Apakah Mengonsumsi Santan Setiap Hari Aman bagi Kesehatan?

25 April 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kelapa santan Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
kelapa santan Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masakan Indonesia telah dikenal di seluruh dunia karena keanekaragaman rasanya yang kaya dan bumbu-bumbunya yang khas. Salah satu elemen kunci dalam masakan tradisional Indonesia adalah penggunaan santan atau susu kelapa.
ADVERTISEMENT
Dari mulai rendang yang kaya rempah hingga gulai yang kental dan lezat, penggunaan santan telah menjadi ciri khas masakan Indonesia yang membuatnya terkenal di seluruh dunia.
Kamu mungkin bertanya-tanya, apa jadinya jika mengonsumsi santan setiap hari? Ya, kamu pasti sering mendengar jika santan dianggap tidak sehat karena mengandung banyak lemak jenuh.
Dikutip dari Verywellhealth lemak jenuh umumnya dianggap lemak 'tidak sehat' karena dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Para ahli, termasuk American Heart Association, merekomendasikan untuk mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang sangat terbatas (kurang dari 6% dari total kalori harian), terutama bagi orang yang ingin menurunkan kolesterol.
Eating Well memberikan gambaran tentang berapa banyak lemak jenuh yang direkomendasikan dalam diet harian. Jika seseorang mengonsumsi makanan dengan total 2.000 kalori per hari, ini setara dengan sekitar 22 gram lemak jenuh per hari. Oleh karena itu, 1 cangkir santan yang mengandung 5 gram lemak jenuhnya sudah menyumbang lebih dari 20 persen asupan harian lemak jenuh seseorang.
kelapa santan Foto: Dok.Shutterstock
Dari analisis ini, terlihat bahwa santan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap asupan lemak jenuh harian seseorang, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
ADVERTISEMENT
Selain kandungan lemak jenuhnya, santan juga rendah dalam kandungan protein dibandingkan dengan susu sapi. Dalam satu gelas, susu sapi utuh biasanya mengandung sekitar 8,14 gram protein, sedangkan santan hanya mengandung sekitar 3,55 gram protein.
Lantas apakah santan aman dikonsumsi untuk semua orang?
Menurut Emily Holdorf, seorang ahli gizi diet yang terdaftar dan pengembang resep di EmPowered Nutrition, karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi, jika kamu menderita penyakit jantung atau kolesterol tinggi, kamu dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli diet sebelum mengonsumsi santan secara teratur.
"Santan tidak aman bagi seseorang yang alergi kelapa. Jika kamu memiliki alergi kacang pohon, konsultasikan dengan ahli alergi sebelum mengonsumsi produk berbahan kelapa juga," katanya dikutip dari Eating Well.
ADVERTISEMENT
Meskipun banyak yang menganggap santan 'jahat' karena dikaitkan dengan peningkatan risiko kesehatan, namun beberapa penelitian mengungkap bahwa santan juga memberikan manfaat kesehatan.
Bailey Franklyn, seorang ahli diet terdaftar dan pemilik Harvest Table Nutrition, mengatakan santan dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh karena mengandung asam laurat, asam lemak rantai sedang. Asam laurat ditemukan dalam jumlah yang lebih besar dalam minyak kelapa.
Menurut penelitian, asam laurat telah menunjukkan efek anti-inflamasi. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya potensi efek santan terhadap peradangan.
Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa lemak kelapa justru memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian kecil terhadap 60 orang dewasa sehat menemukan bahwa lemak kelapa dari makan bubur santan bermanfaat karena meningkatkan HDL (baik) dan menurunkan LDL (buruk). Namun, perlu diingat penelitian ini masih berskala kecil dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Karena adanya perdebatan seputar manfaat dan risiko mengonsumsi santan, penting untuk memperhatikan jumlah santan yang dikonsumsi, karena mengonsumsi santan dalam jumlah besar dan teratur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit.