Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Punya tekstur kenyal dan rasa gurih, cumi-cumi jadi salah satu hidangan laut yang populer. Penyajiannya pun sangat beragam; bisa ditumis, dipanggang, atau dimasak bersama tintanya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, tak cuma rasanya yang nikmat, cumi-cumi juga mengandung segudang nutrisi yang baik bagi tubuh, lho. Dengan kalori yang rendah dan protein tinggi, cumi-cumi bahkan bisa membantu menurunkan berat badan.
Apa saja, sih, manfaat cumi-cumi bagi kesehatan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, yuk!
1. Kaya protein
Cumi-cumi mengandung protein tinggi, setidaknya ada 15,6 gram per 100 gramnya. Selain itu, cumi-cumi juga merupakan sumber protein lengkap, menyediakan sembilan asam amino penting dalam jumlah yang cukup.
Protein punya banyak peran dalam menjaga kesehatan tubuh; mulai dari membuat antibodi untuk sistem imunitas, memperkuat jaringan tubuh, hingga membantu kita merasa kenyang lebih lama.
2. Mengandung omega-3
Selain ikan salmon dan makarel, kandungan omega-3 juga ditemukan di hampir semua hidangan laut, termasuk cumi-cumi. Menurut data dari United States Department of Agriculture, cumi-cumi mengandung 0,5 gram asam lemak omega-3.
ADVERTISEMENT
Nutrisi tersebut memainkan peran vital pada tubuh, seperti menjaga kesehatan otak, mata, sampai jantung. Selain itu, omega-3 juga berfungsi sebagai anti-inflamasi, yang bisa menurunkan risiko timbulnya berbagai penyakit kronis.
3. Kaya vitamin B
Selayaknya jenis hidangan laut lainnya, cumi-cumi merupakan sumber vitamin B yang baik. Setiap 85 gram cumi-cumi mampu memenuhi 31 persen kebutuhan riboflavin harian yang disarankan.
Jenis-jenis vitamin ini punya manfaat dalam mengatur nafsu makan dan pencernaan, memproduksi energi, fungsi kesehatan mata, kulit, dan otak. Bukan itu saja, cumi-cumi juga mengandung sedikit nutrisi penting lainnya; seperti vitamin B-12.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kandungan selenium pada cumi-cumi tergolong tinggi. Jenis mineral ini sangat penting untuk mengatur mekanisme antioksidan. Tak hanya itu, selenium juga berfungsi dalam mengaktifkan selenoprotein yang bisa meningkatkan respons imun, dan melindungi tubuh dari berbagai masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dalam tiap 100 gram sajiannya, cumi-cumi mengandung sekitar 44,8 mg selenium --setara dengan 64 persen kebutuhan harian yang direkomendasikan.
5. Menjaga kesehatan jaringan saraf
Satu lagi kandungan mineral penting yang dimiliki oleh cumi-cumi; yakni tembaga. Kandungan tembaga berperan penting dalam meningkatkan kesehatan tulang, jantung, sistem saraf, dan pembentukan sel darah merah.
Tembaga menjadi nutrisi yang jumlahnya paling banyak dalam cumi-cumi. Setiap 100 gramnya mengandung 1,9 mg mineral, dan bisa memenuhi 95 persen asupan harian yang direkomendasikan.
6. Mencegah diabetes
Dibandingkan jumlah vitaminnya, cumi-cumi lebih banyak mengandung mineral. Setidaknya, hidangan laut tersebut menyediakan 17 persen asupan harian yang direkomendasikan untuk fosfor, 10 persen zinc, dan 8 persen magnesium.
ADVERTISEMENT
Sederet mineral tersebut penting untuk proses sintesis protein, produksi energi, kesehatan tulang, fungsi imun, hingga membantu proses pertumbuhan.
Bahkan, kandungan mineral dalam cumi-cumi bisa membantu proses reproduksi dan regulasi glukosa, yang dapat mencegah atau memperbaiki diabetes.
7. Menurunkan berat badan
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada bulan Agustus 2018, pola makan yang tinggi protein lebih efektif dalam mencegah munculnya rasa lapar ketimbang pola makan tinggi karbohidrat.
Tim peneliti juga menemukan, saat dikombinasikan dengan olahraga rutin, diet tinggi protein ini bisa membantu menurunkan lebih banyak lemak tubuh, dan mempertahankan lebih banyak massa otot.
ADVERTISEMENT
Meski punya segudang nutrisi, namun kadar kolesterol pada cumi-cumi juga tergolong tinggi. Untuk itu, sebaiknya hindari untuk mengolah cumi-cumi dengan cara menggorengnya bersama balutan tepung renyah.
Cara tersebut akan membuat kalori dan lemaknya meningkat dua kali lipat, sehingga kurang baik bagi kesehatan. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat; seperti ditumis, dipanggang, atau dijadikan campuran dalam sup.