Ahli Kesehatan AS Tinjau Efek Vaksin Corona Pfizer Bagi Penderita Alergi Makanan
ADVERTISEMENT
Indikasi munculnya vaksin corona tentu memunculkan berbagai respons dari masyarakat dunia. Semua orang, tidak peduli umur dan ras, tentu menaruh harapan untuk segera mendapat vaksin guna menghentikan laju pandemi. Tetapi, apakah benar semua orang?
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, saat vaksin COVID-19 Pfizer di Amerika Serikat masih dalam pengembangan, beberapa ahli kesehatan menyuarakan kecemasannya tentang pengaruh formulasi vaksin terhadap masyarakat dengan alergi makanan —seperti orang dengan alergi telur pernah disarankan untuk menghindari suntikan flu.
Tetapi, kabar baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), mereka yang alergi makanan juga dapat menerima vaksin COVID-19.
“Sekitar 1,6 persen dari populasi AS pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap makanan atau aspek lingkungan dan kami benar-benar tidak ingin ada banyak orang yang tidak dapat menerima vaksin," kata Dr. Peter Marks, direktur FDA yang mengesahkan vaksin saat konferensi pers.
Walaupun tampak seperti persentase kecil, populasi warga Amerika sejatinya berjumlah lebih dari 328 juta orang. Itu berarti, 1,6 persen adalah sekitar 5,2 juta orang yang tidak akan mendapatkan vaksin, bila ternyata orang dengan alergi makanan atau lingkungan tidak diperbolehkan menerima vaksin.
ADVERTISEMENT
Tetapi, panduan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan warga untuk terus memantau perkembangan mengenai vaksin sampai penelitian lebih lanjut. Terutama buat masyarakat AS yang mengalami reaksi alergi parah terhadap vaksin lain; termasuk suntikan flu, atau kecurigaan memiliki masalah dengan bahan-bahan dalam vaksin.
Sejauh ini, belum ada laporan reaksi alergi yang serius terhadap vaksin Pfizer di antara 44.000 peserta dalam uji klinis tahap akhir —namun, perlu diingat uji coba tersebut tidak mencakup orang yang pernah memiliki riwayat reaksi alergi terhadap vaksin lain.
Dua petugas kesehatan di Inggris pernah mengalami reaksi alergi parah pada hari pertama penyuntikan, menyebabkan perubahan prosedur di mana dokter harus memantau setiap orang yang divaksinasi selama 15 menit setelah disuntikkan, tetapi tidak ada reaksi selanjutnya yang dilaporkan.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih aman, mereka yang memiliki alergi makanan (terutama yang mungkin termasuk ancaman reaksi anafilaksis), FDA menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi —untuk memastikan tidak ada pengaruh negatif oleh bahan-bahan vaksin apa pun.
Reporter: Natashia Loi