7 Mitos Seputar Susu, Minum di Malam Hari Bisa Bikin Cepat Gemuk?

7 Februari 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menolak minum susu karena takut cepat gemuk Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Menolak minum susu karena takut cepat gemuk Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu mendengar soal kebiasaan minum susu yang menjadi mitos di masyarakat. Seperti, susu dapat membuat berat badan tubuh naik apabila diminum malam hari?
ADVERTISEMENT
Ya, itulah salah satu mitos mengenai susu yang sering beredar di kalangan masyarakat. Sejak kecil, tentu kamu juga sering mendengar hal-hal tersebut yang akhirnya mendorong kamu untuk rajin minum susu atau bahkan menghindarinya.
Padahal, menurut jurnal BMC geriatrics 2014, mengonsumsi produk susu; seperti susu dan keju sebelum tidur dapat membantu beberapa orang beristirahat malam lebih nyenyak, meskipun alasannya masih belum jelas hingga kini.
Mengutip rilis yang kumparanFOOD terima, Sabtu (5/2), dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK menambahkan ada beberapa nutrisi susu yang justru sangat tubuh kita butuhkan.
“Setiap hari, kita perlu mencukupkan asupan nutrisi dengan gizi lengkap dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Banyak makanan yang dapat kita konsumsi untuk membantu melengkapi asupan gizi harian, salah satunya adalah produk dairy seperti susu sapi segar dan produk olahan susu lainnya yaitu yoghurt dan keju. Produk dairy dilengkapi dengan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, kalsium, fosfor dan mineral lainnya. Produk dairy juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf. Seperti halnya makanan lainnya, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan,” terangnya dalam sesi instagram live yang diadakan, Greenfields, Sayurbox, dan Rumah Sakit Jantung Diagram.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, dr. Christin, juga menjelaskan mengenai beberapa mitos lain mengenai konsumsi susu yang diyakini banyak orang. Tapi, agar kamu tak bingung, dr. Christin turut mengungkapkan fakta di balik mitos tentang susu yang beredar selama ini. Lalu, apa saja, ya mitos-mitos itu? Berikut 7 di antaranya, yuk simak baik-baik!

1. Produk dairy yang berbeda, seperti susu dan yoghurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan

Ilustrasi minum yoghurt campur susu Foto: dok.shutterstock
Mengonsumsi berbagai produk dairy secara bersamaan sebenarnya tidak ada masalah, lho. Bagi para penggemar produk dairy, kamu ternyata bisa menikmati susu bersama keju, atau yoghurt.
Tetapi, jangan lupa untuk mengonsumsinya dalam jumlah wajar; karena mengonsumsi sesuatu dalam jumlah berlebih tentu kurang baik. Misalnya, jika kamu biasa mengonsumsi susu sebanyak 250 mililiter, maka cobalah untuk mengurangi takarannya menjadi 150 mililiter bila ingin mengonsumsinya bersama yoghurt atau keju.
ADVERTISEMENT

2. Minum susu di malam hari bisa bikin cepat gemuk

com-Ilustrasi menjaga berat badan Foto: Shutterstock
Selama kita tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan bikin cepat gemuk, kok. Ini karena, berat badan baru akan naik saat kamu sudah melewati batas jumlah asupan kalori harian.
Namun, perlu diperhatikan juga, yakni jarak antara waktu mengonsumsi susu dan tidur di malam hari. Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk badan mencerna susu sebelum kamu tidur.

3. Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan

Ilustrasi susu sapi Foto: Shutterstock
Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino yang tinggi, penting untuk pertumbuhan. Di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat kita beristirahat. Saat tidur, kita berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, sama dengan kita “menabung” asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat terlelap. Jadi, bukan susu menambah tinggi badan saat kita tertidur, melainkan menambah energi yang hilang.

4. Orang yang memiliki intoleransi laktosa sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu

Ilustrasi intoleransi laktosa setelah minum susu. Foto: Shutterstock
Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang terkandung dalam susu, di mana saat mereka mengonsumsi susu, tubuh akan bereaksi kurang baik, dan menimbulkan gejala seperti gatal-gatal atau mual. Ternyata, alergi dan intoleransi merupakan hal yang berbeda, lho.
Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi minuman putih ini, namun mereka dengan intoleransi terhadap laktosa masih bisa mengonsumsi dalam jumlah yang terbatas. Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200 mililiter susu per hari agar tubuh tidak bereaksi. Dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi guna memastikan kamu memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu.
ADVERTISEMENT

5. Cara penyimpanan susu segar dan susu UHT sama saja

Ilustrasi kemasan susu UHT. Foto: Shutterstock
Terdapat beberapa macam susu; seperti susu sapi segar dan susu UHT, serta cara menyimpannya pun berbeda. Kalau tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu bisa hilang. Susu dengan kemasan yang telah terbuka sejatinya hanya dapat bertahan selama kurang lebih 4 hari dalam lemari es; dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruang.
Sementara susu UHT sekali minum, dapat disimpan dalam suhu ruang dan bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan dalam lemari es setelah dibuka agar tak mudah basi.

6. Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia

Greenfields Jersey Fresh Milk Foto: Azalia Amadea/Kumparan
Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan lansia akan berkurang dan bahkan tidak nafsu makan. Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan padat akan nutrisi; seperti Greenfields Fresh Milk atau Premium Fresh Jersey Milk.
ADVERTISEMENT
Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak; ataupun tanpa lemak seperti jenis skimmed Milk (0 persen lemak). Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.

7. Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang

Ilustrasi merebus susu. Foto: Shutter Stock
Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Ketika memasak produk dairy, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas serta kandungan nutrisi di dalamnya sudah mulai terganggu.
Selain mengganggu kandungan nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ade Naura Intania