5 Tempat Kulineran ala Sandiaga Uno, Ada Warma Pi’an sampai Es Kopi Tak Kie!

Menparekraf, Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Bali. Foto: Kemenparekraf RI

Sebagai Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno kerap memantau perkembangan wisata di daerah, termasuk soal wisata kuliner. Laki-laki yang akrab disapa ‘Mas Menteri’ ini tak luput dari kegiatan makan enaknya selama berkeliling ke lokasi wisata di Indonesia.

Mengutip berbagai sumber, tak jarang menteri kelahiran Pekanbaru itu mengunjungi berbagai tempat makan legendaris di berbagai daerah. Sandiaga bahkan juga memiliki deretan tempat makan maupun kuliner favoritnya sendiri, lho.

Hmm, jadi penasaran, ya apa saja tempat makan terbaik versi Menparekraf satu ini? Untuk menepis rasa penasaranmu, berikut kumparan telah merangkum beberapa daftar tempat makan favorit ala Sandiaga Uno. Yuk, disimak, siapa tahu kamu satu selera dengan Pak Menteri.

1. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Foto: Safira Maharani/ kumparan

Siapa yang tak kenal dengan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih? Terutama masyarakat Jakarta sudah begitu akrab dengan sajian nasi goreng legendaris tersebut. Rupanya, tempat makan ini juga jadi langganan Menparekraf, Sandiaga Uno.

Cita rasa khas dengan bumbu rempah ala resep Timur Tengah mampu membuat Sandiaga Uno ketagihan. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih semakin ikonik karena cara memasaknya yang dalam jumlah banyak dan menggunakan wajan besar. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan untuk memenuhi pesanan nasi goreng kambing yang juga melimpah.

2. Warma Pi’an Tegal

Ketika mengunjungi Tegal, rupanya Bang Sandi juga menyambangi Warma Pi’an, warung makan legendaris di daerah tersebut. Konon, warung makan satu ini sudah ada sejak 1926. Bahkan sampai kini semua peralatan makannya masih terbilang jadul; seperti gelas dan piring logam.

Menu andalan di Warma Pi’an adalah nasi lengko. Tak hanya itu, tempat makan yang sudah berdiri sejak 95 tahun lalu itu juga menyediakan menu lain; ada nasi ponggol, sate kambing, soto, tongseng kambing, gulai kambing, serta ragam olahan ayam.

3. Soto Haji Loso

Soto Jalan Bank Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan

Berkunjung ke daerah Purwokerto, Sandiaga rupanya juga pernah menyambangi Soto Haji Loso kala sarapan. Tempat makan asli Purwokerto ini memang dinilai memiliki cita rasa soto yang cukup unik.

Keunikannya terletak pada sambal yang menambah rasa pedas nagih di seporsi sotonya. Soto Haji Loso tidak menggunakan sambal berbahan dasar cabai. Melainkan mereka memilih menggunakan bumbu kacang yang diolah jadi sambal. Ketika sambal dipadukan dengan kuah soto, tercipta sensasi gurih dan nikmat. Tidak heran kalau kuliner satu ini sering diburu oleh wisatawan dari berbagai daerah.

4. Nasi gemuk Bangka Belitung

Sandiaga Uno mencoba nasi gemuk saat kunjungan ke Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (5/2). Foto: Kemenparekraf

Salah satu menu kulineran ala Sandiaga adalah nasi gemuk khas Kepulauan Bangka Belitung. Dirinya sempat mengunjungi pulau tersebut, di sana ia mencicipi ragam makanan khas daerah. Seperti kopi Belitong juga nasi gemuk yang digemarinya.

Bagi Mas Menteri, nasi gemuk adalah sajian yang menyehatkan serta lezat. Hidangan ini berbahan dasar nasi yang diolah bersama santan. Kemudian, dilengkapi dengan lauk pauk semacam telur dadar, tempe goreng, kacang tanah, hingga sambal terasi. Menurutnya, meski namanya nasi gemuk, tapi tidak membuat tubuh langsung gemuk seketika, kok.

5. Kedai Kopi Es Tak Kie

Kopi Es Tak Kie Foto: Safira Maharani/ kumparan

Kalau keempat restoran favorit tadi khusus menyajikan makanan yang lezat dan menggiurkan. Kini, beralih ke tempat ngopi favorit ala Sandiaga Uno. Bagi masyarakat Jakarta, nama Kedai Kopi Es Tak Kie memang sudah tak asing lagi. Ya, es kopi satu ini sangat digemari oleh banyak orang, bahkan petinggi negara sekalipun.

Suasana tempat ngopi yang sederhana dan jadul, satu tema dengan minuman yang disajikan. Tetapi, soal rasa jangan diragukan. Bahkan, Sandiaga Uno mengaku kalau es kopi susu ala Kopi Es Tak Kie punya rasa klasik nan khas.

Reporter: Balqis Tsabita Azkiya