7 Makanan Khas Indonesia yang Mendapat Pengaruh Cita Rasa Belanda

27 Agustus 2020 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
lapis surabaya Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
lapis surabaya Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit makanan khas Nusantara yang sering kita santap, ternyata tercipta di masa penjajahan Belanda. Sehingga tak sedikit makanan yang akhirnya mendapat pengaruh dari cita rasa khas Negara Kincir Angin itu.
ADVERTISEMENT
Terlebih, Indonesia merupakan negara yang banyak meninggalkan kisah sejarah dengan pengaruh kolonial. Terlepas dari hal tersebut, pertukaran antara budaya Barat dengan Nusantara juga memberi efek besar pada kuliner Indonesia.
Maka itu, berikut makanan khas sehari-hari yang mungkin tidak kamu sadari telah dipengaruhi oleh cita rasa khas hidangan Belanda! Apa saja?

1. Sayur Lodeh

Ilustrasi sayur lodeh tempe. Foto: Shutter Stock
Sejarawan kuliner Fadly Rahman mengisahkan kepada kumparan, sayur lodeh muncul pertama kali pada sekitar abad ke 16-17. Namun, dalam perkembangannya, sayur berkuah santan ini baru ditemukan akibat kreativitas masyarakat Jawa di masa VOC. Sayur lodeh dimasak dengan memanfaatkan sayur-sayuran hasil bumi yang ada; seperti kacang panjang, terung, jagung dan masih banyak lagi.
Rasanya yang nikmat dan cocok untuk lidah masyarakat Nusantara, membuat sayur ini mudah ditemukan di mana-mana. Kreasi sayur lodeh juga bermacam-macam, termasuk santan yang ada dalam lodeh, juga menjadi bukti kreativitas masyarakat di Jawa saat itu.
ADVERTISEMENT

2. Selat Solo

Selat Solo khas Dapur Solo Ny Swan Foto: dok Nurvita Indarini/ Kumparan
Kuliner Surakarta ini merupakan hasil adaptasi sajian bernama biefstuk. Hidangan bistik, salad dan sup ini muncul dari kreasi koki istana, untuk memenuhi keinginan Kasunanan Surakarta dan Jenderal Hindia-Belanda. Berbeda dengan biefstuk, hidangan ini menggunakan daging sapi dan kuah manis encer dengan rempah-rempah yang tidak terdapat di biefstuk. Ternyata, kuliner legendaris ini gabungan selera kuliner Indonesia dan Belanda lho!

3. Semur

Semur Foto: Thinkstock
Semur atau “smoor” merupakan hidangan daging dengan kuah campuran kecap manis, bawang, serta rempah lainnya. “Smoor” merupakan bahasa Belanda yang menggambarkan sebuah teknik memasak atau merebus daging menggunakan api kecil dengan waktu yang lama, sehingga menghasilkan daging yang empuk.
Dari teknik tersebut, dikembangkanlah hidangan semur yang sekarang memiliki macam-macam variasi dalam penyajiannya. Kamu dapat menambahkan bahan-bahan seperti kentang, tahu, tempe, telur, dan bahan lain sesuai selera..
ADVERTISEMENT

4. Perkedel

Perkedel daging. Foto: Flickr/Maulisa Lisa
Terinspirasi dari hidangan “Frikadeller” atau “Frikadel” asal Belanda, muncul makanan kentang goreng yang dihaluskan, lalu dicampur dengan daging sapi giling, dan digoreng. Tak lain itu adalah perkedel.
Bedanya, “Frikadeller” berbahan dasar daging cincang. Masyarakat Indonesia mengganti bahan makanannya menjadi kentang yang saat itu lebih mudah untuk didapatkan. Pelafalan yang rumit juga membuat kata tersebut lama-lama berubah menjadi perkedel.

5. Kroket

Ilustrasi Kroket Jamur Keju Foto: Instagram @cookingwith_vee
Kroket merupakan resep asli Prancis,”croqutte”, yang dibawa ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Selain Belanda, kroket juga di bawah oleh Inggris pada abad ke-18.
Resep asli kroket terbuat dari rogut, yakni adonan tepung terigu, susu, dan daging. Adonan dibentuk lonjong atau bulat oval, kemudian dilumuri tepung dan dibalut tepung panir. Resep dasar tersebut kemudian dibuat ulang, dikreasikan, diubah oleh masyarakat Indonesia, dan akhirnya muncul hidangan kroket yang dapat kita temui sekarang.
ADVERTISEMENT

6. Kue cubit

Kue Cubit-Kafe Betawi Citos Foto: Mela Nurhidayati/kumparan
Camilan yang sering dijajakan di pinggir jalan ini ternyata merupakan peninggalan kuliner Belanda. Kue cubit memiliki bentuk dan cara pembuatan yang mirip dengan poffertjes. Nama kue cubit dipercaya berasal dari proses pembuatannya yang menggunakan cetakan kue dan dicubit dengan pencapit setelah matang.
Kue yang populer di Jakarta ini terbuat dari adonan terigu, telur, dan susu. Supaya makin menarik ditambahkan pula topping cokelat ataupun taburan lainnya sesuai selera. Rasanya yang manis, empuk, dan lembut membuat banyak orang menyukai jajanan ini.

7. Spiku

lapis surabaya Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
lapis surabaya Foto: Shutterstock
Spiku merupakan kue lapis Surabaya yang juga merupakan kuliner warisan zaman Belanda. Nama spiku diambil dari kata “Spekkoek” yang dalam bahasa Belanda berarti kue lapis.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, kue asli Belanda itu ternyata mempunyai rasa yang berbeda dari lapis legit yang kita nikmati saat ini. Lapis legit yang kita kenal merupakan modifikasi dari spekuk asli atau biasa disebut spiku kuno. Saking terkenalnya, spiku, banyak yang menyebut kue ini dengan nama kue lapis Surabaya.
Reporter: Natashia Loi