Apakah Memanaskan Makanan di Microwave Mematikan Bakteri dan Virus?

17 April 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Microwave Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Microwave Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Bagi penyuka hidup serba praktis, microwave adalah jadi kunci. Sebagian makanan praktis bisa dimasak dengan microwave. Bila malas, kita juga bisa menyetok makanan siap saji yang tinggal dihangatkan.
ADVERTISEMENT
Nah, di tengah masa pandemi COVID-19, makanan praktis dengan microwave jadi jawaban. Di samping itu, belakangan banyak yang mengandalkan microwave untuk membunuh bakteri dan virus pada makanan. Apakah demikian?
Sesuai penelitian yang dilakukan oleh University of Florida pada tahun 2007, para peneliti menguji kemampuan microwave membunuh kuman dengan panasnya.
Mereka memasukkan spons kotor yang telah dimasukkan ke air limbah. Di dalamnya ada beberapa patogen seperti bakteri dari tinja, virus, dan parasit. Para peneliti bahkan memasukkan spora Bacillus cereus, yang diketahui sangat sulit dibunuh dengan panas, bahan kimia, dan bahkan radiasi.
Spons dapur ini dimasukkan ke dalam microwave selama dua menit dengan daya tinggi. Hasilnya 99 persen dari semua patogen hidup jadi nonaktif. Untuk spora Bacillus cereus, butuh empat menit pada panas tinggi untuk deaktivasi mulai terjadi. Disimpulkan bahwa gelombang mikro dapat membunuh kuman.
ADVERTISEMENT
Tingginya radiasi dan panas yang dihasilkan microwave tampaknya menghilangkan keberadaan segala infeksi dan bakteri. Sebenarnya memasak makanan secara konvensional dengan memanggang atau menggoreng juga mematikan bakteri dan virus dalam makanan. Semuanya tergantung pada suhu.
Namun, ketika kita menggunakan microwave, perlu perhatikan bahwa patogen dan infeksi pada makanan tidak 'dihilangkan' secara merata. Masih ada kemungkinan patogen tertinggal.
Ilustrasi makanan cepat saji Foto: Pixabay
Memang, microwave bisa membunuh bakteri atau patogen yang muncul ketika kita menyimpan makanan, namun ketidakmerataannya itu yang jadi titik lemahnya. Jadi, jika kamu menggunakan microwave untuk alat desinfektan, maka ia tidak bisa diandalkan sepenuhnya. Kemungkinan bakteri dan virus yang masih bertahan masih cukup besar akibat ketidakmerataan itu.
Kemudian, bila kamu ingin mengandalkan microwave untuk membuat makanan lebih steril, sebaiknya perhatikan kebersihannya. Sebab, ketika kita memanaskan makanan dengan patogen dan mereka tidak hancur, mereka akan tetap tinggal dalam microwave.
ADVERTISEMENT
Pastikan kamu rutin mencuci wadah microwave dengan sabun atau deterjen desinfektan. Memanaskan jeruk nipis dan air di microwave selama beberapa saat juga sangat membantu.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!