Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Situasi mencari makanan akibat craving tengah malam merupakan hal yang hampir setiap orang pernah rasakan, mungkin kamu salah satunya. Bila mengalami hal tersebut, kamu perlu mengingat, bisa saja keinginan tersebut bukan datang dari perut yang lapar, melainkan otak kita —layaknya ngidam yang tidak terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, kemungkinan zat yang dicari otak kamu adalah insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan gula dari darah, menurut sebuah penelitian terbaru.
Peneliti lain di New York University juga menunjukkan ketika insulin melonjak, itu memicu pelepasan dopamin yang mengontrol rasa senang di otak. Menurut penelitian tahun 2015 dalam jurnal Nature Communications, mengungkapkan semakin banyak insulin yang berperan, semakin banyak dopamin yang dilepaskan.
Tak perlu khawatir, kamu bisa mencari rasa senang tersebut dengan cara lain tanpa mengonsumsi gula atau makanan lain secara berlebih. Caranya dengan mengonsumsi makanan sumber asam amino tirosin. Protein ini telah terbukti mengontrol otak untuk melepaskan dopamin.
Jadi, ketimbang mencari makanan manis saat ngidam, 5 sumber tirosin terbaik ini dapat menjadi gantinya; tentunya guna mencegah craving berlebihan.
ADVERTISEMENT
1. Telur
Jika terbiasa memilih dan memisahkan putih-kuning telur, maka kini kamu harus berhenti melakukan hal itu. Pasalnya, lemak sehat dalam kuning telur dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama dan menahan nafsu makan terutama ngemil, jelas Kayleen St. John, MS, RD.
Selain itu, kolin dalam kuning telur memiliki nutrisi peluruh lemak perut yang tidak boleh kamu lewatkan.
2. Keju
Produk olahan susu ini merupakan sumber protein, kalsium, vitamin, mineral, dan asam lemak yang sangat baik —membantu menghasilkan energi yang konsisten dan meningkatkan fungsi otak.
Keju juga dapat membantu menurunkan risiko diabetes. Menurut studi tahun 2015 yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition, orang yang makan banyak produk susu tinggi lemak memiliki risiko diabetes terendah (studi ini diikuti 26.930 orang).
ADVERTISEMENT
3. Susu
Walau mengandung lebih banyak lemak daripada produk susu low-fat, produk susu berlemak dapat membuat kamu lebih kenyang. Sebuah tinjauan studi tahun 2013 di European Journal of Nutrition menemukan bahwa orang yang makan makanan berlemak lebih kecil kemungkinannya untuk menderita obesitas; daripada mereka yang mengonsumsi produk susu rendah lemak.
Selain itu, beberapa asam dalam lemak susu (yang tidak dapat kamu temukan di varietas susu tanpa lemak) dapat meningkatkan pusat pembakaran kalori tubuh, ungkap Mario Kratz, PhD, seorang ahli epidemiologi di University of Washington.
4. Biji wijen
Menurut ahli gizi klinis, Dr. Josh Axe, biji wijen dapat digunakan untuk mengobati arteriosklerosis, penyakit penumpukan lemak dalam arteri, sehingga dapat mengatur kolesterol tubuh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mengonsumsi wijen dapat membantu menjaga kesehatan kulit kamu. Kandungan vitamin E, mineral, dan asam lemak dapat meningkatkan peremajaan sel kulit dan menghambat tanda-tanda penuaan.
5. Daging sapi
Seiring bertambahnya usia, kita mulai kehilangan massa otot. Untuk membangun otot, kamu tidak hanya membutuhkan olahraga, tetapi juga makanan protein yang cukup —dan itu bisa didapat dari daging sapi.
Daging sapi yang diberi makan rumput merupakan sumber protein tinggi, mengandung lebih banyak omega-3, serta CLA pembakar lemak daripada daging sapi yang diberi makan biji-bijian.
Reporter: Natashia Loi