7 Bumbu Dapur yang Kaya Manfaat Kesehatan, Kayu Manis Cegah Gula Darah Meningkat

ilustrasi bumbu dapur di pasar Foto: Shutterstock

Bumbu dapur tak hanya membantu membuat masakan menjadi lebih sedap, melainkan juga bermanfaat bagi kesehatan kita, lho. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sejumlah jenis bumbu dapur memiliki manfaat teruji secara klinis. Sebut saja, bawang putih, lada, cabai, jahe, kunyit, dan jenis bumbu dapur lainnya.

Beberapa jenis bumbu dapur yang sudah disebutkan itu memiliki manfaat, dari mencegah penyakit jantung, menjaga kesehatan pencernaan, hingga meningkatkan fungsi otak. Penasaran apa saja jenis dan manfaat dari bumbu dapur di rumahmu? Berikut kumparan rangkum 7 bumbu dapur yang kaya manfaat kesehatan dan sangat mudah kamu temukan.

1. Kayu manis

Kayu manis Foto: Shutter Stock

Kayu manis meningkatkan sensitivitas insulin. Jadi, saat mengonsumsinya bersama dengan sesuatu yang manis, lebih sedikit gula yang kamu makan disimpan sebagai lemak. Bahan dapur ini juga terbukti meningkatkan fungsi otak dan proses kognitif. Jangan lupa taburkan kayu manis ke dalam kopi, pancake, oat, atau roti —yang ternyata sangat serbaguna.

2. Lada hitam

Petani memperlihatkan biji lada yang sudah dipanen. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado

Bahan kedua yang tidak kalah bermanfaat adalah lada hitam. Di setiap dapur , lada menjadi bumbu wajib untuk menyeimbangkan rasa masakan. Baru-baru ini, penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa piperin, senyawa kuat dalam lada hitam, berpotensi mengurangi peradangan dan menghentikan pembentukan sel lemak baru. Dengan kata lain, mengurangi lemak tubuh dan menurunkan kadar kolesterol.

3. Bawang putih

Penjual bumbu dapur di Pasar Ciputat. Foto: Ela Nurlaela/kumparan

Bawang putih juga merupakan bumbu dapur wajib dalam berbagai hidangan Nusantara. Mengutip berbagai sumber, manfaat bawang putih sudah sangat terkenal dan beragam; dari menjaga kesehatan jantung, melancarkan sirkulasi darah, zat sulfur yang mendetoksifikasi tubuh, menurunkan kolesterol, dan masih banyak lagi. Tak disangka, ya ternyata menambahkan bawang putih ke tumisan atau sup kamu bisa bermanfaat bagi kesehatan.

4. Bawang merah

Bawang merah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/1). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Pada suatu penelitian, mengonsumsi bawang mentah secara teratur dipercaya dapat membantu mempercepat pengobatan pada pasien penderita kanker payudara serta kanker usus —kandungan quercetin dan antosianin yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Selain itu, bumbu dapur ini juga memiliki manfaat lain dari meningkatkan kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, hingga anti-inflamasi untuk pengobatan asma.

5. Cabai

cabai Foto: Shutterstock

Si merah satu ini juga tidak kalah dalam memberi manfaat kesehatan. Jika dikonsumsi dalam kadar yang tepat, maka cabai dapat melancarkan pencernaan, menurunkan berat badan, hingga menurunkan tekanan darah.

Penelitian di Journal of Complementary and Integrative Medicine tahun 2016, menemukan kalau cabai dapat meningkatkan pertahanan lambung terhadap infeksi, produksi cairan pencernaan, serta membantu mengantarkan enzim ke lambung.

6. Daun salam

Daun salam Foto: dok.shutterstock

Mengutip buku "Health Benefits of Bay Leaf" daun salam punya banyak manfaat baik bagi pencernaan, hormon, kesehatan mata, dan bahkan jantung. Sifat diuretik yang dimiliki bumbu dapur ini dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Selain itu, kandungan vitamin dan antioksidan seperti fitonutrien, catechin, linalool, dan parthenolide bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung. Masukkan daun salam ke tumisan kamu atau campurkan saat membuat nasi liwet!

7. Kunyit

Bahan Jahe, kunyit, dan serai Foto: Azalia Amadea/Kumparan

Manfaat senyawa curcumin dalam kunyit sudah tidak perlu diragukan lagi. Menurut penelitian dalam jurnal Nutrition and Cancer, setidaknya terdapat 3 persen curcumin dalam sebatang kunyit yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh sebagai ‘obat super’.

Herbal ini bermanfaat mengurangi risiko radang sendi, sebagai obat anti depresi, menurunkan risiko penyakit jantung dan Alzheimer, hingga menetralkan radikal bebas. Mungkin, kini kita butuh sedikit makanan kuning ini untuk jadi lebih sehat.

Reporter: Natashia Loi