Makanan Bernutrisi Baik Bisa Tingkatkan Efektivitas Vaksin Corona? Ini Kata Ahli

14 Januari 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengonsumsi makanan sehat Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan telah bekerja keras untuk mengembangkan vaksin corona yang aman dan efektif untuk melawan COVID-19. Masyarakat kini tinggal sabar menunggu dan tetap menjaga diri di tengah pandemi. Namun, apakah kita hanya bisa berdiam diri dan menunggu? Tidak, ada hal lain yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin ini, lho.
ADVERTISEMENT
Mengutip Telegraph, nutrisi makanan memainkan peran utama dalam kemanjuran vaksin. Sebuah studi di Public Library of Science (PLOS) menyimpulkan bahwa memantau nutrisi harian mungkin merupakan cara yang praktis dan murah untuk memengaruhi hasil vaksinasi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa gizi yang baik adalah kunci untuk memperkuat tanggapan imun terhadap vaksin BCG tuberculosis (TB) dan pengobatan TB.
Namun, masalah gizi masih menjadi sesuatu yang nyata. Sebelum pandemi, salah satu masalah yang menimpa masyarakat global adalah kekurangan gizi —diperkirakan ada sekitar 690 juta orang di seluruh dunia yang mengalami kekurangan gizi. Lebih buruknya lagi, menurut Program Pangan Dunia, jumlah tersebut bisa meningkat 132 juta pada akhir tahun 2020.
363 ribu anak-anak Somalia kekurangan gizi Foto: Reuters
Pada Oktober 2020, PBB dan para pemimpin negara telah berkumpul untuk mengatasi tantangan kemanusiaan yang semakin meningkat ini. Di Burkina Faso misalnya, satu dari lima anak sangat kekurangan gizi, harga pangan melonjak, dan lebih dari separuh penduduk negara itu mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan cukup makanan.
ADVERTISEMENT
Meningkatnya kerawanan pangan dan ketidakpastian iklim ekonomi, dapat mendorong lebih banyak keluarga ke dalam kemiskinan. Dalam konteks ini, vaksin akan lebih sulit untuk diberikan dan berpotensi kurang efektif dalam mendorong respons imun.
Masalah kekurangan gizi bukan satu-satunya hal yang memengaruhi kerja vaksin, kamu juga perlu melihat kembali gaya hidup. Beberapa tahun terakhir, gaya hidup yang semakin tidak aktif dan makan makanan yang telah diproses, terlebih mengandung gula dan lemak tinggi, telah membantu mendorong obesitas. Kelebihan berat badan yang nantinya menyebabkan peningkatan dramatis pada hipertensi, diabetes tipe-2, dan berbagai jenis kanker.
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
Saat pandemi, orang dengan obesitas dan kondisi lain yang mendasarinya lebih rentan terhadap kasus serius COVID-19 sehingga berisiko lebih tinggi untuk meninggal. Tantangan ini terus berlanjut dan terkait dengan kekhawatiran bahwa ketika vaksin COVID-19 dikembangkan, mereka yang mengalami obesitas mungkin tubuhnya akan menganggap kurang efektif.
ADVERTISEMENT
Penelitian telah menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh yang dibentuk orang-orang obesitas akan berpengaruh dengan tanggapan kekebalan oleh vaksin. Secara singkat, masalah kekurangan gizi dan obesitas dalam jangka panjang berpotensi merusak keefektifan vaksin. Maka dari itu, penting untuk memastikan setiap orang memiliki pola makan dan menyerap nutrisi berkualitas sebagai bagian dari rencana pasca pandemi.
Beberapa organisasi telah berusaha mewujudkan hal tersebut. CGIAR, kemitraan global yang terlibat dalam penelitian tentang ketahanan pangan, telah mengembangkan pangan biofortifikasi yang kaya vitamin dan mineral; telah menjangkau hampir 40 juta orang di negara-negara berpenghasilan rendah.
Vaksin CoronaVac dari Sinovac yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021). Foto: Youtube/Setpres RI
Selain itu, para peneliti di India juga memperkenalkan 'Satu Bangsa, Satu Kartu Jatah' untuk membantu mereka dari latar belakang berpenghasilan rendah mengakses makanan bergizi —buah-buahan, sayuran, protein hewani.
ADVERTISEMENT
Masalah global obesitas dan kekurangan gizi membutuhkan pandangan serius untuk menanganinya. Untungnya, pandemi memberi kita kesempatan untuk meninjau kembali masalah ini. Dengan solusi yang berkelanjutan untuk mengurangi kekurangan gizi dan obesitas, pemerintah bisa menumbuhkan kepercayaan pada vaksin baru sekaligus meningkatkan keefektifannya.
Reporter: Natashia Loi