelawar atau lebih dikenal dengan kopi bourbon pointu merupakan bentuk mutasi dari kopi Arabika. Kopi asal Madagaskar, Afrika Timur ini diproses dari kunyahan atau gigitan kelelawar. Tidak hanya di Madagaskar, pemasok kopi eksotis Sea Islan Coffee juga menjual menjual biji kopi lain dari Costa Rica — dengan gigitan kelelawar buah.
ADVERTISEMENT
Kopi hasil kunyahan kelelawar ini kabarnya memiliki cita rasa dan aroma yang khas, bahkan dapat bertahan dalam mulut dalam waktu lama. Berkat prosesnya yang panjang, kopi ini juga dibanderol dengan harga yang tidak murah yaitu sekitar Rp 1,5 - 3 juta per pound atau per 500 gramnya.
5. Kopi monyet
Monkey Parchment Coffee memproses kopi yang dikunyah oleh monyet rhesus secara singkat. Setelah dikunyah, kopi dikeluarkan dari mulut monyet; kemudian dipungut oleh manusia, dicuci, dibilas, dikeringkan, dan dipanggang sebelum akhirnya menjadi biji kopi yang nikmat.
Kopi ini diproduksi di India, tepatnya di hutan liar Ghat di wilayah Barat dan Selatan India. Kopi matang memang merupakan makanan dari monyet-monyet tersebut. Berbeda dengan kopi lainnya, jenis kopi ini tidak tersedia setiap saat. Kamu perlu melakukan pemesanan melalui website dengan harga Rp 25,6 juta per pound atau 500 gram.
ADVERTISEMENT
Reporter: Natashia Loi