7 Kesalahan saat Memasak yang Sebaiknya Tak Dilakukan Selama Pandemi

15 April 2020 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambahkan sedikit air saat memasak Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Tambahkan sedikit air saat memasak Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi telah memaksa banyak orang untuk berada #dirumahaja dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini membuat beberapa orang jadi lebih sering memasak dan menyajikan makanan sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain lebih hemat dan bisa jadi pelarian rasa bosan, dengan memasak sendiri, kita juga dapat mengatur asupan makanan supaya lebih bernutrisi. Tapi, tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan saat memasak yang bisa mengganggu kesehatan kita, lho.
Kira-kira, kebiasaan apa saja yang sebaiknya kita hindari saat memasak selama masa pandemi? Berikut ulasan selengkapnya:

1. Tak mencuci tangan sebelum memasak

com-Ilustrasi mencuci tangan dengan air mengalir Foto: shutterstock
Sebelum mulai mengolah makanan dan memasaknya, sangat penting untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Meski kita hanya berada di dalam rumah dan minim aktivitas, bukan berarti tangan kita bebas dari bakteri.
Mencuci tangan adalah langkah paling penting untuk mencegah penyebaran bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Apalagi, di tengah pandemi ini, kita harus ekstra higienis untuk mencegah paparan virus. Selalu cuci tangan selama 20 detik setiap akan mulai memasak.
ADVERTISEMENT

2. Menggunakan talenan yang sama untuk memotong daging

Ilustrasi talenan kayu Foto: Shutter Stock
Saat memasak, kita perlu mencegah terjadinya kontaminasi silang yang bisa disebabkan oleh dua bahan makanan berbeda --contohnya, bakteri pada daging yang mengkontaminasi sayuran.
Maka itu, jangan pernah menggunakan talenan yang sama untuk memotong daging dan sayuran. Selalu pakai talenan yang berbeda, dan cuci hingga benar-benar bersih setelahnya.

3. Memasak sayuran terlalu lama

Ilustrasi Memasak Jamur Foto: Shutterstock/Prarinya
Mengonsumsi sayuran dalam jumlah banyak memang menyehatkan, tapi perlu dicatat, pengolahannya juga harus tepat. Supaya nutrisi dalam sayuran tetap utuh, jangan memasaknya terlalu lama. Bahkan, kamu juga bisa mengolah sayuran menggunakan microwave untuk menghasilkan hidangan bergizi yang praktis dan tetap sehat selama #dirumahaja.

4. Tak mencuci makanan kaleng

Ilustrasi kacang lentil kalengan Foto: Shutter Stock
Saat pandemi, banyak orang yang menyetok makanan kaleng untuk persediaan makanan selama beberapa minggu. Tinggal diolah, hidangan yang bernutrisi pun siap disantap.
ADVERTISEMENT
Namun, ada baiknya untuk mencuci kembali makanan kaleng yang akan kita santap, khususnya jenis kacang polong. Sebab, kacang kalengan ini kerap mengandung sodium dan karbohidrat berlebih. Sebaiknya, cuci terlebih dahulu dengan sedikit air sebelum mengolahnya jadi hidangan.

5. Mencairkan makanan beku di luar kulkas

Ilustrasi menyimpan daging di dalam kulkas. Foto: Shutterstock
Kalau kamu sering meninggalkan daging ayam yang masih beku di dapur sebelum memasaknya, sebaiknya ubah kebiasaan tersebut. Bila ingin mencairkannya, lakukan dengan memindahkannya dari freezer ke kulkas biasa.
Dilansir Eat This, Not That, mencairkan makanan di suhu ruangan hanya akan memudahkan bakteri berkembang biak dan tersebar. Jangan lupa, letakkan daging di dalam mangkuk atau wadah, supaya airnya tak menetes dan membasahi bahan pangan lain di dalam kulkas.
ADVERTISEMENT

6. Tak menyimpan makanan sisa dengan benar

Ilustrasi menyimpan makanan sisa. Foto: Shutterstock
Cara kita menyimpan makanan sisa sangat penting untuk diperhatikan. Tentu kita tak ingin mengalami keracunan makanan, khususnya di masa pandemi seperti ini, kan?
Maka itu, jangan tinggal hidangan yang sudah dimasak di suhu ruangan lebih dari dua jam, untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Simpan di dalam kulkas dan konsumsi maksimal tiga hari setelahnya.

7. Temperatur kulkas kurang dingin

Ilustrasi menyimpan makanan di Kulkas. Foto: Shutterstock
Selain cara memasaknya, teknik menyimpan makanan juga sangat penting untuk mencegah risiko terkena keracunan. Pastikan kulkas kita berada pada suhu 4 derajat celsius atau lebih rendah. Suhu kulkas yang dingin dan stabil akan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab keracunan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus COVID-19. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT